Part 20

4.2K 162 0
                                    

•••••
Saat ini Raja dan Hana sudah berada di dalam kamarnya. Raja langsung menghampiri istrinya yang masih berada di pintu, lalu memeluk istrinya dengan erat.

"Maafkan kakak, Sayang. Sayang pasti marah besar dengan, Kakak," ujar Raja dengan air mata terus mengalir deras di wajahnya.

"Iya. Hana benar-benar marah dengan, Kakak!" bentak Hana yang langsung melepaskan pelukkannya.

"Kakak janji gak akan ngulangi lagi. Maaffin kakak, Sayang!" cicit Raja sambil bersimpuh di depan Hana. "Hahaha ...." Raja tiba-tiba tertawa terbahak-bahak,  membuat Hana menjadi bingung dengan sifat suaminya.

"Kau berfikir aku akan melakukan hal seperti ini? Kau salah," ujar Raja sambil bangun. "Kau sudah tidak dibutuhkan lagi. Aku akan membunuhmu," tambah Raja sambil mengarahkan pistol ke arah Hana.

Dor!

"Aaaa ...!" teriak Hana sambil memejamkan matanya. Membuat Raja yang sedang membuka kencing bajunya, langsung menoleh ke arah Hana yang berada di pintu.

"Jangan bunuh Hana. Hana masih ingin hidup panjang. Kakak boleh selingkuh, tapi jangan bunuh Hana. Huwaa ...." cerocos Hana tanpa sadar kalau itu hanya khayalan saja. Karena saking takutnya dengan suaminya, dia mulai mengkhayal yang tidak-tidak. Raja langsung menghampiri istrinya, dan memeluk istrinya dengan erat. Dia mencoba menenangkan Hana yang tampak begitu ketakutan.

"Siapa juga yang mau bunuh, Sayang? Dan siapa juga yang mau selingkuh? Wanita tadi toh hanya masa lalu buat kakak. Sekarang dan seterusnya. Sayang akan tetap menjadi masa depan, Kakak," ujar Raja sambil mengusap-usap rambut Hana dengan lembut. Mendengar penjelasan itu, Hana langsung mendongakkan kepalanya dan membuat wajah mereka saling bertatapan.

"Ja--di tadi itu ha--nya halusinasi, Hana? Hiks ...," tanya Hana dengan terbata-bata.

"Emang sayang banyangin, apa?" jawab Raja yang balik bertanya, sambil menatap kedua bola mata coklat istrinya.

"Bukan apa-apa," jawab Hana yang langsung menggelengkan kepalanya.

"Mending sekarang sayang mandi. Kita akan pergi makan malam di luar," ucap Raja sambil menghapus air mata istrinya dengan kedua jempolnya. Hana hanya membalas dengan anggukan pelan, lalu berjalan menuju kamar mandi. Dia merasa sangat lega kalau itu hanya khayalan semata. Sesampainya di kamar mandi, Hana langsung melepaskan pakaiannya dan meletakkan pakaian kotornya dalam keranjang. Hana tiba-tiba merasa sakit perut, ternyata dia lagi datang bulan dan melihat bercak darah di celana dalamnya. Hana dengan buru-buru mencuci darah itu, lalu kembali memasukkan celana dalam itu ke dalam keranjang. Mana mungkin dia membiarkan pelayan mencuci pakaiannya, dengan noda darah di celananya. Hana bergegas menyelesaikan mandinya dan segera keluar dari kamar mandi.

Dilain waktu, mobil mewah berwarna merah baru saja berhenti di depan rumah mewah Raja. Pemilik mobil mewah itu adalah Saras Khalista, mantan Raja yang baru saja kembali dari Amerika. Dia sudah mengetahui rumah Raja, keluarga Raja dan Saras sudah dekat dengan sikembar. Karna mereka pernah berpacaran sampai tiga tahun lamanya. Namun, kisah mereka tiba-tiba putus, ketika Saras memutuskan pergi ke Amerika dua tahun lalu.

"Non Saras?" panggil Surti tampak kaget.

"Bibi!" jawab Saras yang tak kalah kaget. "Ini minuman buat Raja, ya? Biar aku yang bawa ke kamarnya," ucap Saras yang langsung mengambil napan yang berisi jus jeruk.

"Non, ini--"

"Gak apa-apa kok," potong Saras yang langsung berjalan menaiki tangga.

"Gimana ini?" ucap Surti yang tiba-tiba panik, kalau minuman itu untuk Hana, bukan Raja. Apalagi kalau Saras tau, kalau Raja sudah menikah beberapa minggu yang lalu.

Istri Polos Suami TampanWhere stories live. Discover now