42. Empat Dua

75.2K 12.6K 1K
                                    

Cahya membanting ponselnya kesal. Notifikasi berkali-kali membanjirinya. Apalagi dalam sekejap follower instagramnya bertambah banyak, ratusan cewek-cewek bahkan sekarang sudah menjadi tahap ribuan. Ini karena ulah Rival yang memposting wajahnya dan menambahkan tag namanya.

"Gila sih, gue private aja nih IG," keluh Cahya lalu langsung mengunci Instagramnya menjadi akun pribadi.

"Stupid lo, Cay. Kalo gue sih malah seneng followers banyak, nanti kan bisa endors. Jadi selebgram lagi," ucap Sasa menyayangkan keputusan Cahya.

"Untung gue bukan elo. Asal lo tau, Sa. Gue sebel cewek-cewek pada demo di Instagram. Dulu pernah IG gue juga gini tiba-tiba melonjak followers-nya gara-gara Bang Ellgar. Mereka semua marah-marah sama gue karena Abang gue posting foto cium kening gue sama ngetag. Mereka nggak tau aja gue itu adiknya Ellgar. Sekarang gantian fans ceweknya Rival yang demo, gue risih parah."

Sasa tercenung mendengar itu. Ternyata ribet juga punya cowok tampan plus keren di sekelilingnya.

"Ternyata ribet juga, ya," gumam Sasa diangguki Cahya.

"Gue seneng Rival posting itu. Tapi rada khawatir juga. Modelan Rival gitu bahkan ada fanbase nya tau. Fansnya banyak yang ngeri."

"Segitunya?!" kaget Sasa.

"Iyap! Gue tau karena pernah bajak akun IG Rival dan banyak banget akun fanbase, DM juga membludak."

"Padahal Rival bentuknya kaya gitu."

"Gitu?" ulang Cahya. "Dia ganteng banget parah woi!"

"Tumben lo ngakuin Rival ganteng?" kaget Sasa. Biasanya Cahya selalu membeberkan kejelekan Rival.

"Ya itu kenyatannya, Sa. Bahkan bokap gue muji dia ganteng, walaupun selalu saling ngehujat kalo ketemu."

Obrolan keduanya berhenti karena tiba-tiba ada adik kelas cowok yang mendatanginya. Sasa dan Cahya mengernyitkan keningnya bingung. Mereka juga tak tahu apa tujuan adik kelas itu ke sini, karena memang kelas keduanya berjauhan.

"Ada apa, ya, Dek?" tanya Sasa sopan kepada cowok ber-name tag Aldo.

Aldo tersenyum tipis kemudian menyerahkan Silverqueen satu kilogram yang ia sembunyikan di belakang tubuhnya. Silverqueen itu bahkan sudah dihiasi pita berwarna pink.

"Titipan, Kak."

Cahya mengerutkan dahinya heran. "Buat saya?"

Aldo merespon dengan anggukan. Cahya menerimanya dengan sedikit ragu.

"Lah, dari siapa?" tanya Sasa bingung.

"Fanboy garis kerasnya Kak Cahya." Aldo terkekeh geli. "Si Rival," lanjutnya kemudian.

Cahya tertegun sesaat. Ia kira dari Kenzo atau Kevin. "Oh, yaudah. Makasih, ya!" ucap Cahya tulus. Aldo mengangguk lalu pergi.

Sasa baper sendiri melihat itu. "Rival ganteng luar dalam ternyata."

"Biasa aja," balas Cahya lalu membuka tulisan yang menempel berniat membacanya. Tulisan Rival kali ini benar-benar membuatnya senang bukan main.

Silverqueen untuk My Queen~
Jangan marah, ya? Nggak lagi deh gue boncengin cewek lain kecuali kalo kepepet. Nanti motor gue juga gue cuci sampe bersih bahkan gue semprot pake anti kuman biar lo mau naik lagi.

Makan, gue tau lo seneng gue kasih ini walaupun masih kesel sama gue. Semoga sakit gigi hahah :v

Tertanda Rival Antergio, kali ini nggak pake title karena males nulis.

RIVAL (End) Revisi Where stories live. Discover now