56. Imbas 🌻

1.5K 176 108
                                    

Sebelum membaca, utamakan ibadah dan kewajiban terlebih dahulu!

---

Kejadian malam itu,
sukses melukai hati banyak orang.

----

A story by
DINDA VIRANI

☔☔☔

Bagaimana perasaan seorang ibu ketika tahu anak gadis kesayangannya menjadi korban pemerkosaan oleh kakak sepupunya sendiri? Perih? Sakit hati?

Bukan, namun rasanya seperti ingin mati.

Tak ada seorang ibu pun yang mau anaknya diperlakukan secara tidak adil seperti ini. Tidak Kaila, tidak pula Nazhira.

Kini, wanita itu meluruh di lantai dasar rumah sakit dan menjerit histeris. Air matanya mengalir deras, tubuhnya terguncang hebat.

Sudah tak terhitung berapa kali ia pingsan dan jatuh ketika melihat kondisi putrinya terbujur lemah di pembaringan. Ia merasa dikuliti, dicabik-cabik, dan didorong ke dasar jurang yang paling dalam. Entahlah, tak ada lagi yang bisa mendeskripsikan bagaimana hancurnya ia saat ini.

Pikirannya terlalu kalut, matanya sembab dan merah karena memikirkan nasib putrinya. Di pelukan Aza, Kaila menangis sejadi-jadinya.

"Kanapa, Za?? Kenapa hal menyakitkan ini harus terjadi pada Nazhira??! Dia putriku, Za. Dia putriku ...."

Azalea tidak menjawab, ia sama terisaknya dengan Kaila. Tidak perlu digambarkan rasa sakitnya, Ia seorang wanita, ia juga seorang ibu. Dia paham dan tahu betul bagaimana perasaan sahabatnya saat ini. Aza tidak bisa membayangkan jika hal itu juga terjadi pada putri kecilnya, Yasmine. Pasti dirinya juga akan sangat terpukul atau mungkin lebih parah dari Kaila. Ia bisa jadi gila.

"Aku nggak terima, Za ... sampai kapan pun nggak akan terima Zhira diperlakukan seperti ini ... hiks ...."

Berulang kali Kaila memukul dada dan kepalanya sendiri. Menghukum diri karena merasa tidak becus dalam menjaga Nazhira. Merasa gagal karena membiarkan putrinya menanggung derita. Sungguh, ia merasa tidak berguna sebagai seorang ibu, atau mungkin tidak pantas disebut sebagai seorang ibu.

"Kenapa bukan aku saja??! Nazhira nggak bersalah, Za. Dia masih remaja!!! Masa depannya masih sangat panjang!" Deraian air mata yang sedari tadi mengalir menjadi pertanda bahwa Kaila sangat terpukul. Kejadian yang dulu hampir ia terima tak sepantasnya menimpa anak yang baru memasuki usia 17 tahun.

"Kai ... udah ... kasihan Zhira kalau tahu kamu menangis seperti ini. Dia pasti akan sangat sedih, Kai." Azalea mendekap erat tubuh Kaila untuk ditenangkan. Mengusap bahunya agar perempuan cantik itu bisa sedikit lebih tegar menerima kenyataan pahit yang menimpa putri sulungnya.

Tak jauh dari mereka, telah berdiri Lais yang hanya bisa menangis pilu melihat pemandangan itu. Pemandangan menyakitkan yang belum pernah ia lihat semasa hidupnya, pemandangan menyayat hati yang baru pertama kali menimpa keluarganya. Sambil dirangkul oleh Deven, anak lelaki itu memejamkan mata untuk menetralkan rasa sakitnya.

"Kak Zhira baik-baik saja, kan, Daddy?" lirihnya pelan.

Deven mengangguk. Membawa tubuh Lais ke pelukan dan mengecup rambutnya dalam-dalam.

"Kakak kuat, Kakak akan baik-baik saja, Daddy yakin itu," jawabnya sambil menahan sesak. Padahal dalam hati ia tak yakin dengan ucapannya sendiri. Ia tak yakin Nazhira akan mampu melewati semua cobaan ini. Melalui air mata yang sedari tadi tak bisa tahan, kapten pilot itu terisak dalam diam.

BAD FATE (End✔)Where stories live. Discover now