2. Benalu 🌻

4.9K 325 88
                                    

Sebelum membaca, utamakan ibadah dan kewajiban terlebih dahulu.

———

A story by
DINDA VIRANI

————

Seseorang melangkahkan kaki di sebuah Lapas terbesar di kota Malang. Setelah mengisi formulir identitas diri dan menyerahkannya pada sipir yang bertugas, ia berjalan menuju ruang tahanan nomor 52.

"Ngapain lo ke sini?!" Wajah Naura berubah seketika saat mendapati lelaki itu menemuinya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Ngapain lo ke sini?!" Wajah Naura berubah seketika saat mendapati lelaki itu menemuinya.

"Penjara tempat siapa saja berhak untuk berkunjung, 'kan?"

Daniel, sosok pria bertubuh tinggi itu menjawab dengan sangat enteng. Entah ada angin apa ia bisa sampai ke tempat ini.

"Gue nggak pernah minta lo kunjungi!"

"Tapi udah terlanjur di sini." Lelaki itu mendekatkan diri pada jeruji besi milik Naura, namun urung saat Naura berteriak detik itu juga.

"Lo pergi atau gue teriak sekarang juga!!!"

"Silakan," jawab Daniel tak peduli.

"Petugas!!! Petugas!!!" Yang dipanggil hanya diam tak berkutik. Seperti tak mendengar segala teriakan Naura di telinga mereka.

"Eh!!! Lo semua tuli, ya?!! Cepat usir dia!! Gue nggak mau ketemu sama orang ini!!"

Tiga tahun mendekam dalam penjara, baru kali pertama ada orang yang sukarela mengunjunginya. Tapi sayang, ia menolak terang-terangan dan sama sekali tidak berharap lelaki itu datang.

"Nggak ada gunanya, Naura. Mereka lebih memihak kepadaku." Senyum tipis terukir indah di wajah Daniel.

"Lo siapa berani-beraninya datang ke sini dan gangguin hidup gue?!!" tanya Naura semakin berapi-api.

"Sepertinya kamu butuh teman."

"Jangan mimpi!!!" balas Naura untuk terakhir kali tanpa memedulikan Daniel sama sekali.

***

Setelah hari itu —setiap harinya dalam seminggu, Daniel selalu saja datang di hadapan Naura. Bahkan setelah berkali-kali Naura menolak dengan keras, ia masih saja tak ingin menyerah.

Tak ada satu orang pun yang tahu rutinitas barunya. Tidak Deven, tidak pula Kaila. Sepasang manusia yang menjerumuskan Naura ke dalam jeruji besi, dan tentu atas nama keadilan yang diperbuat oleh diri sendiri. Kalau salah satu dari mereka tahu, bisa dibayangkan apa yang akan terjadi setelahnya.

"Hai, Nau." Seperti hari-hari sebelumnya, Daniel kembali menampakkan wajah. Tepat pada saat wanita itu baru selesai melakukan kegiatan bersih-bersih yang diadakan para pengurus Lapas selama satu minggu sekali.

BAD FATE (End✔)Where stories live. Discover now