35. Perpisahan 🌻

1.2K 175 89
                                    

Sebelum membaca, utamakan ibadah dan kewajiban terlebih dahulu.

A story by
DINDA VIRANI

---

Setengah pekan berlalu dengan sendirinya. Menyadarkan semua orang bahwa perpisahan sekolah akan digelar pada malam ini. Jika satu angkatan sangat antusias menanti malam perpisahan, maka itu tidak berlaku untuk Raffa dan Nazhira. Keduanya sama sekali tak bersemangat menyambut malam penghujung ini, dan masih saja berselisih paham atas apa yang telah terjadi.

Seperti sekarang contohnya.

Di dalam kamar seluas 5x6, Zhira bingung memikirkan apa yang harus ia lakukan. Padahal dua jam lagi acara akan segera di mulai.

"Kenapa melamun, Sayang? Mau pakai gaun yang mana?" tanya Kaila dengan lembut. Saat ini ia tengah mempersiapkan beberapa gaun untuk digunakan malam ini dan berniat untuk mengubah Nazhira menjadi gadis cantik di acara tersebut.

"Yang mana aja, Mommy," jawab Zhira seperti tak punya gairah sama sekali. Kaila menoleh ke belakang, mendapati wajah putrinya yang kehilangan semangat hidup. Ia berjalan mendekat lalu duduk di samping Zhira.

"Anak gadis Mommy, kenapa? Kok nggak semangat gitu?" Ia merentangkan tangan dan mendekap erat tubuh putrinya.

"Zhira nggak mau datang ke acara perpisahan, Mommy."

"Lho, kenapa? 'Kan ini malam terakhir bareng teman-teman, Sayang. Nanti kalau udah pada pisah bakalan susah buat ketemu lagi. Terus pasti bakalan kangen banget," jelas Kaila.

Nazhira menggelengkan kepala. Sungguh bukan itu yang ia maksud. "Zhira ... nggak mau ketemu Raffa."

Kaila bergeming. Ia tahu Nazhira masih bertengkar dengan Raffa. Entah sudah ke berapa kali ia menyuruh Zhira untuk minta maaf, namun sepertinya gadis itu belum menemukan waktu yang tepat.

"Mau sampai kapan, Kak? Kamu benar-benar udah nggak mau lagi temenan sama Raffa?" tanya Kaila memastikan. Lagi-lagi Zhira menggeleng, seakan tak membenarkan ucapan itu.

"Lalu kenapa masih saling diam seperti ini? Ingat, Sayang. kalian temenan bukan baru setahun-dua tahun. Tapi udah hampir belasan tahun. Mommy nggak pernah loh ngajarin anak-anak Mommy kayak gitu," lanjutnya.

"Zhira juga mau temenan lagi sama Raffa, Mommy. Tapi Zhira takut, Raffa sepertinya udah nggak mau lagi temenan sama Zhira. Terakhir, waktu kita ketemu dia nggak nyapa Zhira sama sekali," balas Nazhira.

"Dicoba lagi, Sayang. Mommy yakin kalau kamu minta maaf dengan tulus Raffa pasti mau maafin kamu. Dia anak yang baik, kok. Jadi nggak mungkin betah marah lama-lama sama kamu."

Gadis itu hanya diam. Menimbang-nimbang ucapan yang baru saja Mommy lontarkan. Apa harus ia meminta maaf malam ini? Tapi kalau dicuekin lagi gimana? Kalau nggak dimaafin gimana?

"Mommy dandanin, ya? Pokoknya kamu harus datang ke acara malam ini," ucap Kaila lalu memilih gaun selutut berwarna Navy untuk putrinya. Terkesan simple namun di bagian belakangnya terdapat rongga yang memberikan kesan indah dan elegan.

 Terkesan simple namun di bagian belakangnya terdapat rongga yang memberikan kesan indah dan elegan

Rất tiếc! Hình ảnh này không tuân theo hướng dẫn nội dung. Để tiếp tục đăng tải, vui lòng xóa hoặc tải lên một hình ảnh khác.
BAD FATE (End✔)Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ