Part 17

4K 156 0
                                    

Raja baru saja sampai di kamarnya. baju dan tangannya tampak kotor karena darah Sulli tadi. Raja tampak kaget saat tidak melihat istrinya di atas ranjang, dia mencoba mencari istrinya ke dalam kamar mandi.

Tok, tok, tok!

Raja mengetuk pintu kamar mandi, sambil memanggil istrinya.

"Sayang, kamu di dalam, ya?" panggil Raja. karena tak ada yang menjawab dari dalam, Raja pun memutuskan untuk membuka pintu.

"Ke mana dia?" tanya Raja yang tidak menemukan istrinya. dia kembali menutup pintu kamar mandi, lalu berjalan keluar dari kamarnya.

Ceklek!

"Kakak!" panggil Hana yang tampak kaget.

"Sayang, dari mana saja?" tanya Raja.

"Oh, dari dapur, kak. Hana lapar," jawab Hana tersenyum. "Lah, kakak dari mana aja?" tambah Hana yang balik bertanya, sambil berjalan masuk ke dalam kamar.

"Membunuh," jawab Raja singkat, lalu menutup kembali pintu.

deg!

"Hehehe ... becanda kakak, ya?" tanya Hana menghentikan langkahnya.

"Serius, sayang. buktinya baju kakak kotor," jawab Raja yang berniat akan menyentuh rambut Hana, tapi niatnya itu kembali diurungkan, saat melihat ada darah di tangannya. Tiba-tiba jantung Hana langsung berpacu dengan sangat cepat, ketika melihat bercak darah yang ada di kemeja hitamnya dan bau anyir darah. sebelumnya Hana tidak percaya, jika Raja seorang psychopath, karena Raja selalu bersikap baik kepadanya. Namun, kali ini dia benar-benar percaya, jika orang yang menjadi suaminya adalah seorang psychopath.

"Sayang, kenapa?" tanya Raja ketika melihat Hana yang tiba-tiba menjadi diam dan keringat dingin yang mulai mengalir di wajah imut istrinya.

"Eng-gak apa-apa kok, Kak," jawab Hana yang tiba-tiba menjadi gugup.

"Yang benar?" tanya Raja lagi.

"Iya," jawab Hana berusaha tersenyum.

"Tidur lagi sana. Kakak mau mandi dulu," titah Raja sambil menunjuk ke arah ranjang.

"Iya, Kak." Hana pun berjalan menuju ranjang, lalu membaringkan tubuhnya di atas ranjang yang empuk dan membaluti tubuhnya dengan selimut. Hana mencoba untuk memejamkan matanya, tapi rasa kantuknya belum muncul. Hana mencoba berbaring kiri-kanan, agar dia bisa tidur.

"Hah ... kenapa aku gak bisa tidur?" ujar Hana bangun.

"Kenapa, sayang?" tanya Raja yang baru saja selesai mandi, dengan memakai pakaian tidur langsung.

"Gak bisa tidur, Kak," jawab Hana.

"Bagaimana kita nonton, dulu?" tanya Raja berjalan menghampiri istrinya.

"Gak mau. kakak pasti nonton film tetang pembunuhan melulu. Hana 'kan jadi takut dan lagian kakak habis bunuh orang tadi," jawab Hana dengan memanyunkan bibirnya.

"Ok. sekarang kita nonton film romantis, gimana?" tanya Raja sambil duduk di samping Hana.

"Anime aja," jawab hana.

"Ok, sayang." Raja pun mengambil remote di atas meja, lalu menghidupkan TV dan mencari film anime untuk istrinya. Hana tidak tau, jika film yang diputar saat ini ada adegan dewasanya. Film anime memiliki banyak genre, ada yang romantis, pembunuhan, lucu-lucu dan masih banyak lagi.

"Aaa!" teriak Hana yang langsung menutup matanya, dengan kedua tangannya. "Kakak, kok ada adegan kayak gini?" tanya Hana yang tampak malu.

"Adegan apa?" jawab Raja yang balik bertanya.

"Adegan itu."

"Melakukan hubungan suami-istri?" tanya Raja dengan nada menggoda.

"Hana gak mau nonton lagi. Hana mau tidur aja," ujar Hana yang langsung merebahkan kepalanya di atas bantal.

"Sayang, bagaimana kalau kita melakukannya?" bisik raja di telinga hana.

"Higk!" perkataan Raja sontak membuat Hana langsung ceguk 'kan. Apalagi tubuhnya Hana langsung dingin, ketika Raja mencium tengkuk lehernya, yang membuatnya bergedip ngeri.

"Hana masih pengen sekolah," ucap Hana yang tiba-tiba menangis.

"Hahaha ... bencanda kok, sayang," jawab Raja tertawa sambil mengusap-usap rambut Hana. raja pun mematikan TV, lalu merebahkan kepalanya di atas bantal yang sama dengan Hana. Sedangkan Hana tidur di atas lengan kekar milik Raja dan membenamkan kepalanya di dalam dada bidang suaminya. Bau tubuh yang harum, membuat Hana merasa nyaman dalam dekapan suaminya itu.

23. 27 wib.

Hana tiba-tiba saja terbangun dari tidurnya, ketika mendengar nafas suaminya yang tidak beraturan. Raja tampaknya sedang bermimpi buruk lagi, karena dia lupa minum obatnya saat tidur tadi.

"Kak!" Hana menggoyangkan bahu suaminya dan tangan yang mengusap-usap matanya.

"Kak! Bangun, Kak!" Kali ini Hana memanggil Raja sedikit lebih keras. Yang membuat Raja berhasil bangun dari mimpinya dan nafas yang sudah tersengal-sengal.

"Kakak mimpi buruk, ya?" tanya Hana yang tampak cemas, lalu menangkup pipi suaminya dengan tangan mungilnya. Raja membalas dengan anggukkan pelan dan wajah yang sudah basah karena keringat dingin.

"Itu sebabnya kakak minum obat sebelum tidur?" tanya Hana menatap kedua bola mata suaminya. Sekali lagi Raja membalas dengan anggukkan pelan.

"Sejak kapan kakak mengalami ini?" tanya Hana sambil menghapus keringat dingin suaminya.

"Cukup lama, sayang," jawab Raja tersenyum hambar.

Bersambung...

Istri Polos Suami TampanWhere stories live. Discover now