36. Menghindar 🌻

1.2K 171 50
                                    

Sebelum membaca, utamakan ibadah dan kewajiban terlebih dahulu.

———

A story by
DINDA VIRANI

☔☔☔

Sejak hari itu, sejak pertengkaran yang terjadi waktu itu, Zhira dan Raffa tak pernah lagi bertegur sapa. Mereka mencoba saling melepaskan, membuka tali penghubung yang selama ini telah terikat dengan sangat erat.

Kini keduanya sibuk menjalankan rutinitas masing-masing, sibuk menentukan garis hidupnya masing-masing. Tak lagi terpaut suatu hubungan yang disebut persahabatan. Ego saling bertaut kencang, membiarkan menang melawan rasa sayang.

Ya, tak ada lagi kisah dua remaja kecil yang selalu hidup bak kucing dan anjing, yang selalu ketergantungan satu sama lain. Kejahilan seorang Raffa tak lagi dilakukan, cerewetnya seorang Nazhira tak lagi terdengar.

Tak ada lagi makan es krim di kedai favorit dengan varian cokelat oreo bertoping marshmallow, tak ada lagi makan batagor di kantin pusara yang melegenda, tak ada lagi pergi bersekolah menggunakan sepeda. Semuanya selesai. Kehidupan dua manusia itu benar-benar selesai.

Setelah mendapatkan ijazah dan keterangan lulus dari sekolah, Zhira memfokuskan diri masuk ke salah satu SMA paling bergengsi di kota Malang Sedangkan Raffa, memutuskan untuk masuk ke sekolah khusus militer. Hal itu ia lakukan berkat anjuran sang papa yang meminta anak tunggalnya untuk mengikuti jejak yang sama.

Dan sejak kejadian di malam perpisahan waktu itu, Zhira memutuskan hubungan pertemanannya dengan Leo. Pasalnya, semua terungkap ketika Andra —teman satu tim basket Raffa— mengirimkan pesan satu hari setelah pertengkaran mereka.

Andra:

Zhira, maaf kalo gue gangguin waktu lo. Sama sekali nggak maksud ingin ikut campur urusan kalian berdua. Tetapi, tujuan Raffa waktu itu bukan karena dia ingin menyakiti hati lo. dia cuma pengen ngelindungin lo, Ra. Selama ini dia tahu kebusukan apa yang dilakukan oleh Leo. Dia cuma nggak mau sahabatnya dimanfaatin sama mereka, digangguin sama mereka.

Gue tau lo marah besar sama Raffa. Tapi apa yang dia lakuin, itu karena dia peduli sama lo, karena dia sayang sama lo. Mungkin caranya salah, tapi yang harus lo tahu Raffa nggak mau lo kenapa-napa.

Sederet kata yang ditulis oleh Andra membuat Zhira sadar, bahwa sebenarnya tujuan Raffa itu baik. Namun rasa sakit hati sudah lebih dulu mendominasi. Membuat semua kata-kata itu lenyap bagaikan angin yang berlalu.

"Sayang, ayo cepetan keluar. Eyang udah nungguin kita di rumah," ucap Kaila pada kedua permata hatinya.

"Iya, Mommy ... sebentar!!!"

Sebagai sosok yang terbiasa hidup mandiri, Deven menggelengkan kepala. Kakak-beradik itu pasti sedang buru-buru di dalam rumah.

"Lho, kok Kakak bawa tas ransel sih?" tanya Lais saat mendapati kakaknya berjalan keluar sambil menyandang ransel dengan ukuran sedang.

"Mommy ... Daddy... Kakak izin nginap di rumah Eyang, ya? Hari ini Tante Livina 'kan pulang, jadi kakak mau tidur di sana."

Deven dan Kaila mengangguk. Sedang Lais mendadak protes. "Dih, Kak Zhira nggak ngajak! aku juga mau tidur di rumah Eyang!!!"

"Kamu di rumah aja sama Mommy, Kakak cuma tiga hari," jawab Zhira.

"Mom, ikut yaa ... please!" pinta Lais memohon.

"Kalau Lais ikut nginap, Mommy sama siapa dong? 'Kan Daddy ada jadwal penerbangan, Sayang," ucap Kaila.

"Di rumah ada Bi Ratih, Mommy ...."

BAD FATE (End✔)Where stories live. Discover now