Bab 49.2 (S2) - Kilasan Masa Lalu

3.5K 880 68
                                    

Mil menggeleng hebat. "Kumohon. Kasihanilah kami. Berikan kami kesempatan untuk bertobat," pintanya lesu. "Bagaimana jadinya anak kami yang terlahir tanpa seorang ayah nanti?"

Hati kecil Ailous tersentak. Dia juga tidak mau melakukan ini, namun hukuman Langit harus dilaksanakan. Dalam hati, dia mencoba menegosiasikan keringanan hukuman kawannya itu. Matanya terpejam sesaat.

Melihat Ailous yang terdiam di tempat, Mil diam-diam mengeluarkan belati yang selalu dia bawah dari saku belakangnya. Lalu perlahan mendekati Ailous sambil terisak. "Tolong berbelas kasihan pada kami."

Terdorong rasa frustrasi, Mil berlari menyerang Ailous yang masih membatu di tempat. Tidak memedulikan perutnya yang sedikit buncit. Dia berpikir harus membunuh pria bersurai perak itu sebelum orang tersebut membunuh suaminya.

Sayangnya, serangan Mil melesat. Wanita hamil itu terkejut kala kelopak mata Ailous terbuka.

"Apa imbalan yang kudapat dari melawan Langit, huh? Coba kau pikir-pikir sana," ujar Ailous seraya menghindar dari acungan belati Mil. "Ckck, kau juga sama bodohnya dengan Zetana."

"DIAM KAU!" Mil mengangkat belatinya tinggi-tinggi dan berbalik ke arah Ailous. Berusaha menyerang pria itu kembali.

Namun, lagi-lagi, sebelum pisau itu berhasil menyentuh Ailous, Mil langsung disambar oleh petir berulang kali. Badannya terguncang-guncang hebat kala muatan listrik itu menyetrumnya, sebelum akhirnya ia terjatuh ke tanah.

Zetana berteriak histeris ketika melihat tubuh wanita yang dicintai bersama anaknya yang belum lahir, merenggang nyawa di tempat. Petir itu membakar tubuh Mil sampai tidak dapat dikenali. Bau hangus pun tercium.

"MIL!!" Tiba-tiba dari kepala Zetana keluarlah sepasang tanduk hitam besar dan matanya berubah menjadi semerah darah. "TIDAK!!"

Ailous memutar pedangnya santai, ekspresi dingin masih terpajang di wajahnya. "Akhirnya kau menampakkan wujudmu yang sesungguhnya, Zetana. Kau telah berubah menjadi iblis seutuhnya akibat perbuatanmu selama ini. Neraka cocok menjadi tempat tinggalmu."

"Kau!" Ditatapnya Ailous penuh kebencian. Lalu Zetana kembali berteriak dan meronta, berusaha melepaskan ikatan tali suci ini. "Lepaskan aku!"

"ARGH!" Lengannya terbakar seiring gesekan yang terjadi, seluruh kekuatan sudah ia kerahkan namun nihil. "Lepaskan tali sialan ini!"

Kilatan petir mulai menyambar acak di sekitarnya. Pohon-pohon berjatuhan dan terbelah, rumput-rumput terbakar menjadi abu. Ailous berdiri sambil bersedekap mengamati iblis itu berusaha membebaskan diri.

"SIALAN KAU, AILOUS!" maki Zetana dengan suara lengkingan yang mengerikan.

Iblis itu melemparkan serangan cahaya kegelapan ke Ailous melalui mulutnya. Berkali-kali. Namun, Ailous dengan gampangnya menebas serangan itu dengan pedang putihnya.

"Inilah akibat dari perbuatan gilamu, Zetana. Sekarang giliranmu menerima akibatnya," lontar Ailous datar dengan satu tangan terulur ke depan. Keluarlah rantai keemasan bersinar dari sana, lalu melesat ke arah Zetana, sebelum iblis itu kabur. "Kau yang meminta ini, bukan aku."

Zetana berusaha berdiri dengan sisa tenaganya. Dia harus melarikan diri. Namun, langkah kakinya kalah dengan kecepatan rantai emas Ailous yang sudah menggapai dirinya. Zetana langsung terjatuh berlutut kala merasakan beratnya besi tersebut.

"AILOUS! AKU AKAN MEMBALAS DENDAM PADAMU SUATU HARI NANTI! KETURUNANMU AKAN SENGSARA! ARGH! AKU MENGUTUKMU!" teriak Zetana sebelum rantai emas itu mengikatnya dan menenggelamkan seluruh tubuhnya tanpa celah. Teriakan kesakitannya terendam seiring menciutnya jiwanya.

Aku Menikahi Grand Duke TerkutukTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang