Bab 8 - Persiapan Untuk Acara 5 Hari Lagi

12.8K 2K 133
                                    

Author POV

Kediaman Grand Duke Alvaron

Hari ini begitu cerah, kupu-kupu menari-nari di atas bunga

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Hari ini begitu cerah, kupu-kupu menari-nari di atas bunga. Musim semi telah sepenuhnya tiba di daratan ini. Terutama di kediaman bangsawan paling tinggi dan terhormat di kerajaan Aldrich, siapa lagi kalau bukan Grand Duke Alvaron.

Seperti biasa para pelayan sedang mengerjakan tugasnya masing-masing. Kesibukan pun terlihat di seluruh penjuru rumah. Sementara sang pemilik rumah hanya berdiri diam di depan jendela ruang kerjanya.

"Yang Mulia Grand Duke, lima hari lagi akan ada pesta besar yang diselenggarakan oleh istana. Pesta ulang tahun sang Raja bertepatan dengan hari pemberkatan musim perburuan," ujar seorang laki-laki muda dengan rambut berwarna kecokelatan.

"Ini adalah pertama kalinya Anda akan tampil di depan umum sejak penobatan Anda sebagai Grand Duke Alvaron tiga bulan lalu," sambung seorang pria muda berusia sekitar 20an dengan pedang terselip di ikat pinggangnya.

Lawan bicaranya hanya menghela nafas dan memandang keluar jendela. "Kenapa bisa pesta itu bertepatan dengan hari kutukan ini kambuh?" tanyanya lirih. "Apakah aku tidak boleh izin?"

"Mohon maaf, Yang Mulia, Anda tidak diizinkan absen di kedua acara tersebut. Raja dan Putra Mahkota semakin ketat mengawasi Anda sejak Anda mewarisi gelar Grand Duke," jawab salah satu dari mereka.

Grand Duke Alvaron merupakan bangsawan tertinggi di kerajaan ini dan masih mempunyai hubungan darah langsung dengan keluarga Raja. Dengan kata lain, dia sebenarnya mempunyai hak atas klaim takhta. Lelaki muda itu menempati urutan kedua setelah Putra Mahkota Aldrich.

Rambut lelaki muda itu berwarna hitam pekat seperti terbuat dari tumpukan langit malam, tertiup angin sepoi-sepoi. Netra biru sedalam lautan memandang hamparan tumbuhan yang tumbuh di kebunnya dengan sendu.

Lelaki itu menoleh ke arah dua bawahannya tersebut. Bibir merah mudanya memberikan perintah. "Kalau begitu, Matteo, tolong siapkan semua dokumen untuk aku selesaikan dalam waktu dua hari ini."

"Baik, Yang Mulia."

"Dan Jasper, siapkan busur dan anak panah terbaik yang Paman Heish punya. Aku harus tampil memukau sebagai perkenalan diri ke publik."

"Baik, Yang Mulia. Akan tiba dalam waktu 2 jam." Jasper mengacungkan 2 jarinya seraya tersenyum kecil.

"Terima kasih kalian berdua."

"Bukan masalah, Yang Mulia. Kami senang melayani Anda dari dulu." Dua pria muda yang selalu berada di sisi lelaki itu sejak dia berusia 10 tahun, berjanji dalam hati akan membantu tuannya tampil keren dan maksimal saat acara itu tiba.

Kemudian kedua orang tersebut memberi hormat dan melangkah keluar untuk menyiapkan barang-barang yang diperintahkan tadi.

Tinggallah dia sendirian di ruang kerjanya yang begitu besar dan luas. Lelaki muda berhidung mancung itu menghela nafas pelan seraya bertumpu di pinggir meja.

Aku Menikahi Grand Duke TerkutukWhere stories live. Discover now