9. Pembelajaran 🌻

1.6K 208 27
                                    

Sebelum membaca, utamakan ibadah dan kewajiban terlebih dahulu.

A story by
DINDA VIRANI

———

"Lalu, siapa yang menciptakan Allah?"

————

Hari berganti dengan sangat tidak tahu diri. Memakan segala sesuatu yang baru saja terjadi. Tiap detiknya serasa berjalan dengan sangat cepat. Seakan-akan enggan menunggu sang waktu istirahat barang sebentar.

Namun, semua waktu itu dipergunakan dengan sangat baik oleh seorang wanita bernama ... Naura.

Setelah memutuskan untuk memperbarui hidupnya, sedikit banyak ia belajar ilmu agama dengan Ustadzah Rahma. Mulai dari belajar akidah, rukun iman, rukun Islam dan lain sebagainya. Walaupun belum mau menutupi aurat, tapi setidaknya Naura sudah mulai rutin melaksanakan sholat lima waktu dan belajar membaca Al-qur'an. Wanita itu benar-benar serius dengan perkataannya, semua dipelajari sangat tekun dan penuh ketelitian.

"Bahwasannya Allah Subhanahu wata'ala menciptakan manusia dengan bentuk paling sempurna dan paling Indah. Sebagaimana dalam Firman Allah di QS. At-Tin ayat 4 yang berbunyi, Laqad khalaqnal-insāna fī aḥsani taqwīm.

Artinya:
Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.

Tentu Allah menciptakan manusia dengan bentuk terbaik dengan tujuan supaya manusia mengkhususkan semua ibadahnya kepada Allah semata."

"Lalu, siapa yang menciptakan Allah?" Pertanyaan itu keluar dengan sendirinya dari mulut Naura. Membuat Ustadzah Rahma tersenyum melihat keseriusannya dalam belajar agama.

"Nau, kamu tahu nggak angka satu itu berasal dari mana?"

Naura menggelengkan kepala.

"Sebagaimana angka 2 adalah hasil dari 1+1, lalu 4 adalah hasil dari 2+2, maka 1 merupakan hasil dari?"

Gadis itu hanya diam membisu. Otaknya yang encer tidak dapat menjawab pertanyaan dari Ustadzah Rahma.

"Angka satu itu bilangan tunggal. Dia bisa menciptakan angka lain, tapi tidak tercipta dari angka apapun. Begitu pula dengan Allah sang Maha Pencipta. Dia bisa menciptakan manusia, tapi tidak bisa diciptakan. Karena Allah adalah Al-Waahid, yaitu Zat Maha Tunggal dan tidak dapat digandakan."

Penjelasan Ustadzah Rahma terdengar masuk akal. Namun, ia masih ragu akan satu hal. "Tapi kenapa Allah tidak terlihat?"

Entah kenapa Ustadzah Rahma senang mendengar pertanyaan itu. Rasa ingin tahu dalam diri Naura sepertinya sangat menggebu-gebu.

"Sekarang saya balik bertanya, apa menurut kamu bumi itu benar-benar ada?" Naura mengangguk. Karena sejatinya bumi itu memang tempat di mana manusia tinggal sekarang.

"Apa kamu pernah melihatnya secara langsung?"

Kali ini gadis itu menggeleng. "Nggak pernah karena bumi itu sangat besar."

"Itu jawabannya, Naura. Allah tidak terlihat bukan karena tidak ada, tetapi karena Allah itu Maha Besar. Saking besarnya tak akan mampu dilihat oleh indra manusia. Jadi intinya, Allah itu lebih besar dari pada bumi. Bahkan lebih besar dari seisi alam semesta ini."

BAD FATE (End✔)Where stories live. Discover now