44. Berjumpa lagi 🌻

1.1K 152 53
                                    

Sebelum membaca, utamakan ibadah dan kewajiban terlebih dahulu.

A story by
DINDA VIRANI

———

BRUUUUKK!!!

"AAAAAKKHHH!!!"

Suara teriakan terdengar dari arah berlawanan.

Sontak semua menoleh ke sumber suara. Mendapati salah seorang anggota cheerleaders tergeletak jatuh ke dasar tanah.

"Bawa tandu!!! Ada yang cidera!!!" teriak salah seorang petugas lapangan.

Raffa mengamati, lalu kemudian melotot sempurna saat melihat wajah Zhira-lah yang ada di sana. gadis itu menahan sakit pada kedua kakinya.

Refleks ia berlari menghampiri dan berjongkok tepat di depan Nazhira dengan wajah panik. "Kamu gapapa?!"

"Aw, kaki ku ..." ringis Zhira kesakitan.

"Tandunya kelamaan!" Raffa mengumpat kesal. Ia bergegas mengangkat tubuh Nazhira untuk dibawa ke pinggir lapangan.

Zhira yang kaget sontak mengalungkan tangan ke leher Raffa. Gadis itu mematung tiba-tiba, jantungnya berdetak hebat. Melihat Raffa sedekat ini adalah hal yang paling ia rindukan sejak satu tahun lamanya.

Begitu pula semua orang yang ada di lapangan tersebut. Mereka berteriak rusuh melihat pemandangan romantis yang sedang terjadi. Tak terkecuali Shereen yang tercengang melihat Raffa tampak khawatir dengan gadis asing tersebut.

Apa dia selalu seperti itu ke setiap perempuan?

"Mana yang sakit?" tanya Raffa setelah mendudukkan Zhira di sebuah kursi. Pemuda itu memijit lembut pergelangan kakinya.

"Akh, ja ... jangan di sentuh," pinta Zhira.

"Eh, Maaf." Raffa merasa bersalah.

Zhira menggeleng. "Aku nggak apa-apa."

Lelaki itu mengangkat kepala dan menatap intens wajah Nazhira. "Lagian kenapa ikut cheers segala, sih?? Udah tahu suka ceroboh!"

Zhira hanya diam tanpa ingin menjawab. Sungguh ia sangat rindu sosok Raffa yang cerewet seperti ini.

"Kayaknya kaki kamu terkilir. Jangan digerakin dulu, tunggu di sini sampai aku selesai main basket. Biar aku yang anterin pulang."

Nazhira menggeleng, tak enak hati jika Raffa harus mengantarnya pulang ke rumah. Karena ia tahu lelaki itu tadi datang bersama perempuan lain. "Jangan, aku bisa minta jemput sama Daddy."

Kali ini Raffa yang tak setuju dengan ucapannya. "Nggak ada penolakan!"

Tanpa aba-aba, ia segera beranjak meninggalkan Nazhira dan kembali ke lapangan basket untuk melanjutkan pertandingan.

"Alraffa Bayu Nussa telah kembali." Bintang bertepuk tangan. Seolah bangga dengan sosok yang kini berjalan ke arah mereka.

"Pada akhirnya Raffa bisa mengalahkan egonya," timpal Tio ikut bersuara.

Namun Andra hanya tersenyum bangga, dan berucap dalam hati.

Ternyata perasaan Raffa pada Nazhira tidak pernah berubah barang sedikit pun.

***

"Ren, maaf gue nggak bisa antar lo pulang. Lo pesen ojek online aja, ya? Biar gue yang bayar," ucap Raffa ketika pertandingan telah selesai.

BAD FATE (End✔)Where stories live. Discover now