65. Buah Kesabaran 🌻

1.2K 187 147
                                    

Sebelum membaca, utamakan ibadah dan kewajiban terlebih dahulu!

———

Waktu kembali berjalan secepat itu, Dan kamu berubah secepat waktu.

————

A story by
DINDA VIRANI

☔☔☔

Zhira menengadah ke langit, pekatnya awan mendung menandakan hujan akan segera turun. Hitungan detik, tetes demi tetes air berjatuhan mengenai rambutnya, menyentuh wajahnya, membasahi jalan, membasahi sepatu dan pakaian, bersamaan dengan petir yang bergemuruh kencang.

Ini sudah memasuki tahun ketiga hubungan mereka, namun masih tidak ada kabar dari Raffa. Berapa kali ia bertanya pada Tante Liana, jawabannya masih sama, Raffa tidak pernah menghubungi keluarganya.

Sering kali Zhira merenung, apa ini resiko yang harus ia terima ketika memilih sosok pendamping yang mengabdi pada negara? Apa ini jalan takdirnya saat harus berada jauh dari Raffa?

Entahlah.

Rasanya seperti ada yang hilang dari dalam diri Zhira. Kehadiran lelaki itu benar-benar berpengaruh untuknya.

"Kenapa sih, Ra, suka banget hujan-hujanan di jalan?"

Nazhira berbalik. Mendapati Kenzo sudah berdiri tepat di belakangnya. Berjalan menyamai langkah kakinya sambil memegang payung biru muda di atas kepala gadis itu.

"Kamu kok di sini?"

Kenzo tak menjawab. Matanya sibuk menatap jalan setapak yang hendak mereka lewati. Tepat di sebelah kanan, sebuah minimarket mengalihkan fokus tujunya.

"Menepi dulu, Ra. Hujannya makin lebat."

Lelaki itu menarik pergelangan tangan Nazhira sembari berbelok ke arah minimarket. Menutup payung saat keduanya sudah berada di depan teras minimarket tersebut.

"Mau pesan sesuatu nggak?"

"Apa aja."

"Kamu duduk dulu, aku pesenin."

"Iya," jawab Zhira dengan senyum manisnya.

Gadis cantik yang kini menggunakan dress selutut bewarna putih tulang yang dipadukan dengan jaket jeans itu menghampiri tempat duduk kosong sambil menunggu Kenzo keluar dari dalam minimarket. Matanya memandang jauh ke ujung jalan, kosong dan selalu saja begitu. Tampaknya, tetesan air hujan yang disertai angin kencang dan udara dingin saat ini sangat mengerti perasaannya.

Raffa ... lagi apa kamu sekarang?

Sungguh, ia berharap sebuah mobil berhenti tepat di depannya. Menampilkan sosok wajah Raffa yang teramat sangat ia rindukan keluar dari pintu untuk menjemputnya, memayunginya, mengajaknya pulang, bahkan ke mana pun lelaki itu membawanya, Zhira akan dengan senang hati ikut bersamanya.

Tapi semua hanyalah angan, pada kenyataannya tak ada apa pun di ujung jalan. Hanya rintikan air hujan yang sangat deras, dan kendaraan yang berlalu lalang tanpa hambatan.

"Tadi gue ketemu mantan Tim Basket Garuda yang ganteng itu, lho. Siapa namanya, lupa?"

"Andra?"

"Bukaaan, yang satunya. Yang manis itu!"

"Raffa?"

"Nah, iya Raffa."

"Seriusss lo?!"

"Iyaaa! Dia ganteng banget sekarang. Pakai baju tentara lagi, asli deh makin jatuh cinta gue!"

BAD FATE (End✔)Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora