Bab 19 - Diskusi Pembatalan Pertunangan

8.6K 1.6K 301
                                    

Beberapa minggu sebelumnya~

Kediaman Grand Duke Alvaron

Kereta kuda dengan lambang berlian dikelilingi pedang kedua sisi milik Keluarga Pierzo berhenti di depan pintu masuk mansion Grand Duke. Pintu kereta dibukakan oleh Alvin, ajudan pribadi sang Marquess.

Dari dalam kereta, tampaklah pria bersurai zamrud sedang mengamati penampakan bangunan megah di depannya.

Terlepas dari rumornya, kediaman Alvaron terlihat nyaman dan indah. Pria itu tersenyum, lantas segera turun dari keretanya seraya merapikan jubah resminya.

"Selamat datang, Tuan Marquess Pierzo. Yang Mulia sudah menunggu Anda," sambut Matteo membungkuk sopan dengan satu tangan di depan dada. Mari ikuti saya.

"Terima kasih atas sambutan hangatnya." Marquess Pierzo tersenyum simpul lalu mengikuti pria muda tersebut.

Sesampainya di depan pintu ruang kerja Grand Duke, Matteo berseru kedatangan sang Marquess kepada tuannya. Setelah itu pintu dibuka oleh Jasper, kesatria itu mempersilakan dua orang tersebut untuk masuk.

Zeno sudah duduk di sofanya sembari menyeruput teh chamomile. "Anda datang tepat waktu, Tuan Pierzo," kata Zeno ramah. "Silakan duduk."

"Terima kasih Yang Mulia." Marquess duduk di seberang Zeno. Seorang pelayan menyajikan secangkir teh hangat untuk Marquess lalu melangkah mundur.

Zeno menghadap ke belakang, melihat dua bawahannya. "Jasper dan Matteo, bisakah kalian menunggu di luar?" pinta Zeno lembut.

"Baik, Yang Mulia." Keduanya segera keluar dari ruangan.

Zeno tersenyum pada Marquess sembari mengangkat cangkirnya. "Apa Anda penasaran alasan saya mengundang Anda ke sini?"

Marquess juga mengambil minumannya, melihat pantulan dirinya dalam air teh tersebut. Lalu meneguk sedikit. "Saya tidak berani mempertanyakan alasan Anda, Yang Mulia."

"Tentu Anda akan menjawab begitu. Saya akan langsung ke intinya. Saya ingin meminang putri bungsu Anda, Aileana Frischella La Pierzo. Dengan demikian, pertunangannya dengan lelaki rumput—maksud saya Tuan Muda Theodore resmi dibatalkan," ujar Zeno serius.

Pria paruh baya itu mengernyit mendengarnya. "Apa maksud Anda?"

Kedua sudut bibir Zeno terangkat, tersenyum culas. "Mungkin Tuan Marquess akan langsung setuju bila saya memberikan bukti kuat agar pertunangan keponakan Anda dengan Lady Aileana bisa batal."

"Anda bahkan memanggil Leana dengan sebutan Lady Aileana bukan Lady Pierzo? Sebenarnya seberapa dekat kalian berdua?" Marquess menahan untuk tidak meninggikan suaranya.

"Sangat~ dekat, mungkin?" karang Zeno, sengaja memancing. Lelaki bersurai gelap itu tersenyum sampai matanya menghilang.

"....." Marquess tidak menjawab. Lelaki muda ini tidak berbasa-basi.

"Kami berdua berteman." Lalu Zeno mengeluarkan sesuatu dari amplop besar, itu semua adalah bukti-bukti yang dia kumpulkan selama 3 bulan ini.

Sama seperti kelakuannya menyusupkan mata-mata di kediaman Marquess Pierzo, Zeno juga menempatkan mata-mata andalannya di kediaman Theodore sejak awal pertemuannya di pesta ulang tahun Raja.

Mengumpulkan informasi sebanyaknya, mengawasi setiap gerak-gerik yang mencurigakan, semua itu dapat berguna sebagai senjata nantinya.

Zeno kemudian menyerahkan sekitar 20 lembar kertas pada Marquess. "Silakan dibaca. Anda pasti akan berubah pikiran."

Aku Menikahi Grand Duke TerkutukWhere stories live. Discover now