Part 65

3.1K 97 8
                                    

•••••
Setelah berkonsultasi dengan dokter yang biasa menangani Celsi, ternyata Celsi bisa melahirkan dengan operasi caesar. Menurut Galang juga tidak masalah, karena umur Celsi yang terlalu muda untuk melahirkan normal.

Akhirnya Galang memilih untuk melakukan operasi, dan waktunya sudah ditetapkan oleh mereka berdua, yaitu hari ulang tahun Celsi, 03 Februari dan usia Celsi pas 17 tahun, sedangkan Rahel 3 tahun.

Mereka berdua sudah melakukan persiapan, mulai dari tes tentang kondisi Celsi dan masih banyak lagi, hanya dokter yang tau. Hingga hari yang mereka tunggu-tunggu akhirnya tiba juga. Hari ini adalah hari operasi Celsi, dan untunglah kondisi Celsi baik-baik saja sampai hari operasinya.

"Sayang jangan takut, ya. Kakak akan selalu ada di sini untuk, Sayang," ucap Galang menggenggam erat tangan istrinya. Celsi hanya membalas dengan anggukan pelan, dan tidak lupa memberikan senyuman manis pada suaminya.

Setelah mengucapkan kata itu, Celsi langsung dibawa ke dalam ruang operasi oleh beberapa dokter yang akan menangani Celsi di sana. Sedangkan Galang menunggu di ruangan tunggu, bersama dengan Gilang dan Nazwa. Kalau Raja dan keluarganya, sudah pasti mereka tidak bisa datang, karena Hana juga baru melahirkan anak kembar dan butuh istirahat yang banyak.

Selama menunggu Celsi di operasi, Galang terlihat begitu gelisah, karena takut terjadi apa-apa dengan istrinya.

"Kakak jangan khawatir, kakak ipar pasti akan baik-baik saja," ucap Gilang sambil mengusap-usap punggung kakaknya.

"Kamu benar, Celsi orangnya kuat," jawab Galang tersenyum menatap adiknya.

Setelah hampir beberapa jam Celsi berada di ruang operasi, akhirnya dokter yang membantu Celsi keluar dari dalam ruangan operasi. Galang langsung bangun dari duduknya, lalu berjalan menghampiri sang dokter dan diikuti oleh Gilang dan Nazwa.

"Bagaimana dengan keadaan mereka berdua, Dok?" tanya Galang yang sudah tidak sabar.

"Alhamdulillah, kondisi mereka berdua baik-baik saja. Selamat ya, Tuan. Bayinya lelaki," jelas dokter itu dengan tersenyum manis.

"Alhamdulillah. Terimah kasih, Ya Allah," ucap Galang yang begitu bersyukur, ketika mendengarkan penuturan dari sang dokter dan tanpa sadar air mata bahagianya ikut mengalir.

"Selamat ya, Kak. Sekarang kakak sudah menjadi, Ayah." Gilang langsung memeluk Galang dengan erat dan tentu juga dibalas oleh Galang.

"Selamat ya, Kak Galang." Kali ini Nazwa yang mengucapkan dan Galang membalas dengan anggukan pelan, sambil menghapus air matanya dengan kasar.

Celsi pun dipindahkan ke ruang penyembuhan, sedangkan sang bayi masih diurus oleh suster.

Galang duduk di samping brangkar, sambil menatap istrinya yang masih tertidur di atas brangkar, karena efek dari obat bius tadi dan selang infus yang sudah terpasang di tangannya.

Celsi mulai membuka matanya dengan perlahan, lalu menatap langit-langit bernuasa putih dan penglihatannya sedikit buram sebelum menjadi jelas. Celsi menatap ke arah sampingnya dan melihat suaminya yang tersenyum menatap dirinya.

"Bagaimana dengan dedek bayi kita, Kak?" tanya Celsi menatap wajah suaminya.

"Alhamdulillah anak kita baik-baik saja sayang. Dia seorang cowok, persis seperti yang sayang mau," jawab Galang sambil mencium tangan istrinya.

"Selamat sayang sudah menjadi ibu dari anak kakak," sambung Galang yang terlihat begitu bahagia, hingga dia tidak berhenti menitikkan air matanya.

"Lalu dedek bayinya mana? Celsi pengen lihat," ucap Celsi yang tidak begitu sabar.

Istri Polos Suami TampanWhere stories live. Discover now