Part 04

6.4K 196 0
                                    

Hana tengah berada di kelasnya. Kepala yang diletakkan di atas meja dan tangan yang terkulai lesu. Hana benar prustasi hari ini, dia stres karna memikirkan pertanyaan dari sepupunya yang akan datang. Karna dia dan sepupu perempuannya satu sekolah. Hanya saja para murid tidak tau, jika Hana memiliki seorang sepupu di sekolah ini. Sementara penjagaan begitu ketat, tak ada celah sedikitpun untuk kabur. Gilang dan Galang terletak di kelas yang sama dengannya. Bahkan Hana duduk di antara dua saudara kembar itu. Sepertinya rencana ini sudah direncanakan oleh mereka jauh-jauh hari, sebelum mereka menculiknya. Mereka sudah mematai kehidupannya sebelumnya. Itu sebabnya Raja tau banyak tentangnya.

"Hana!" panggil seorang cowok tampan berjalan menghampirinya. Hana berada di belakang cowok tampan itu dan Hana lumayan dekatnya.

"Iya," jawab Hana dengan suara lesu.

"Tumben gak buat masalah tu. Biasanya gak pernah absen Tu?" ucap cowok tampan itu, yang bernama Rendi Mahardika.

"Aku lagi--"

"Ahaaam!"

Perkataan Hana lansung terpotong, saat tiba-tiba Gilang berdeham sangat keras. Yang membuat beberapa mata menatap ke arahnya, dan termaksud Hana dan Rendi.
    
"Gak jadi. Mending kamu balik deh ke tempat duduk," pinta Hana yang kesal, saat tidak diperbolehkan berbicara dengan siapapun.

"Kamu kenapa, Hana? Gak kayak biasa yang selalu ceria."

"Aku bilang kembali ke tempat duduk kamu. Aku lagi bad mood saat ini!" pinta Hana dengan wajah yang ditekuk.

"Lagi PMS, ya? Jangan banyak marah-marah. Kalau butuh sesuatu bilang sama aku," ucap Rendi mengacak-acak rambut pendek Hana. Lalu dia kembali ke tempat duduknya. Hana mengalihkan pandangannya ke arah Gilang, dan tampaklah gilang yang tengah mengacamnya. Tangan yang berada di leher sebagai isyarat, kalau dia akan mati jika banyak bicara dengan orang lain. Sementara Hana hanya menelan air slivannya dengan susah payah. Saat membayangkan, jika itu benar-benar terjadi padanya.

******

Dilain waktu Raja tengah mengikuti miting bersama beberapa karyawan. Raja menyadarkan punggungnya ke kursi, dan menatap seorang wanita cantik tengah memprestasikan cara kinerja perusahaannya di depan. Sebenarnya, Raja tidak terlalu fokus dengan arahan wanita itu. Dia sedang melamuni masa-masa yang dialami gadis kecilnya di sekolah, tapi Hana akan terbiasa seiringnya berjalan waktu. Entah apa yang dipikirkannya, hingga menculik Hana dan membiarkan Hana hidup di sampingnya.

"Pak!" panggil wanita itu beberapa kali. Hingga membuat Raja tersadar dari lamunannya.

"Iya?" jawab Raja dengan nada dinginnya yang selalu melekat.

"Sudah selesai, Pak," ucap wanita itu.

"Bagus. Miting hari ini selesai," ucap Raja bangun dari kursinya, lalu pergi meninggalkan ruangan itu begitu saja. Setelah Raja pergi, beberapa karyawan wanita langsung menghampiri wanita cantik itu.

"Azza, kamu lihat sendiri, 'kan? Bagaimana Pak CEO senyum-senyum natap kamu?  Aku yakin Pak CEO pasti terpesona dengan kecantikan," ucap para karyawan itu.

"Tentu saja, Azza!" jawab wanita itu dengan tersenyum miring, sambil memutar-mutar rambuntya ikalnya dengan jari.

Azza Alisa Putri, wanita cantik yang berumur 23 tahun. Seorang Menejer di perusahaan Raja dan jatuh cinta pada CEO yang sejak pertama bertemu, yaitu dua tahun lalu. Azza semakin yakin dengan perasaannya, ketika Raja memperlakukannya dengan spesial.

Sementara itu, Raja tengah berada di ruangannya. Raja sedang duduk di kursinya, sembari memijit ke dua alisnya yang tertata rapi, dengan gaya alis yang benar-benar keren dan kekinian. Raja bak seorang model tampan, yang membuat kaum hawa jatuh cinta setiap melihatnya.   Raja mengambil ponselnya yang berada di atas meja, lalu menekan menekan nomor Galang.

Galang yang tengah menikmati makananya kaget, ketika Raja menelponnya.

"Siapa, Kak?" tanya Gilang.

"Bos!" jawab Galang sambil mengakat teleponnya.

"Ya. Hallo, kak?"

"Hana, mana?" tanya Raja dari dalam telpon.

"Lagi makan bareng kita di kantin, kak," jelas Galang.

"Bagus. Jaga dia baik-baik, jangan sampai kabur."

"Baik, kak. Iya, sampai jumpa nanti," ucap Galang sebelum menutup teleponnya.

"Ada apa?" tanya Gilang penasaran.

"Cek dia." Galang menujuk Hana yang tengah sibuk dengan makanannya. Sedangkan Hana hanya menghela nafas kasarnya, saat dirinya diperlakukan seperti ini.

"Hana!" panggil seorang siswa wanita,, yang sontak membuat Hana mendongakkan kepalanya.

"Clara?" jawab Hana tampak kaget.

Bersambung...

Istri Polos Suami TampanWhere stories live. Discover now