Part 26

3.6K 159 0
                                    

•••••
Sosial media, stasiun TV sekarang dihebohkan dengan berita Raja dan Hana. Berita tentang gudang yang terbakar itu seakan dilupakan saja. Mereka lebih fokus dengan hubungan pasangan suami-istri yang berbeda usia sangat jauh.

Rumah, perusahaan, hingga sekolah dikerumuni oleh wartawan. Membuat Hana tak berani pergi sekolah ataupun keluar dari dalam rumahnya. Sikembar bagaikan menjadi seorang artis dadakan, karena ulah wartawan yang penasaran.

Beberapa orang mengatakan kalau Hana menikah dengan Raja, karena uangnya saja. Namun ada juga yang mengatakan, kalau Raja memaksa gadis yang berstatus pelajar menikah dengannya. Saingan Raja juga mengambil kesempatan itu, untuk menjatuhkan perusahaan Raja.

Akhirnya Raja memutuskan untuk menjelaskan semuanya ke media. Gugun selaku kakak dari Hana, juga tidak lupa datang bersama dengan Hana dan Raja. Karena dia juga tidak ingin membuat Raja dan Hana dalam kesulitan.

Sekarang mereka sudah berada di sebuah acara stasiun TV yang cukup terkenal. Kamera langsung mengarah kepada Hana yang tampak begitu imut,  meskipun dalam kondisi ketakutan.

“Kenapa Tuan Raja lebih memilih menikah dengan gadis yang masih berstatus pelajar ini?” tanya seorang wanita cantik.

Kamera langsung menyoroti wajah Raja,  yang tampak begitu tampan dan mempesona. Membuat orang-orang yang menontonnya, langsung terpesona dengan ketampanannya.

“Apa salah kita menikah dengan orang yang kita cintai?” jawab Raja yang balik bertanya.

“Tidak kok, Tuan. Hanya dia 'kan masih sekolah dan sebentar lagi mau lulus sekolah. Sama seperti kedua adiknya, Tuan. Kenapa Tuan tidak menunggu dia lulus?”

“Sebenarnya menunggu itu sangat membosankan. Lagipula dia masih seorang siswa seperti yang lain, meskipun sudah menikah. Saya tidak pernah mengganggu dia dalam belajar, atau memberatkan dia seperti seorang istri pada umumnya. Saya menikahinya karena tidak ingin ada orang yang memilikinya,” jelas Raja sambil menatap ke arah Hana, yang berada di sampingnya. Sedangkan pembawa acara itu hanya mengaguk paham.

“Selaku kakak dari, Nona Hana. Apa yang membuat Tuan Gugun setuju dengan pernikahan ini?” tanya pembawa acara yang beralih menatap Gugun yang berada di samping Hana.

“Hmmm ... kalau saya gak masalah dengan pernikahan ini, selama adik saya bahagia dengan orang yang dicintainya. Lagipula saya sudah mengenal adik ipar saya ini cukup lama. Tidak ada salahnya menikah di usia muda. Semuanya itu lebih baik dari pada pacaran,” jelas Gugun dengan tersenyum manis.

“Apa yang membuat Hana menerima pernikahan ini meskipun masih sekolah?” tanya pembawa acara itu.

Hana tampak kebingungan mencari jawabannya, dan jari jemarinya yang terus bergerak.

“Hana sangat mencintainya. Makannya Hana mau menerima pernikahan ini. Hana tidak mau kehilangan, Kak Raja. Jadi mohon jangan salahkan, Kak Raja. Kakak Raja gak salah apa-apa. Dia orangnya baik dan dia selalu buat Hana tersenyum saat sedih. Hana mohon jangan salahkan, Kak Raja. Pokoknya jangan pisahkan Hana dari Kak Raja. Hana bersedia dikeluarkan dari sekolah. Asalkan Hana selalu bersama, Kak Raja,” jelas Hana dengan menangis tersedu-sedu, dan air mata yang terus mengalir di wajahnya.

“Gak ada yang boleh memisahkan kita. Sekarang sayang berhenti menangisnya,” ucap Raja yang langsung menghapus air matanya Hana dengan kedua jempolnya. Lalu memeluk Hana dengan erat, dia tidak peduli kamera yang sedang menyoroti mereka.

Semua orang yang berada di sana, tampak tertegun melihat kisah cinta mereka. Ada yang sampai terbawa suasana, hingga penonton yang ada di sana ikut menghapus air matanya.

Sejak kembali dari stasiun TV Hana berubah menjadi gadis yang murung. Meskipun orang-orang di sekitarnya sudah mengatakan, kalau ini semua bakal baik-baik saja.

Keceriaan Hana kembali lagi, ketika pihak sekolah mengizinkannya untuk kembali sekolah. Mereka membiarkan Hana mengikuti pelajaran sekolah sampai kelulusan. Lagipula itu bukanlah hal yang memalukan untuk sekolah. Hana juga masih seorang gadis seperti siswa lainnya, meskipun sudah berstatus menikah.

•••••

2 tahun kemudian ....

Usia pernikahan Hana dan Raja sudah memasuki tahun ke tiga. Selama itu juga mereka melewati berbagai macam cobaan, hingga pernikahan masih tetap romantis seperti dulu. Mereka juga kedatangan anggota baru, yaitu istri dari Gugun yang baru saja menikah sebulan lalu.

Meskipun Gugun sudah memiliki seorang istri. Raja tetap menyuruh Gugun tinggal di rumahnya, karena dia ingin Hana terus dekat dengan kakaknya.

Hana sedang menikmati sarapan di atas meja bersama dengan sikembar, Raja, Gugun dan istrinya. Awalnya mereka makan dengan sangat tenang, tiba-tiba Raja merasa mual yang membuat sikembar jadi gagal menikmati makanannya.

“Huweek ... aku mau pergi ke kamar mandi dulu,” ucap Raja yang langsung pergi meninggalkan meja makan.

“Hana pergi lihat kakak dulu,” ucap Hana yang juga ikut pergi meninggalkan meja makan.

“Kak Raja, kenapa?” tanya Gilang.

“Kamu ini oon atau apa? Palingan itu efek dari, Hana?” jawab Galang sambil memakan rotinya.

“Apa sangkutannya dengan, Hana?” tanya Gilang yang semakin penasaran.

“Hana yang hamil kak Raja yang menanggung penderitaan, Hana,” jelas Galang yang tampak kesal.

“Hahahaha ... emang ada, ya?” tanya Gilang tertawa keras.

“Raja! Volumenya bisa dikurangi, gak?!” teriak Gugun dari meja makan.

“Awas aja kamu!” jawab Raja yang ikut berteriak, dan lagi-lagi dia kembali muntah.
       
“Huweek ... huweek!” Raja cukup bingung ketika merasakan mual kayak orang yang lagi hamil. Dia terus saja mengeluarkan suara seperti orang muntah, tapi tidak ada yang keluar dari dalam mulutnya.

“Maaf ya, Kak. Ini pasti karena, Hana,” ucap Hana sambil mengusap-usap tengkuk leher suaminya.

”Kok gara-gara, Sayang?” jawab Raja yang sudah selesai mencuci wajahnya dengan air mengalir.

“Mungkin ini efek dari dalam perut ini. Hana 'kan baik-baik aja,” jelas Hana sambil mengusap-usap perutnya yang masih rata, karena masih hamil satu bulan.

“Mungkin iya sayang, tapi gak apa-apa kok. Kakak rela nanggung semua penderitaan, Sayang,” ucap Raja sambil mengusap-usap perut istrinya dengan lembut.

“Kita makan lagi, yuk. Hana masih lapar,” ajak Hana sambil memegang lengan Raja.

“Ayok, Sayang,” jawab Raja berjalan keluar dari dalam kamar mandi.

“Kamu baik-baik saja?” tanya Gugun dengan nada mengejek.

“Dasar! Aku doain kamu bakal rasain kayak gini pas istri kamu hamil,” jawab Raja sambil duduk di kursi dan diikuti Hana yang ikut duduk di sampingnya.

“Gak apa-apa,” jawab Gugun yang tampak begitu santai.

Raja hanya berdecak kesal dan kembali melanjutkan makannya yang sempat tertunda. Meskipun selalu bertengkar jika bersama. Mereka akan kembali merindukan satu sama lain jika berpisah.

Setelah melewati berbagai cobaan, mulai dari penyiksaan dari keluarga pamannya, orang tua yang pergi meninggalkannya saat masih kecil, bahkan berpisah dengan kakaknya selama bertahun-tahun.  Akhirnya mereka kembali bertemu dan mereka hidup bahagia bersama. Kebahagiaan Hana semakin lengkap, ketika Raja sudah tidak membunuh orang-orang lagi.

           TAMAT

Khusus si kembar lagi.

Istri Polos Suami TampanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang