Bab 51 (S2) - Tessa Yang Gelisah

4.1K 870 175
                                    

Hari itu, kediaman Brisia dibuat syok dengan pernyataan salah satu anggota keluarganya. Entah dari mana putri bungsu keluarga itu menemukan seorang pria tua dengan tampang agak menyeramkan dan membawanya pulang ke rumah.

Tessa memperkenalkan Zetana sebagai pengawal pribadinya kepada keluarganya. Daniel awalnya terkejut, namun cepat-cepat mengubah ekspresinya menjadi datar. Sementara Claudia mencibir terang-terangan.

Sedangkan Duke dan Duchess Brisia merestuinya tanpa banyak tanya. Duchess hanya bisa memberikan yang terbaik untuk putri bungsunya itu. Kasih sayang yang dia tumpahkan kepada Tessa sesungguhnya asli, bukan dibuat-buat. Namun Tessa tidak pernah menyadarinya sampai kapan pun. Bagi gadis itu, semuanya hanyalah sandiwara basi.

"Cih. Orang tua kayak itu kau sebut hebat? Terlebih kau mengangkatnya sebagai kesatria pribadimu? Heh! Kau kira keluarga Brisia itu lelucon?" seru Claudia setelah ruang tamu tinggal mereka bertiga.

Tessa menyeringai sambil melipat tangan angkuh. "Jangan cuma menilai seseorang dari tampangnya saja, Claudia. Tolak ukur kehebatan seseorang tidak bisa dilihat dari satu hal saja, loh."

Daniel memperhatikan kedua adik perempuannya itu dalam diam. Dia sebenarnya tidak mau terlibat, jadi sementara dia hanya akan mengamati situasi. Sampai ketika dua gadis itu mulai saling jambak-jambakan, Daniel baru turun tangan.

Mereka selalu berdebat. Kekanakan sekali, pikir Daniel. Dia selalu melerai sebelum keadaan menjadi kacau. Tessa dan Claudia pernah saling melempar vas bunga keramik saat berebutan gaun pada masa kecil dulu.

Syukurlah kedua perempuan tersebut tidak terluka. Melainkan Daniel yang terkena pecahan vas tersebut lantaran melindungi Claudia. Jika keduanya berantem seperti dulu lagi, Daniel tetap hanya akan melindungi Claudia daripada Tessa.

"Aku bukan menilai dari tampang doang. Tapi dari bentuk fisik. Aku tidak melihat ada tonjolan otot yang kuat di lengan pengawalmu itu. Sekali lihat saja sudah tahu bahwa orang itu bukan pengawal yang giat berlatih," sahut Claudia sembari menutupi bibirnya dengan kipas. "Kau yakin dia bisa melindungimu, Adikku?"

Tessa meniup poninya ke atas, menahan kekesalan. Lalu mengembangkan senyum singkat. "Tentu saja bisa. Aku takut kau akan terkejut, Kakak, andai melihat kekuatan luar biasa dari Zetana. Bahkan mungkin kau akan berlutut padaku untuk melindungimu," tutur Tessa dengan ekspresi pongahnya.

Mendengar itu Claudia melipat dahinya tidak senang. Dengan cepat dia berdiri dan menarik surai karamel Tessa. "Perhatikan ucapanmu, Tessa! Anak haram sepertimu beraninya menyuruhku berlutut padamu!" geramnya. "Kau yang harus berlutut padaku!"

Kepala Tessa tertoleh ke samping akibat jambakan saudarinya. "Auw! Sialan! Lepaskan tangan kotormu itu!" bentaknya dengan berani.

Seketika mata Claudia melotot dan tangannya terangkat hendak menampar Tessa. "Kurang ajar kau! Berani-beraninya memakiku!"

"Cukup, Clau." Daniel segera menghentikan pertengkaran itu. Tangannya dengan lembut memegang pergelangan tangan adiknya. "Biarkan saja dia. Kita punya banyak urusan, salah satunya mempersiapkan debutante-mu yang sebentar lagi dilaksanakan. Selain itu, kalian berdua adalah kandidat calon istri Putra Mahkota. Jadi kuharap kalian tampil tanpa ada luka sedikit pun saat pesta nanti."

Mata biru Tessa langsung terbuka lebar. "Apa?!" Ini pasti bercanda!

"Kuharap juga kalian bisa memperhatikan tingkah laku kalian ketika di istana nanti. Oh ya, Tessa, debutante-mu dipercepat setahun. Aku tidak tahu kenapa, tapi Raja dan Ayah sudah menyetujuinya." Daniel mengangkat bahunya acuh.

Lalu Daniel beralih menghadap ke adik pertamanya. "Clau, ini sudah malam. Istirahatlah," pungkasnya seraya mengusap lembut kepala Claudia.

Seringai sinis terpampang di wajah cantik Claudia memerhatikan perlakuan dingin kakaknya pada anak haram itu. "Kuharap aku yang terpilih, bukan kau," tandas Claudia. Memutar balik tubuhnya dengan centil, Claudia menutup pintu ruang tamu keras, meninggalkan Tessa yang mematung di sofa.

Aku Menikahi Grand Duke TerkutukTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang