Part_01

13.7K 286 0
                                    


"Hmmgk ... hmmgk!"

Seorang wanita tanpa busana tengah diikat di atas meja panjang. Mulut yang sudah disumbat oleh kain, dan air mata yang terus mengalir di pipinya itu. Dia mencoba melepaskan dirinya dengan meronta-ronta, tapi apalah daya. Ikatan itu benar- benar kuat, hanya air mata yang menyiratkan betapa takutnya dia di sana.  Dia semakin meronta-ronta ketakutan, ketika melihat seorang pria tampan berjalan menghamprinya, dengan memakai jas hujan dan pelidung tangan. Pria itu tersenyum smirk kepada gadis malang itu. Betapa takutnya gadis itu, saat pria tampan itu mengambil pisau yang sudah disiapkan di atas napan aluminium.

"Semoga kau telahir menjadi wanita cantik dan kaya," ucap pria tampan itu tersenyum, sembari menusukkan pisau itu ke perut gadis itu.

Jleeb!

Jleeb!

"Hmmmgk ...!"

Meskipun ingin berteriak sekeras mungkin, ketika pisau yang tajam itu menusuk tubuhnya berkali-kali. Apalah daya, ketika mulut sudah disumbat dengan kain dan air mata yang menyiratkan betapa sakitnya itu.

"Hah ... rasanya menyenangkan sekali," ucap pria itu tersenyum puas, sambil menjilat tangannya yang penuh darah.

"Bereskan tubuh gadis itu. Besok jangan lupa bawa gadis itu ke sini," titah pria itu kepada dua anak buahnya.

"Baik, Bos!" jawab mereka serentak.

Setelah selesai membunuh korbannya. Pria itu berjalan keluar dari ruangan itu, dan membiarkan dua anak buahnya membereskan kekacauan yang sudah dibuatnya.

Raja Arkabil Yanduge, seorang psychofath muda dan tampan. Dia berumur 25 tahun dan memiliki sebuah perusahaan properti, yang cabangnya sudah ada beberapa di daerah lainnya. Baginya, suatu kesenangan bisa membunuh orang yang tak bersalah itu. Dia tidak memiliki alasan apapun untuk itu. Karna dirinya sudah dikuasai oleh monster, yang seakan haus oleh darah manusia.

*****

Kring ... kring ... kring!

Bel tanda masuk, baru saja berbunyi. Semua siswa bergegas untuk kembali ke kelas mereka masing-masing dan melanjutkan beberapa mata pelajaran sebelum pulang. Sementara itu, siswa perempuan tengah sibuk membersihkan gudang sendirian.

"Huwaa! Capeknya," nguap gadis itu.

"Aku akan tidur beberapa menit dulu," ucap gadis itu sambil meletakkan sapunya di tembok. Lalu menyadarkan punggungnya ke tembok itu. Padahal, belum beberapa menit dia melaksanakan hukumannya dan dia sudah merasa mengantuk.

Hana Anastasya, gadis SMA yang berumur 18 tahun dan kelas Xl-IPA. Hana terkenal bukan karna prestasinya, tapi karna kebodohan dan kenakalannya.  Membuat dirinya dipanggil guru Bk setiap hari dan terkena hukuman. Hari ini Hana ketahuan akan bolos dari sekolah, membuatnya mendapatkan hukuman membersihkan gudang. Meskipun begitu, dia tidak pernah merasa trauma atau apalah itu. Baginya, buat masalah di sekolah itu, suatu kesenangan walau mendapatkan hukuman setiap harinya.

Beberapa jam kemudian ...

Hana masih tertidur pulas di dalam gudang, sedangkan hari sudah mulai gelap. Para siswa sudah pulang sejak tadi. Hana tidak mendengar suara bel, karna tidurnya memang nyenyak sekali.

Tik ... tik ... tik!

Bunyi alaram jam tangannya, membuat Hana terbangun dari tidurnya. Hana mengusap-usap matanya dan sesekali menguap karna masih ngantuk.

"Sudah jam berapa ini?" ucap Hana sambil melirik jam tangannya.

"Haiks! Astaga, ini udah jam tujuh? Patesan gelap ini gudang!" ujar Hana yang benar-benar kaget. Hana pun bangun dari duduknya, lalu bergegas untuk pulang. Karna pagar sekolah sudah dikunci. Hana terpaksa memanjat gerbang sekolah itu, dan itu hal yang mudah untuk Hana.

Perjalanan menuju rumah Hana cukuplah sepi. Tidak banyak penduduk yang tinggal di sana. Hanya orang-orang dari kalangan biasa seperti Hana, yang tinggal di sana. Entah kenapa, Hana merasa ada orang yang tengah mengikutinya. Ingin melihat ke belakang, tapi perasaan takut lebih dahulu menghampirinya. Namun, rasa penasaran untuk melihat ke belakang juga menghampirinya. Dan pada akhirnya, Hana pun memutuskan untuk melihat ke belakang. Benar saja, dua pria bertopeng tengah mengikutinya. Hana lansung berlari begitu cepat dan berharap pria itu tidak mengejarnya. Hana berlari melalui gang-gang kecil, tapi tiba-tiba langkahnya terhenti. Ketika pria bertopeng sudah berada di depannya, dan juga di belakangn. Detak jantung Hana mulai tidak beraturan, ketika dua pria itu mendekatinya. Hana berniat akan berteriak, tapi pria itu malah menyumbat mulutnya dengan kain. Hana mencoba melepaskan dirinya dengan meronta-ronta, tapi kekuatan pria itu lebih kuat dibandingkannya. Akhirnya tubuh Hana mulai lemas, dan mata yang terasa begitu berat dan pada akhirnya dia tidak sadarkan diri lagi.

Bersambung...

Istri Polos Suami TampanWhere stories live. Discover now