Bab 1 - Awal Yang Mengenaskan

22.5K 3.1K 275
                                    

Sedari pagi hujan terus mengguyur bumi tiada henti, petir dan guntur pun turut mewarnai langit gelap tersebut. Angin juga turut mendampingi air yang jatuh dari langit tanpa absen.

Hujan itu berlangsung selama 4 jam lamanya. Aku terjebak di kelasku tanpa bisa ke mana-mana. Dengan kegiatan bertopang dagu memandang keluar jendela yang berada di sebelah kiriku.

Aku hanya bisa tersenyum samar melihat langit yang perlahan kembali cerah, namun berbeda dengan hatiku yang masih suram.

Siang itu matahari menyeruak keluar malu-malu dari balik awan. Berganti shift dengan sang awan hitam yang menutupinya dari pagi.

"Bahkan matahari mulai kembali bersinar. Kapan aku bisa seperti sang mentari ya?" gumamku pelan. Aku menghela nafas kecil dan menyandar ke kursi. Kalau hujan sudah turun, perasaan melow selalu memenuhi ruang hatiku.

Perkenalkan namaku adalah Mytha Herianto, usiaku 21 tahun. Saat ini aku menganyam pendidikan sarjana S1 di sebuah kampus cukup bergengsi di salah satu kota di Indonesia. Memasuki semester akhir membuatku sangat sibuk dan tidak mempunyai waktu luang untuk diri sendiri.

Belajar, menulis novel, dan bekerja paruh waktu. Itulah kegiatanku selama 3 tahun ini. Sebagai anak pertama, aku harus memikul beban keluarga yang berharap penuh padaku.

Aku tentunya tidak ingin mengecewakan kedua orang tua yang telah membesarkanku layaknya anak kandungnya sendiri.

Yap, aku adalah anak adopsi dari pasangan suami-istri yang hidup sederhana.

Selama 3 tahun awal pernikahan mereka yang tidak membuahkan hasil, mereka memutuskan untuk mengadopsiku yang masih berusia 7 tahun sebagai putri mereka. 4 tahun kemudian, akhirnya aku mendapatkan adik kecil yang lucu.

Adik kecil berjenis kelamin laki-laki lahir saat umurku menginjak 11 tahun. Akhirnya kedua orang tuaku bisa mempunyai anak setelah 7 tahun pernikahan mereka.

Aku turut bahagia pada mereka dan aku juga sangat menyayangi adik kecilku yang tidak mempunyai hubungan darah denganku.

Leonardo Herianto namanya, usia kami terpaut 11 tahun. Namun, interaksi kami tidak canggung. Bahkan dia lebih manja padaku daripada Ibu.

Keluargaku terbilang harmonis dan ramah, ekonomi yang cukup, dan sering menjadi sukarelawan membuat para tetangga begitu segan pada kami.

Hanya saja masalahnya terletak pada satu orang yang senang sekali masuk-keluar kediaman kami sambil mabuk dan mengganggu para tetangga.

Uang yang Ayah pinjamkan padanya selalu habis dalam sehari dan terlilit utang dimana-mana. Rentenir sering sekali mengejarnya. Orang itu adalah sampah masyarakat.

===

Tring~

Bunyi pesan masuk dari ponselku membuatku menunduk dan mengeluarkannya dari laci meja. Ternyata pengirimnya adalah adikku.

"Dasar, baru berumur 10 tahun tapi sudah pandai mengirim pesan chat," gumamku tersenyum seraya membuka isi pesan tersebut.

"Kak, kakak kapan pulang? Ibu memasak ayam goreng kesukaan Kakak loh."

Begitulah isi pesan tersebut. Aku pun segera membalasnya. "Benarkah? Wah~ Kakak akan pulang sebentar lagi. Masih ada kelas tambahan sampai nanti sore."

Tak lama pun balasan dari adikku masuk. "Oke. Akan kutunggu. Semangat belajar, Kak Mytha."

"Terima kasih, Leon."

Setelah itu pesan pun berakhir dengan balasan penutup kilat dari bocah itu. "Sama-sama, Kakak."

Aku sedikit terhibur dengan pesan dari adikku. Setidaknya moodku membaik. Setelah itu karena bosan, aku pun membuka sebuah forum diskusi yang berisikan ulasan dan spoiler berbagai novel dan mencari judul-judul novelku yang telah terbit.

Aku Menikahi Grand Duke TerkutukTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang