Part 64

1.2K 53 0
                                    

Setelah kepergian Galang, Rahel dan Celsi, tiba-tiba Nazwa bertanya nama si dedek bayi kembar dan tentu belum dipikirkan oleh Raja.

"Kak! Nama dedek bayinya siapa?"

"Hmmm ...," Raja terlihat begitu berfikir keras untuk mencari nama cantik untuk anak kembarnya. Hana, Gilang, Nazwa terlihat begitu penasaran dengan jawaban Raja nantinya.

"Salina Syakila Anastasya dan Leon Arkabil Yanduge. Nama panggilan mereka berdua, Lina dan Leon," ucap Raja yang masih memberikan nama belakangnya, karena bingung mau dikasih nama siapa lagi.

"Nama bagus dan cocok," ucap Hana yang terdengar senang ketika nama belakangnya ikut serta.

"Selamat untuk dedek bayi Lena, ya," ucap Nazwa sambil menyentuh hidung mungil dedek bayi, yang dari tadi digendong Gilang dan berarti yang sama dengan Raja adalah Leon.
.•••••

Galang membawa keponakan dan istrinya ke sebuah restoran, dan sekarang mereka berdua sedang menunggu pesanan mereka. Rahel terlihat begitu bahagia, ketika bisa menghabiskan waktu bersama dengan paman dan bibinya.

"Selamat menikmati, Tuan, Nyonya," ucap salah satu pelayan restoran, sambil meletakkan pesanan keluarga Galang, yang berupa eskrim super jumbo, spageti, lobster dan masih banyak lagi. Tentu ini makanan kesukaannya Celsi, dan makanan kesukaan Celsi hampir sama dengan Rahel.

"Wah ... eskrimnya besar banget," ucap Rahel yang tidak sabar ingin memakannya.

"Rahel suka?" tanya Galang dengan tersenyum.

"Suka-suka," jawab Rahel mengaguk senang.

"Kalau suka, ayo buka mulutnya," ucap Celsi sambil menyodorkan sendok berisi eskrim, dan Rahel langsung membuka mulutnya tersebut.

Galang sudah memesan eskrim rendah gula, dan baik untuk kesehatan Rahel, karena dia juga tidak mau terjadi apa-apa dengan keponakannya.

"Bentar lagi ulang tahun Rahel. Rahel mau apa dari paman?" tanya Galang kepada keponakannya.

"Rahel mau dedek bayi yang ada di dalam perut bibi ini," jawab Rahel sambil menguap perut Celsi.

"Hanya itu doang?" tanya Galang dengan nada menggoda dan Rahel membalas dengan anggukan pelan, karena mulutnya yang sedang berisi eskrim.

"Kalau mainan sudah banyak di rumah. Rahel mau dedek bayi ini aja, biar ada yang nemenin Rahel main bola besok," ucap Rahel setelah menelan eskrimnya dan Galang hanya mengaguk paham.
•••••

Setelah mengatarkan Rahel ke rumah sakit, dan kini Celsi dan Galang sudah kembali ada di rumahnya. Celsi langsung merebahkan tubuhnya di atas sofa, karena cukup lelah. Celsi pun membuka jaketnya, lalu meletakan jaketnya di atas sofa lainnya.

"Capek banget ya, Sayang?" tanya Galang sambil duduk di samping istrinya dan Celsi membalas dengan anggukan pelan. Galang pun merangkul bahu sang istri, lalu menarik istrinya ke dalam dekapannya.

"Kak!" ucap Celsi mendongakkan kepalanya, hingga membuat wajah mereka berdua saling bertatapan.

"Apa, Sayang?" tanya Galang sambil mengecup kening istrinya cukup lama.

"Kakak lupa ya, kalau bentar lagi Celsi juga bakal ulang tahun?" tanya Celsi, setelah Galang mengecup kening istrinya.

"Enggak kok sayang, emang sayang mau hadiah apa?" jawab Galang yang balik bertanya, karena ulang tahun Celsi dan Rahel beda tipis.

"Celsi mau dedek bayi ini segera keluar. Celsi mau gendong anak kita juga," rengek Celsi dengan memanyunkan bibirnya, yang membuat Galang gemas dengan wajah imut istrinya.

"Boleh ya, Kak? Celsi mau dedek bayi ini," sambung Celsi sambil mengusap-usap perutnya.

"Kalau gitu cium kakak dulu," ucap Galang dan Celsi langsung mengabulkan permintaan suaminya.

"Sudah," ucap Celsi setelah mencium bibir suaminya.

"Permintaan sama-sama ingin dedek bayi ini keluar," ucap Galang sambil mengusap lembut perut istrinya.

"Beneran adek mau keluar dari perut, Bunda?" tanya Galang berbicara dengan perut gede istrinya.

"Tu 'kan, adek aja ingin segera keluar," ucap Celsi ketika merasakan dedek bayinya bergerak. Galang pun mencium perut istrinya cukup lama, lalu beralih menatap wajah sang istri dan memegang tekuk leher istrinya dengan lembut.

Cup!

Galang mengecup bibir istrinya dengan lembut, dan perlahan mulai me****t bibir istrinya. Tentu ciuman itu juga dibalas oleh istrinya, karena Celsi juga sudah mahir melakukannya. Galang terus mengusap-usap perut istrinya, ketika merasakan bayinya sedang bergerak dan sepertinya suasana hati bayinya sedang bahagia.

Bersambung ...

Istri Polos Suami TampanWhere stories live. Discover now