25. Restu 🌻

1.4K 175 56
                                    

Sebelum membaca, utamakan ibadah dan kewajiban terlebih dahulu.

A story by
DINDA VIRANI

———

"Kamu tahu kalau Kakak tidak semudah itu meletakkan hati di sembarang tempat."

————

Zhira baru saja terbangun dari tidur setelah dokter memberikan beberapa obat ke dalam cairan infusnya. Raut wajah cantik itu masih terlihat pucat namun tidak separah sebelumnya.

"Daddy ...," panggil Zhira ketika mendapati Deven berada di sebelahnya.

"Iya, Sayang?" Tangan Deven terulur mengusap rambut lurus Nazhira lalu mengecup pelan dahinya.

"Mommy mana?"

"Ada di luar, mau Daddy panggilkan?"
Zhira mengangguk. Deven segera beranjak untuk menuruti permintaannya.

Saat melihat kedatangan mommy, kedua matanya mulai berkaca-kaca. Sebuah kerinduan mendalam kini tengah ia rasakan.

"Zhira, Sayang ...," panggil Kaila lembut.

"Maafin Mommy, ya? Mommy udah kelewatan sama kamu. Mommy benar-benar minta maaf." Air mata itu mengalir deras di pipi Kaila.

"Bukan Mommy yang salah. Zhira yang salah. Zhira udah mengecewakan Mommy, Zhira nggak jujur sama Mommy. Maafin Zhira ...."  Kini, giliran air mata Nazhira yang mengalir lebih deras.

Seketika Kaila merentangkan tangan dan memeluk putri kesayangannya. Mereka terisak bersama melepaskan kerinduan. Suasana penuh haru itu sangat dirasakan oleh keduanya, ikatan ibu dan anak mendominasi di hati masing-masing.

***

Kaila berbaring di atas brankar yang sama dengan Nazhira. Suasana hening kini tengah menyelimuti mereka. Semua orang sengaja meninggalkan keduanya agar bisa menghabiskan waktu lebih lama di ruangan ini. Keadaan berangsur membaik. Wajah cantik Nazhira tidak lagi pucat seperti sebelumnya. Rasanya Kaila tidak ingin beranjak barang sebentar saja, dan hanya ingin menemani putrinya di tempat ini lebih lama.

"Putri kecil Mommy sudah sebesar ini, ternyata," ucap Kaila di sela-sela keheningan.

"Mommy takuuuut sekali. Takut dan belum siap kalau kamu tumbuh begitu cepat." Wanita itu mengusap rambut Nazhira dengan Lembut.

"Rasanya baru saja kemarin malam Mommy melahirkan kamu, memberimu ASI, memelukmu di dekapan. Tapi sekarang, anak Mommy yang cantik ini sudah beranjak remaja." Kaila kembali meneteskan air mata. Suaranya terdengar begitu lemah.

"Mommy ...." Zhira mendongak, lalu menghapus air mata itu dengan cepat. "Jangan nangis..." Tak dapat dipungkiri kalau hatinya ikut bergetar mendengar tiap kata yang terucap dari mulut sang Mommy.

"Sekali lagi maafin Mommy, ya? Maaf belum bisa jadi Ibu yang baik untuk Zhira."

Nazhira menggeleng tak membenarkan. isakannya kini mulai terdengar.

"Mommy please .. Jangan bicara begitu. Mommy selalu jadi yang terbaik untuk Zhira. Selama ini Mommy selalu ada buat Zhira, selalu sayang sama Zhira, Mommy nggak pernah capek ngurusin Zhira, malah Zhira yang sering buat Mommy marah ...." Kini Nazhira melingkarkan tangannya di pinggang Kaila. Memeluk tubuh itu dengan erat, seakan takut kehilangan sosok yang begitu sangat berharga.

BAD FATE (End✔)Where stories live. Discover now