Part 12

4.6K 187 2
                                    

•••••
Pesta pernikahan yang begitu mewah, tengah berlangsung di sebuah gedung. Beberapa orang dengan pakaian mewah, tengah berjalan masuk ke dalam gedung itu. Beberapa bodyguard diletakkan di setiap sudut dan tamu undangan diperiksa oleh bodyguard itu sebelum masuk. Meskipun pernikahan ini sangat mewah, tetapi pernikahan ini tertutup dari awak media. Raja tidak ingin media tau tentang istrinya. Tamunya saja orang-orang terpenting, seperti rekan bisnisnya.Raja tengah duduk di tempat akad nikah akan berlangsung, semua tamu dan bapak penghulu juga sudah hadir di sana. Hanya pengantin wanita yang belum berada di sana. Hana tengah dirias di ruangan yang lumayan besar dan orang yang merias Hana, tentu saja orang yang benar-benar frofesional. Hana memakai gaun bernuasa pink yang tidak terlalu terang, tetapi begitu cantik saat dipakai olehnya. Sikembar datang menjemput Hana disaat yang tepat. Hana baru saja selesai dirias dan mereka cukup kaget ketika Hana begitu cantik menggunakan gaun pengantin. Kalau bukan milik kakaknya, mereka juga ingin menikahi Hana. Namun pemikiran itu segera ditepis jauh-jauh. Mereka tidak boleh mencintai orang yang akan menjadi kakak iparnya. Lagipun, bukan Hana saja wanita di dunia ini dan mereka berjalan menghampiri Hana menuju tempat akad nikah. Para tamu undangan cukup kaget,  ketika mengetahui pengantinya masih muda dan mereka juga mengagumi kecantikan Hana yang alami. Hana pun disuruh duduk di samping Raja dan bapak penghulu mulai mengulurkan tangannya. Raja membalas uluran tangan dari bapak penghulu dan mereka mulai mengucapkan sakral suci. Raja menyebutkan sakral itu dengan lantang dan tanpa ada sedikitpun kesalahan dalam penyampaian.

"Sah?" tanya bapak penghulu kepada saksi yang hadir.

"Sah!" jawab para saksi serempak.Kini mereka berdua telah sah menjadi suami-istri. Raja mengambil cincin yang sudah disiapkannya, lalu memasangkan ke jari manis gadis cantik yang sudah sah menjadi istrinya. Hana juga melakukan yang sama, tapi dengan tangan yang sudah bergetar. Raja mencium puncak kening Hana, lalu Hana mencium punggung tangan Raja. Dia pernah melihat adegan seperti ini di Tv. Alur ceritanya pasti istri yang disakiti, khianati dan langsung berbunyi lagu.

"Ku menangis ... membayangkan ... betapa kejamnya dirimu ... nanana ...."

Begitulah film yang sedang buming dikalangan masyarakat Indonesia. Hana berharap pernikahannya tidak seperti dalam film itu dan berharap Raja benar-benar serius dengan pernikahan ini. Karna pernikahan bukanlah hal yang bisa dipermainkan oleh siapapun.

Setelah pesta pernikahan itu selesai, mereka kembali ke rumah yang bak istana. Semua barang-barang Hana sudah dipindahkan ke kamar Raja dan mulai hari ini, mereka akan tidur satu ranjang. Sesampainya di dalam kamar, Raja menudukkan bokongnya di atas kasur. Lalu membuka dasi dan membuka kencing bajunya satu persatu. Melihat hal itu, Hana langsung membalikkan badannya, karna Hana benar-benar malu saat ini. Raja tersenyum kecil, ketika melihat Hana yang tak berani menatapnya. Raja bangun dari kasurnya, lalu berjalan menghampiri Hana yang sedang berdiri. Raja melingkarkan tangannya di pinggang, lalu meletakkan kepalanya di atas bahu istri kecilnya. Hana sedikit risih dengan sikap Raja, tapi dia juga tidak berani melawan keinginan Raja.

"Tuan, bolehkah saya mandi lebih dahulu?" tanya Hana yang sudah gerah dengan gaunnya.

"Tidak boleh," jawab Raja sambil menurunkan resleting gaun Hana dan mata Raja langsung membesar ketika melihat bekas luka bakar yang berada di punggung Hana.

"Ini kenapa?" tanya Raja sambil menyentuh bekas luka itu, yang membuat Hana merasakan perasaan aneh.

"Tuan, bolehkah saya mandi lebih dahulu. Saya merasa gerah memakai gaun ini," ucap Hana yang sudah tak tahan lagi. Hana tidak tau apa yang tengah dilakukan suaminya di belakang panggungnya. Dia terus menyentuh bekas luka Hana, hingga membuat jantungnya berpacu begitu cepat.

"Panggil Sayang dahulu, baru kakak biarkan sayang pergi mandi," jawab Raja dengan nada dinginnya.

"Sa--ya--ng, bolehkan saya mandi?" tanya Hana terbata-bata. Apapun akan dilakukannya agar segera bebas dari Raja dan menguyur seluruh tubuhnya.

Cup!

Raja mencium dan bahkan menjilat bekas luka itu, membuat Hana sedikit mendesah karna ulah gobloknya.

"Sayang boleh pergi," ucap Raja setelah selesai menciumnya dan Hana langsung bergegas berjalan menuju kamar mandi. Setelah sampai di kamar mandi,  dia langsung menyadarkan punggungnya ke tembok. Rasanya saat ini dia ingin menangis sekeras mungkin, karna begitu takutnya dia bersama dengan Raja. Hana membuka gaunnya dan menghidupkan airnya lalu membiarkan tubuhnya disirami air yang begitu segar. Hana memejamkan matanya, sambil memikirkan pertanyaan Raja tentang bekas lukanya. Saat itu Hana tidak sengaja merusak baju kesayangan sepupunya dengan setrika. Karna marah, Clara meletakkan setrika yang masih panas di atas punggungnya. Bagaikan kisah si bawang merah dan putih, tapi ini bukanlah tentang kisah bawang merah dan bawang putih. Melainkan kisah tentang Cinta Seorang Psychopath Kejam.

"Sayang!" panggil Raja dari luar, sambil mengetuk pintu. "Sayang baik-baik saja di dalam?" tambah Raja yang khawatir,  karna ini sudah lebih dari dua puluh menit Hana berada di dalam kamar mandi. Karna tak ada jawaban dari dalam, Raja mendobrak pintu kamar mandi dengan keras.

Gadebak!

Deg!

Betapa kagetnya Raja, ketika melihat Hana tergeletak di lantai, tanpa menggunakan sehelai kain.

"Sayang!" panggil Raja berlari menghampiri tubuh istrinya dan Raja langsung menggedong tubuh mungil istrinya keluar dari kamar mandi. Raja mengambil pakaian istrinya di lemari, lalu terlebih dahulu memakai pakaian Hana. Setelah selesai, Raja langsung mengambil ponselnya di atas meja, lalu menelpon seorang Dokter kenalannyan.

Bersambung...

Istri Polos Suami TampanWhere stories live. Discover now