Bab 3 - Menulis Ulang Cerita

16.7K 2.7K 122
                                    

Bellanca Lysian La Pierzo, antagonis licik dalam karya ini sekaligus orang yang menjadi kakak tiriku. Selalu mengincar posisi Putri Mahkota, merupakan bunga mawar pergaulan kelas atas. Wanita berambut merah ini begitu tergila-gila dengan tokoh utama pria, yaitu sang Putra Mahkota.

Tidak ada yang berani menentang perbuatannya, sampai suatu saat, putri haram salah satu Duke yaitu Tessa Georgine Von Bersia berhasil menempati posisi sebagai Putri Mahkota dan menjinakkan Putra Mahkota yang liar.

Klise bukan? Antagonis wanita melawan tokoh utama wanita, tentu saja tokoh utama wanita yang menang walau dia menggunakan cara licik untuk mengalahkan Bellanca.

Tapi yang kusukai dari Tessa itu adalah kepribadiannya yang cerdik dan sedikit licik itu. Karakter utama wanita novelku tidak pernah lemah. Karena sesuai perkataanku sebelumnya, aku benci orang lemah.

Bellanca akan menyiksa Aileana sebagai pelampiasan amarahnya. Itu terjadi semakin parah saat Putra Mahkota menolaknya mentah-mentah, bahkan menyindirnya keras.

Pria itu lebih memilih menggandeng Tessa saat pesta perayaan sembuhnya Baginda Raja Aldrich. Bellanca dipermalukan di hadapan tamu undangan, hal itu membuatnya lepas kendali melampiaskan amarah ke Aileana yang tidak tahu apa-apa.

Pertama dia akan mengurung Aileana di kamarnya, mengunci pintu lalu mengambil gunting.

Kedua, dia akan menjambak lalu menggunting rambut perak Aileana asal sampai pendek.

Ketiga, dia akan menampar Aileana begitu kuat dan mendorongnya kasar sampai kepalanya terbentur sudut meja yang tajam.

Tengkorak Aileana pun mengalami retak, gadis malang tersebut mengalami pendarahan hebat dan kehilangan kesadaran. Aileana mengalami koma selama 2 hari, kemudian dinyatakan meninggal dunia.

Bellanca awalnya merasa takut dan mengurung diri selama 3 minggu, namun setelah itu dia bangkit kembali karena ibunya terus menyiraminya dengan kata-kata mutiara. Lebih tepatnya sih meracuni otaknya.

Sejak saat itulah, Bellanca menjadi berbeda dan tidak segan-segan memerintahkan orang untuk menghabisi nyawa seseorang yang mengganggu atau menghalangi rencananya.

Aileana, hanya muncul 2 episode saja kamu sudah mengalami hal yang begitu menyakitkan.

Aduh, maafkan aku karena menempatkanmu di tubuh adik antagonis yang gila. Tanganku bergetar saat menulis ulang adegan itu, aku merasa berdosa sekali.

Dari yang aku simpulkan, kami memang mempunyai kesamaan yaitu sama-sama terlahir sebagai perempuan dan anak yatim-piatu yang diadopsi oleh keluarga lain. Ah, bahkan umur kami sama 7 tahun saat diadopsi.

Yang membedakan kami adalah aku mempunyai adik tiri dan dia mempunyai kakak tiri, lalu keluargaku begitu harmonis dan hangat berbanding terbalik dengan kondisi Aileana yang begitu tersiksa setelah mendiang marchioness sebelumnya—ibu angkat Aileana— meninggal 2 tahun lalu dan dia mendapatkan ibu tiri setahun kemudian.

Aileana selalu mengalami penyiksaan yang diam-diam dilakukan oleh ibu tiri dan kakak tirinya saat Marquess tidak berada di rumah.

Gadis malang itu selalu menyembunyikan tubuh penuh lukanya dengan memakai baju tertutup dan panjang. Saat ditanya oleh ayahnya, dia hanya bisa menjawab "Tidak apa-apa, aku hanya kedinginan."

Sampai seminggu lalu, kedua manusia gila itu mencambuk dan memukul Aileana menggunakan rotan karena dituduh mencuri perhiasan sang kakak yang ternyata perhiasan tersebut malah terselip di bawah bantal kakaknya sendiri.

Gadis malang ini pingsan tak sadarkan diri selama berhari-hari dengan sejumlah luka di tubuhnya. Atau mungkin sebenarnya Aileana sudah meninggal diakibatkan oleh siksaan itu? Marquess yang baru saja pulang dari perjalanan bisnis kemarin, tentu saja marah melihat kondisi Aileana yang babak belur.

Aku Menikahi Grand Duke TerkutukWhere stories live. Discover now