Part 22

3.7K 165 2
                                    

•••••
Saat ini Raja dan Sekretaris Zea sedang berada di sebuah restoran mewah. Raja sedang bertemu dengan kliennya. Setelah membicarakan tentang bisnis mereka dan merasa dil. Raja pun menandatangan kontrak dengan mereka.

“Terimah kasih sudah mempercayai kita, Pak Raden,” ucap Raja bangun dari kursinya, lalu menyalami tangan seorang pria paruh baya.

“Sama-sama, Pak Raja. Saya menunggu hasilnya,” jawab pria paruh baya itu tersenyum manis. Dia bernama Raden Antarwijaya, seorang CEO dari perusahaan pembangunan gedung.

“Baik, Pak Raden. Saya akan mengirimkannya secepat mungkin,” jawab Raja yang kembali duduk, dengan diikuti oleh kliennya.

“Benar kata orang-orang, meskipun masih muda. Pak Raja orang yang frofesional dalam bekerja. Pantas saja Pak Raja sudah memiliki banyak cabang.”

“Pak Raden terlalu melebihkan. Saya tidak sehebat orang-orang pikirkan. Ini semua berkat karyawan saya,” jawab Raja yang tampak malu.

“Pak Raja terlalu merendahkan diri,” ucap Raden tersenyum. “Ohya, Pak Raja. Putri saya akan menikah minggu depan. Saya harap Pak Raja bisa datang bersama dengan istri, Bapak,” tambah Raden sembari memberikan undangan pernikahan.

“Bakal saya usahakan, Pak Raden,” jawab Raja yang langsung menerima undangan itu.

“Jangan sampai tidak datang. Saya menunggu kehadiran Pak Raja dengan istri, Bapak,” ucap Raden yang sedikit memaksa.

“Baik, Pak. Saya pasti akan datang,” jawab Raja tersenyum.

“Kalau begitu saya permisi dulu. Saya masih harus bertemu dengan seseorang,” ucap Raden bangun dari kursinya, dengan diikuti oleh sekretaris-nya.

“Baik, Pak Raden. Hati-hati dalam perjalanan,” ucap Raja bangun dari kursinya, dan diikuti oleh Zea.

“Sampai jumpa di pernikahan putri saya,” ucap Raden sebelum berlalu pergi bersama dengan sekretarisn-nya.

“Baik, Pak,” jawab Raja tersenyum sambil menundukkan sedikit kepalanya.

“Huft ... bagaimana dia bisa tau kalau aku sudah menikah,” ucap Raja yang kembali duduk di kursinya.

“Kapan bapak menikah?” tanya Zea yang tampak kaget, sambil kembali duduk di kursinya.

“Satu bulan yang lalu,” jawab Raja sambil menyeruput kopinya.

“Ohw,” jawab Zea yang tampak kecewa. Zea mulai berfikir kalau suara wanita yang pernah dia dengar adalah istrinya Raja. Mungkinkah gadis kecil yang selalu bersama Raja adalah istrinya? Kenapa Raja menikah diam-diam? Apakah gadis itu putri dari teman bisnisnya? Begitu banyak pertanyaan yang ada dalam otak Zea, dan ingin mencari asal-usul gadis yang masih berstatus pelajar.

•••••

Dilain waktu, murid SMA Nusa Bangsa baru saja dibubarkan. Gerbang sekolah yang tadinya sepi, sekarang kembali menjadi ramai oleh siswa-siswa yang sudah tidak sabar pulang.

Tak jauh dari gerbang sekolah, tampaklah Saras yang sedang menunggu seseorang. Bisa dipastikan itu sikembar, karena dia dan sikembar sudah dekat.

Hana dan sikembar baru saja keluar dari kelasnya. Hana tampak begitu gelisah, karena dia belum mengganti pembalutnya dari tadi pagi. Apalagi cuaca yang terbilang cukup panas, membuatnya semakin gerah.

“Gilang, Galang! Aku mau pergi ke toilet dulu. Kalian tunggu aku di mobil aja,” ucap Hana yang langsung berlari meninggalkan sikembar.

“Jangan lama-lama!” teriak Galang.

Istri Polos Suami TampanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang