Bab 39 (S2) - Cerita Yang Sebenarnya

5.4K 1.2K 93
                                    

Tessa duduk sambil menyandarkan sikunya di atas meja. Jari jemarinya saling bertautan digunakan untuk menutupi keningnya. Dia sedang menahan kekesalan sekaligus berpikir.

Beberapa jam lalu dia terkejut menemukan Aileana dengan kedua tangan terikat dan tidak sadarkan diri, berada di sebelah sel anak-anak yang dikurung. Tessa sampai mengusap matanya berkali-kali, memastikan dia tidak salah mengenali perempuan dalam kurungan besi tersebut.

Tessa sama sekali tidak punya rencana menculik orang dewasa. Baginya itu tidak berguna dan merepotkan apalagi kalau sampai ketahuan. Tapi dia tidak habis pikir dengan Nandi Zetana yang nekat melakukan itu.

"Sekarang aku tanya. Kenapa kau menculiknya?" tanya Tessa sembari memijit pelipisnya kasar.

"Aku hanya ingin memastikan sesuatu," jawab Zetana santai, tanpa merasa bersalah sama sekali.

"Ingin memastikan apa?! Dia itu temanku dan seorang perempuan dewasa bukan anak-anak. Buat apa kau menculik manusia biasa, heh? Yang ada menambah beban saja!" Tessa berteriak kesal pada gumpalan awan hitam yang melayang itu.

Zetana tidak menjawab. Dia hanya terbang memutari Tessa. Jika dugaannya benar, Mana suci yang menyengatnya beberapa hari lalu harusnya juga dimiliki oleh wanita ini, maka perbuatannya tidaklah sia-sia.

Zetana sudah bisa merasakannya. Merasakan aura yang murni nan kuat dari Aileana yang makin terasa dari waktu ke waktu. Iblis satu ini memiliki dugaan lain. Mana suci yang terdapat dalam tubuh pria terkutuk itu pastilah sama. Karena terasa sangat familier satu sama lain.

Dengan kata lain, Aileana dan Zeno pasti mempunyai hubungan khusus. Melihat ciri fisik wanita itu, sudah dipastikan dia adalah seorang penyihir yang istimewa, terutama netra biru safirnya yang jernih. Seakan memberitahukan bahwa dia mungkin adalah orang itu.

Entitas yang keberadaannya sudah diramalkan dan ditunggu-tunggu sejak ratusan tahun lalu. Kekuatan yang bisa membangkitkan dan mengontrol hitam dan putih bagi siapa saja yang berhasil mendapatkannya.

Maka dari itu, untuk memastikan dugaannya, Zetana memberikan sedikit pengaruh kegelapan kepada para tikus yang tak berguna itu untuk menculik Aileana yang kebetulan tengah berjalan-jalan di area tepi hutan yang sepi.

Jika ternyata wanita itu benaran adalah keturunan Ailous, aku bisa membalaskan dendamku pada si cecunguk sialan itu, batin Zetana penuh dendam. Dengan cara paling tragis seperti yang pernah ia lakukan padaku!

"Hei. Kenapa kau tidak menjawabku, Iblis Tua?" decak Tessa kesal sambil menunjuk gumpalan awan itu.

"Ck. Berisik sekali kau. Sudah kubilang aku hanya ingin memastikan sesuatu. Sampai saat itu tiba, aku tidak akan mengusik teman palsumu itu," balas Zetana yang juga jengkel.

Tessa menatap Zetana garang. Dia sudah pusing tujuh keliling. Belum lagi malam ini dia harus melakukan satu dari dua ritual terakhir. Sungguh melelahkan. "Awas saja kalau kau ingkar janji."

"Aku tidak pernah ingkar janji."

~~~

Malam itu bulan bersinar terang di satu sisi dan sisi satunya tertutup awan gelap. Ini adalah waktu yang cocok untuk melakukan ritual pembuatan batu sihir hitam.

Tessa mengendap-endap keluar dari kamarnya sambil membawa lentera api kecil. Gadis itu segera menuju gudang terbengkalai di bagian selatan mansion Duke Brisia.

Dengan gerakan hati-hati, dia memutar kunci pada gembok sembari melihat-lihat ke kiri dan kanan. Takut ada orang yang membuntutinya.

Klik!

Aku Menikahi Grand Duke TerkutukOnde histórias criam vida. Descubra agora