13. Menjaga Hati 🌻

1.6K 175 29
                                    

Sebelum membaca, utamakan ibadah dan kewajiban terlebih dahulu.

A story by
DINDA VIRANI

———

"Katakanlah kepada laki-laki beriman agar mereka menjaga pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu lebih suci bagi mereka. Sungguh Allah maha mengetahui apa yang mereka perbuat." - Q.S An Nur ayat 30

————

"Zhi, udah belum?!" teriak Raffa ketika hendak menjemput Nazhira di depan rumahnya dan berencana untuk mengerjakan tugas dari Bu Dewi hari ini.

"Iya, sabar sebentar!" jawab Zhira sembari memasukkan beberapa peralatan menulis lengkap dengan ponselnya.

"Kamu tuh ngapain sih bawa buku banyak-banyak? 'Kan di rumah aku ada." Raffa yang tadinya menunggu di luar kini memutuskan untuk menghampiri gadis cantik itu.

"Oh iya, benar juga," balas Zhira kembali mengeluarkan isi tas tersebut.

"Heuhh, dasar!" Raffa menggeleng kepala lalu mengedarkan pandangan sekeliling.

"Di rumah kamu beneran nggak ada siapa-siapa, Zhi?" tanya Raffa memastikan.

"Iya, semua orang pergi nonton bioskop. Kecuali Bi Ratih, beliau izin pulang kampung karena weekend."

Lelaki tampan dengan wajah blasteran itu membentuk huruf O pada mulutnya lalu mengangguk paham.

"Ya udah, ayo kerjain di rumahku. Mama udah nunggu di rumah," ajak Raffa.

"Mama kamu nggak kerja?"

"Ini hari apa, Nazhira ... ini hari Minggu. Sunday! ya berarti weekend!"

Nazhira terkikik geli. "Iya deh ... iya ..., ayo buru!" Mereka kemudian memutuskan untuk bergoncengan menggunakan sepeda menuju rumah Raffa yang letaknya tak begitu jauh.

"Ma?" panggil Raffa setelah sampai di rumah.

"iya, Sayang?"

"Ini yang dicariin udah dateng."
Nazhira yang sedari tadi mengikuti dari belakang kini berjalan mendahului.

"Halo, Cantik ..." sapa Liana—mamanya Raffa— dari arah dapur.

"Halo juga, Tante. Tante lagi apa?" balas Zhira sopan.

"Tante lagi bikin cupcake chocolate. Mau ikut nggak? Yuk?"

Tanpa berpikir panjang, Zhira langsung menerima ajakan tersebut. "Boleh ...."

"Ehh, mau ke mana? 'Kan mau ngerjain tugas?!" cegah Raffa menarik tangannya dengan sigap.

"Udah ... sebentar doang kok," balas sang mama yang kini melepaskan tangan Raffa dari pergelangan Nazhira.

"Iya nih, Tante. Raffa rese' banget, heran."

Lelaki satu-satunya di rumah itu hanya bisa menggeleng-gelengkan kepala. "Dasar, cewek!"

Setelah 30 menit selesai membuat kue, dua perempuan beda usia itu datang menghampirinya.

BAD FATE (End✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang