55. Detik Kehancuran 🌻

1.5K 172 201
                                    

Sebelum membaca, utamakan ibadah dan kewajiban terlebih dahulu.

---

Semesta, kenapa?

Kenapa Engkau seakan-akan tak rela membiarkan keluarga kecilku bahagia barang sedetik saja?

---

A story by
DINDA VIRANI

☔☔☔

Mentari sudah terbit. Daniel menggeliat dan merasakan pusing yang teramat sangat dari kepalanya. Lelaki itu baru saja terbangun dari tidur panjang akibat reaksi obat terkutuk yang menghilangkan banyak kesadaran.

"Argh!" Rasa sakit tiba-tiba menjalar di sekujur tubuhnya. Nyeri dan ngilu luar dalam, hingga akan membuat patah seluruh tulang dan persendian. Perlahan Daniel membuka mata, pandangannya mengedar ke segala arah lalu berhenti pada sosok gadis yang terbaring lemas di bawah sana.

"NAZHIRA??!!"

Jelas ia terperanjat. Seketika bangkit untuk menjauhi tubuh keponakannya. Kedua netranya membulat sempurna dan hampir terlepas saat melihat wajah cantik Zhira sudah tak berdaya. kesadaran belum terkumpul sepenuhnya namun ia sudah panik luar biasa.

Gadis itu mengenaskan.

Rambut yang biasa lembut dan wangi kini berantakan, wajah yang biasa selalu berseri kini sudah tak karuan, tubuh yang biasa anggun dan terjaga kini terpampang nyata di depannya.

"Apa yang sudah kulakukan??!!" Daniel menjambak rambutnya kasar. Ia sama sekali tak ingat kejadian pahit yang menimpa mereka semalam.

Terakhir yang ia tahu, dia dan Zhira pergi ke sebuah pusat perbelanjaan untuk membeli kado, berjalan ke tempat PSP, dan berhenti di sebuah toko perhiasan. Lalu kemudian segerombolan preman menghampiri dan membawa mereka ke tempat ini.

Ya! Sidenafil!

Ia dicekoki obat terkutuk malam itu.

Jangaaaaaann, Om!!!!

Tolooooonggg!!! Lepasiiiinnnn!!!!

Sakiiitttt ... hentikan!!!! Zhira mohoooon!!!

Tiba-tiba isakan dan teriakan Nazhira menggema keras di telinga, beberapa rekaman kejadian sedang berputar jelas di kepalanya. Adegan demi adegan ketika gadis itu memohon dan berusaha menyelamatkan diri kini sedang dipertontonkan padanya.

Daniel terduduk lemas. Kedua lututnya tak mampu menahan tubuh yang kini gemetar hebat.

"Nggak mungkin!!!! Ini nggak mungkin!!!" Ia mengusap wajah kasar, ketakutan itu menjalar secara perlaham. Semua memori dalam kepala terkumpul sudah. Wajahnya pucat pasi seketika.

Lelaki itu tak kuasa menerima kenyataan bahwa ia baru saja memperkosa keponakannya sendiri.

"Zhira ...," panggilnya lirih. Ia bergerak untuk mendekat, walaupun sejujurnya rasa takut tengah mendera setengah mati.

"Maafkan Om Daniel...." wajah itu tertunduk sangat dalam. Bahunya terguncang melihat kondisi Nazhira sudah lemas tak berdaya akibat ulahnya.

BAD FATE (End✔)Where stories live. Discover now