Prolog

326K 28.1K 2.1K
                                    

Happy reading ❤️

****

Tau cerita ini darimana?

Oh iya.

Aku publish ulang karena memang banyak yang kangen sama boncel ini hehe.

Aku mau ngingetin yang baru mau baca, ini cerita konflinya ringan ya. Mau dibilang bad alur juga gapapa hehe. Ini cerita buat seru-seruan aja.

Dan juga, jangan bawa cerita lain / karakter lain di cerita ini. Belajar menghargai hal sekecil apapun ya?

Yang ngikutin aku dari lama pasti tau ini tokoh rival di cerita ini terinspirasi dari Tay Tawan. Dan gabungan dari seseorang di masa lalu aku. Udah itu aja. Terimakasih♥️

Selamat bertemu dengan Rival boncel ♥️

***

Cahya berdecih sinis ketika melihat Rival sedang duduk berdua di kantin dengan seorang cewek. Terlihat mesra sekali.

"Dasar manusia sok kegantengan!" hina Cahya lalu berjalan menghampirinya.

Cahya bertepuk tangan begitu sampai di depan Rival. Dengan gaya sinisnya yang selalu melekat ia memelototi Rival.

"Eh, ada pacar kesayangan!" sambut Rival dengan muka sok bahagia.

Cahya bergaya ingin muntah. "Enak banget lo di sini sama cewek mesra-mesraan." Cahya melirik sinis cewek yang merangkul mesra tangan Rival.

Rival yang sadar langsung menyingkirkan tangan cewek itu. "Gue makan doang, Cay. Nggak mesra-mesraan."

"Mata gue nggak buta. Lo aja rangkulan."

Rival memutar bola matanya malas. "Nggak usah jadi cewek ribet dah."

"SIAPA YANG RIBET?!" Cahya jelas tak terima. Ia kan hanya memastikan.

"ELO!" Rival ikut ngegas. "Kenapa pake cemburu segala si?!"

"SIAPA YANG CEMBURU?!"

"ELO CAY ELO!" Napas Rival terengah-engah. Emosi jiwa raganya naik.

"Apa yang dicemburuin? Gue kan cuman tanya." Cahya melirik cewek itu sinis lalu menatap Rival lagi. "Mau lo mesra-mesraan kek, mau lo selingkuh, mau jungkir balik sama cewek lain gue juga fine-fine aja. Manusia kek elo juga masih banyak kali Val di tanah abang," oceh Cahya panjang lebar.

Telinga Rival panas mendengar itu. Padahal niatnya mau mengerjai cewek ini, tapi malah dia yang kepanasan. Rival berdeham sok cool seperti ingin menyampaikan informasi penting.

"Cahya, kita udahan. Gue males pacaran sama lo lagi." Rival berkata itu dengan entengnya.

Cahya menyeringai. Sesaat kemudian ia tertawa jahat.

"It's okay Rival. Gue juga males pacaran sama cowok muka pas-pasan kaya lo. Tingkah lo juga bikin gedeg setengah mampus. Kalo ga good looking seenggaknya good attitude kek plus good rekening. Bye Rival! Semoga harimu penuh kesialan." Cahya mengibaskan rambutnya angkuh lalu pergi.

"Anjengg sekale permisaa!!"

****

RIVAL (End) Revisi Where stories live. Discover now