Part 29

2.6K 110 0
                                    


•••••
Kini keluarga kecil itu sedang berada di taman rumah sakit. Hana sedang menikmati makanan yang dibawakan Raja dari rumah dan Hana tampak begitu menikmati suapan dari suaminya. Meskipun sudah memiliki seorang putra, keharmonisan Raja dan Hana tidak pernah berkurang. Hana selalu bersikap manja jika sudah bersama dengan suaminya.

Sedangkan Rahel asik bermain dengan kelinci yang ada di taman. Dia mencoba menakap kelinci itu, tapi kelinci itu selalu berusaha menjauh dari Rahel.

"Gimana rasanya, enak?" tanya Raja sambil membelai surai panjang milik istrinya dan Hana hanya membalas dengan senyuman, karena mulut Hana sedang terisi penuh.

"Pasti sulit jagain Rahel ya, Sayang? Gimana kalau Hana berhenti aja jadi dokter dan fokus merawat Rahel aja?" tanya Hana setelah selesai menelan makanan yang ada di mulutnya. Sebelum Raja menjawab Hana sudah lebih dahulu memotong perkataan suaminya.

"Menjadi Dokter membuat Hana gak bisa ngurus sayang sama Rahel dengan benar. Hana mau seperti dulu saja, menjadi seorang istri sekaligus ibu yang baik. Hana takut Rahel sama sayang kurang kasih sayang dari, Hana. Lagipula Hana sudah mengapai impian yang Hana inginkan sejak dulu," ujar Hana dengan menundukkan kepalanya ke rumput, sambil memainkan jari jemarinya, karena ini sudah menjadi kebiasaan Hana sejak dulu.

"Yakin dengan keputusannya? Nanti nyesal loh," tanya Raja menatap istrinya.  Hana hanya membalas dengan anggukan pelan, sebagai tanda kalau dia sudah yakin dengan keputusan untuk berhenti menjadi dokter.

"Kalau kakak sih bakal dukung semua keinginan, Sayang. Mau jadi dokter, mau di rumah aja, selama sayang bahagia. Lagipula mengurus Rahel bukan hal yang sulit. Rahel orangnya pinter dan cepat nangkap omongan dari kita," ucap Raja menatap ke arah putranya.

"Hehehe ... sebenarnya Hana sudah kasih surat unduran tadi pagi. Hana pengen lihat reaksi sayang aja," jawab Hana nyengir.

"Sayang masih belum berubah. Apa yang mau langsung tancap gas," ucap Raja tersenyum menatap sifat istrinya, yang selalu ambil keputusan sendiri. Seperti lima tahun lalu saat mereka sedang berada di sebuah acara TV. Hana rela berhenti dari sekolah asal dia tidak dipisahkan dari suaminya. Ayolah, siapa juga yang mau pisahkan mereka berdua, kalau tidak mau mendapatkan masalah dari Raja.

"Mama!" panggil Rahel berlari ke arah pasangan suami-istri itu.

"Apa, Sayang?" tanya Hana yang langsung menggedong putranya.

"Kita pulang lagi yok, Ma," rengek Rahel yang tampak sudah bosan berada di sana.

"Ayok," jawab Hana bangun dari kursi. Lalu berjalan meninggalkan taman dan diikuti oleh Raja dari belakang dengan membawa ransel yang berisi barang-barang Rahel.
•••••

Galang dan Gilang tampak begitu sibuk bekerja. Mereka sedang mencatat barang-barang yang akan dikirimkan pada klien mereka nanti. Beberapa karyawan yang berada di pabrik sedang mengemas barang-barang properti itu ke dalam kardus besar dan sikembar bakal mencatat data-data produknya.

"Kok kalian lebih suka bekerja di tempat ini? Kenapa kalian tidak duduk santai di kantor?" tanya seorang pria yang tampak masih muda. Dia bernama Yoka Susanto Argantara, bertugas menjadi penjaga di tempat itu atau lebih tepatnya menjadi seorang mandor.

"Lebih suka saja bekerja di sini. Kita bisa tau cara kinerja karyawan kakak di sini," jawab Galang tersenyum.

"Kita permisi dulu," ucap Galang sambil menundukkan sedikit kepalanya dan diikuti oleh Gilang.

Sikembar berjalan pergi meninggalkan Yoka dan mereka berdua berjalan di antara kardus-kardus yang tersusun rapi. Seorang gadis cantik sedang meraih sesuatu, tapi dia tampak begitu kesulitan karena postur tubuh yang pendek. Dia terus mencoba meraih kotak kecil, alhasil kakinya tanpa sengaja terpeleset dari tangga yang dipijak.

"Aaa ...!" teriak gadis itu yang tubuhnya langsung melayang di udara, dengan secepat mungkin Galang menangkap tubuh mungil gadis itu.

"A--pa aku masih hidup?" ucap gadis itu yang masih memejamkan matanya. Karena penasaran, gadis itu mencoba membuka matanya dengan perlahan-lahan dan matanya langsung beradu tatapan dengan Galang. Perlahan-lahan mulut gadis itu terbuka, ketika pangeran tampan yang sedang menangkapnya.

"Butuh berapa lama lagi, Kak?" tanya Gilang yang sontak membuat Galang mengalihkan padangannya ke arah Gilang.

"Apanya?" tanya Galang yang tidak paham. Gilang pun menujuk ke arah gadis mungil, yang masih setia dalam pangkuan kakaknya. Galang pun mengalihkan padangannya ke arah gadis itu, lalu dengan refleks melepaskan tubuh gadis itu, hingga membuat gadis jatuh ke lantai.

"Aduh sakitnya," lirih gadis itu sambil mengusap-usap bokongnya yang sakit. "Bilang-bilang dong kalau mau lepaskan anak orang. Untung aku gak hamil, kalau hamil sudah keguguran aku!" tambah gadis itu tampak kesal.

"Kamu hamil?" tanya sikembar kaget.

"O-on kalian berdua. Aku bilang, untung aku gak hamil, kalau hamil sudah keguguran aku!" tekan gadis itu.

"Ooo ... gitu," jawab sikembar mengaguk paham.

"Batuin aku bangun!" ucap gadis itu sambil mengulurkan tangannya.

"Dasar manja!" ketus Galang sambil membantu gadis itu bangun.

"Kau ngapain manjat-manjat kayak monyet? Kayak gak ada kerjaan lain aja," ujar Gilang dengan nada dinginnya.

"Saat ini aku lagi kerja, Bego! Aku di suruh ambil itu sama menejer Azza," jawab gadis itu sambil menunjuk kotak kecil.

"Biar aku yang ambilin," ucap Galang yang langsung menaiki tangga dan mengambil kotak yang ditujuk gadis itu.

"Nah. Lain kali minta bantuan sama aku kalau ada yang susah. Nanti kalau sayang kenapa-kenapa 'kan aku yang repot," ujar Galang sambil mengacak-acak rambut gadis itu.

"Huwaa ...!" Gilang tiba-tiba mengeluarkan suara kayak orang muntah, lebih tepatnya dia jijik mendengar perkataan kakaknya.

"Iri bilang aja!" ucap dua sejoli itu dengan serentak.

"Ogah, aku iri sama kalian berdua. Malahan aku jijik dengan kelakuan kalian yang super duper bucin," jawab Gilang dengan menekan kata terakhirnya.

"Patatku sakit!" rengek gadis itu dengan membuat wajah imutnya.

"Maaf, Sayang," jawab Galang sambil mencubit gemas hidung pacarnya.

Helena Safira Anafora gadis yang baru berusia 22 tahun, memiliki badan pendek kecil, rambut lurus panjang dan memiliki poni tipis, membuatnya mirip seperti gadis Korea. Dia sudah berpacaran dengan Galang selama satu tahun.

Bersambung ...

Istri Polos Suami TampanWhere stories live. Discover now