51. Sebelum tragedi 🌻

1K 140 34
                                    

Sebelum membaca, utamakan ibadah dan kewajiban terlebih dahulu.

A story by
DINDA VIRANI

☔☔☔

Jam sekolah yang dinanti-nanti telah berakhir. Nazhira sangat menunggu kedatangan Daniel dengan penuh suka cita. Gadis cantik itu sengaja berdiri di depan halte agar yang ditunggu bisa langsung menemukan dirinya.

Dan benar saja, tak butuh waktu lama sebuah kendaraan roda empat yang sudah tak asing lagi berhenti tepat di depan mata. Nazhira tersenyum ketika Daniel membukakan pintu mobil untuknya.

"Let's go, Princess!!!"

Gadis itu mengangguk lalu duduk di sebelah kursi kemudi. Semua orang yang ada di halte menatap iri sosok paman dan keponakan ini. Bagaimana tidak, pelakuan Daniel pada Nazhira begitu istimewa hingga membuat siapa saja terenyuh saat melihatnya.

"Udah izin sama Mommy dan Daddy belum kalo Om yang jemput?"

"Udah dong ... " jawabnya.

"Oke, kalau gitu kita meluncuuuur ..." Daniel menghidupkan mesin mobil lalu menancapkan gas detik itu juga. Tanpa mereka sadari, sebuah mobil APV sedang membuntuti dari jarak pandang yang sama sekali tak diketahui.

"Gimana sekolahnya? Lancar?" tanya Daniel di sela-sela perjalanan.

"Lancar dong, sebentar lagi udah masuk UTS," jawab Zhira sambil memainkan rambut panjangnya yang ikal.

"Nah loh, udah mau ujian belajar yang bener. Jangan buka instagram dan nonton beauty vlogger mulu."

Mendengar teguran Daniel, Zhira hanya cengengesan. Seakan hafal rutinitas apa saja yang Zhira lakukan ketika sedang gabut di dalam rumah. Gadis itu akan membuka sosial media seperti kebanyakan remaja dan menonton beberapa vlog kecantikan di youtube. Padahal, ia sama sekali tidak suka berdandan. Namun baginya ada kepuasan tersendiri saat melihat tutorial yang dibuat oleh artis-artis yang sedang naik daun saat ini. Salah satu influencer favoritnya adalah Cindercella, Tasya Farasya dan Rachel Vennya.

Beberapa kali sang daddy memergoki kegiatannya sedang menonton vlog di ponsel, bahkan pernah berniat untuk membelikan seperangkat alat make up yang mahal untuk Nazhira. Namun sayang seribu sayang, Zhira menolak mentah-mentah.

Sungguh, para pengagum make up akan menangis ketika tahu penolakan seorang Nazhira.

Tak terasa mobil yang sedari tadi dikendarai oleh Daniel masuk ke wilayah pusat perbelanjaan dan menuju terowongan basement untuk mencari tempat parkir di sana. Begitu pula mobil APV yang sedari tadi membuntuti mereka. Namun bedanya, mobil tersebut memarkirkan diri agak jauh dari tempat Daniel berhenti.

"Yuk, turun? Kita udah sampai nih. Counter iPhone-nya ada di lantai tiga."

Nazhira mengangguk. Masih menggunakan seragam putih abu-abu gadis itu keluar dari dalam mobil dan berjalan berdampingan dengan Daniel di sebelahnya.

Suasana di pusat perbelanjaan tidak terlalu ramai. Mungkin dikarenakan hari ini hari senin membuat kewasan elit tersebut tampak sedikit sepi. Padahal setiap akhir pekan, banyak sekali orang yang berbondong-bondong pergi ke sini hanya untuk menonton bioskop di lantai paling atas.

BAD FATE (End✔)Where stories live. Discover now