57. Trauma 🌻

1.8K 184 217
                                    

Sebelum membaca, utamakan ibadah dan kewajiban terlebih dahulu!

---

Mungkin duniamu sudah hancur saat ini. Namun percayalah, bahwa duniaku akan tetap membersamai walau sepelik apa pun kondisi.

----

A story by
DINDA VIRANI

☔☔☔

Setelah melaporkan tindakan kriminal yang dilakukan oleh Pak Iwan, polisi dengan cepat mencari keberadaan lelaki tua itu dan berhasil menemukan beliau di sebuah tempat terlarang. Yaitu, sarang perjudian.

Atas perbuatan biadabnya yang merugikan banyak orang, ia terpaksa dibawa dan diseret ke kantor polisi. Tidak hanya Naura dan Daniel, melainkan pihak-pihak yang sama sekali tidak bersalah menjadi imbasnya.

Namun mereka tak sadar atau mungkin belum mengetahui, bahwa dibalik rencana ini masih ada satu orang tersangka lagi yang tak tahu di mana rimbanya.

"Saudara Daniel, terkait atas dugaan tindak kejahatan yang dilakukan terhadap Ananda Nazhira Devaila Wijaya, pihak keluarga korban telah mencabut tuntutan atas tindak pemerkosaan tersebut. Dengan begitu, kami menyatakan anda tidak bersalah dan sepenuhnya bebas dari ancaman 10 tahun penjara."

Hari ini tepatnya di ruang sidang, Daniel dibuat tercengang saat mengetahui bahwa ia dinyatakan bebas bersyarat. Seorang hakim dengan lantang memukul palu sebanyak tiga kali sebagai tanda pernyataan yang baru saja beliau ucapkan.

Ini seperti mimpi baginya. Ia kira Deven dan Kaila akan dengan senang hati membiarkannya membusuk di dalam jeruji besi. Namun ternyata, mereka masih berbaik hati untuk tidak menempatkan ia ke dalam ruang terkutuk tersebut.

Setelah polisi membuka borgol di kedua tangan, Daniel diperkenankan untuk melepas baju tahanan dari tubuhnya. Kemudian mengganti pakaian tersebut dengan pakaian yang semestinya.

Dari kejauhan, Naura memantau kepergian Daniel dengan perasaan yang melegakan. Merasa sangat bersyukur lelaki itu tidak jadi menerima nasib seperti dirinya.

"Maafkan aku, Daniel. Gara-gara aku kamu harus menjadi pelampiasan kemarahan Papa. Seharusnya dari dulu kita tidak memaksakan hubungan ini, seharusnya aku menerima lamaran Ferdy. Andai saja Daniel, andai kamu tidak mendekati perempuan pembawa sial sepertiku, pasti hidupmu tidak akan sehancur ini. Dan Nazhira tidak akan merasakan kepahitan seperti ini. Kita harus menghentikan ini, Daniel. Sebelum semuanya benar-benar terlambat."

Air mata kembali mengalir deras di pipi Naura. Ia sadar, semua masalah yang menimpa Daniel berasal dari dalam dirinya. Dialah sumber masalahnya, dialah penyebab dari semua ini. Dan jika saja Daniel tidak terlibat dengan manusia hina sepertinya, mungkin kejadian tersebut tidak akan pernah terjadi.

Dengan hati yang berdenyut nyeri, Naura memejamkan mata. Tidak berniat mendekati Daniel atau mungkin mengucapkan kata selamat atas dibebaskannya lelaki itu. Biarlah seperti ini, ia hanya ingin memandangi Daniel seperti ini. Mungkin untuk yang terakhir kali.

***

Satu minggu berlalu. Di kediaman keluarga Wijaya, seorang gadis tengah melamun dengan pandangan kosong. Tatapannya hampa, isi pikirannya mati tak sanggup menerima beban di dada.

Sudah tiga hari yang lalu ia terbangun dari tidurnya karena mendengar kabar bahwa sang mommy kembali masuk rumah sakit akibat drop yang tak berkesudahan. Hal itu membuat rasa bersalah jadi semakin nyata. Ia sunguh tak pernah menginginkan kejadian buruk menimpa orang-orang yang ia sayangi.

BAD FATE (End✔)Where stories live. Discover now