Part 07

5.3K 188 0
                                    

•••••
Sesampainya di rumah, Raja mengatarkan Hana ke kamarnya. Sedangkan Hana hanya mengikuti Raja dari belakang, dan batin yang terus menyumpahi Raja.

"Orang kagak sakit disuruh istirahat. Aku sakit karena melihat wajah serammu itu. Ganteng-ganteng psychopath. Cepat aja mati, biar masuk neraka sekalian!"

Bugk!

Karna sibuk dengan pikiran sendiri, tak sadar jika dirinya sudah sampai di kamar dan menabrak punggungnya Raja.

"Awuu!" lirih Hana sambil mengusap-usap hidung mancungnya.

"Tidur sana!" Raja menyuruh Hana untuk naik ke atas ranjang.

"Baik, Tuan!" jawab Hana yang hanya menurut saja.

"Kau istirahat dulu di sini. Aku akan mengambil obat penurun demam dulu," ucap Raja yang berniat pergi dan tiba-tiba Hana menghentikan langkahnya.

"Tuan!" panggil Hana bangun dari kasurnya. "Saya tidak sakit, hanya saja saya takut melihat wajah Tuan yang seram itu!" tambah Hana dengan memejamkan kedua matanya, lalu menggenggam erat rok pendeknya. Karna tak ada jawaban, Hana membuka matanya dengan perlahan-lahan.

Deg!

Jantung Hana lansung tak beraturan, ketika wajah mereka begitu dekat. Bahkan Hana bisa merasakan nafas Raja menerpa wajahnya, dan itu membuat Hana menelan air slivannya dengan susah payah. Hana mencoba untuk tersenyum walau mirip cengiran.

"Bagus kalau gak sakit. Kita bisa pergi jalan-jalan ke luar," ucap Raja tersenyum. Sedangkan Hana hanya memanyunkan bibirnya dan rasanya ingin memakan pria licik ini hidup-hidup.

"Buruan ganti baju," titah Raja yang semakin membuat Hana kesal.

"Baik tuan," jawab Hana pergi dari hadapan Raja, lalu berjalan menuju ruang pakaian.

"Sangat menyebalkan. Kenapa aku malah terikat dengan orang kayak dia?" gerutu Hana membuka pakaiannya dengan kasar, lalu mengambil baju kaos putih dan celana levis pendek. Beberapa menit kemudian, Hana keluar dari ruang pakaiannya dan berniat berjalan menghampiri Raja yang berada di ranjangnya.

"Stop! Celananya terlalu pendek, ganti sama yang panjang," ujar Raja. Hana menghela nafas kasarnya, lalu kembali mengganti celananya dengan celana panjang. Lalu kembali dengan celana panjang dan pakaian yang sopan. Hana hanya menyukai celana yang lebih pendek, karna menurutnya nyaman dipakai.

"Ini 'kan cantik," ucap Raja bangun dari kasur, lalu berjalan menghampiri Hana. Lalu menggenggam tangan Hana dan berjalan keluar dari kamar itu.

"Kita akan pergi ke mana, tuan?" tanya Hana yang mulai berani berbicara dengan Raja.

"Bersenang-senang pokoknya," jawab Raja tersenyum menatap Hana.

"Bersenang-senang? Apa aku akan diajak ke Hotel? Oh, tidak. Hancurlah sudah ke perawananku!" batin Hana yang mulai berfikir aneh-aneh.

*****

Hana lansung terpaku diam, ketika Raja mengajaknya ke sebuah bioskop. Ini tidak sesuai dengan pikirannya dan ternyata dia sudah salah paham terhadap Raja.

"Ayo masuk," ajak Raja sambil merangkul bahu Hana. Raja membeli dua tiket film tentang pembunuhan dan tak lupa juga Raja membeli popcron untuk Hana dan dua botol minuman. Raja sangat gemar menonton film, itupun tentang pembunuhan. Raja akan pergi ke bioskop, jika ada film baru. Ruang tempat itu benar-benar gelap, hanya ada cahaya dari pantulan itu. Raja memilih kursi yang berada dibarisan nomor tiga dan mereka berdua pun duduk. Hana tidak tau film apa yang akan ditontonnya bersama dengan Raja, karna ini pertama kalinya dia masuk bioskop.

Pertama-tama adegan film-nya biasa-biasa saja, tapi saat mulai menikmati film itu. Tiba-tiba ada adegan pembunuhan, ketika seorang pria tampan memutilasi gadis malam dan tulang-tulangnya dijadikan maha karya. Sedangkan daging dari tubuh korban itu, diberikan kepada serigala. Perut Hana bagaikan dicuci oleh sesuatu dan dia sudah tak sanggup lagi menonton film itu. Dia benar-benar ingin keluar dari bioskop dan memutahkan isi perutnya. Saat Raja menyadari Hana sudah tak nyaman lagi. Raja langsung menarik Hana ke dalam dekapannya, lalu memasangkan handset di telingannya. Karna Raja masih ingin menonton film ini sampai habis. Hana membenamkan kepalanya ke dalam dekapan Raja dan suara musik yang mulai membuatnya tenang. Setelah hampir dua jam menonton film itu dan akhirnya film itu berakhir dengan psychopath-nya mati saat dibunuh oleh keluarga korbannya. Sedangkan Hana sudah tertidur pulas dalam dekapan Raja, karna dekapan itu benar-benar nyaman dan hangat.

"Bangun-bangun!" ucap Raja sambil mencubit hidung Hana, yang membuat Hana mengalami sesak nafas.

"Uhuk ... uhuk!"

Hana membuka matanya dan cahaya yang sedikit menyilaukan matanya. Raja pun bangun dari kursi, lalu menarik tangan Hana dan mereka pun berjalan keluar dari bioskop.

Bersambung

Istri Polos Suami TampanWhere stories live. Discover now