11. Sebelas

93.5K 14.7K 752
                                    

Happy reading ❤️

Rival memasuki rumahnya dengan tampang memelas. Mengendarai Ducati ternyata capek juga, apalagi dirinya tergolong manusia yang tidak tinggi-tinggi amat.

"Welcome, Kak!" sapa Benua dan Samudra bersamaan.

Mata Rival memicing curiga. Dua manusia ini terlihat sok baik. "Kenapa lo berdua?"

Benua dan Samudra saling pandang. "Kita?"

"Nggak kenapa-kenapa kok."

"Nggak usah sok baik!" sinis Rival.

"Kak, kita pinjem Ducati nya dong!" ijin Samudra.

Nah kan. Apa Rival bilang, pasti ada maunya.

"Jangan kan minjem, lo nyentuh aja gue potong tangan lo."

Terlihat tega memang. Suasana hati Rival juga sedang tidak baik.

"Pelit banget!" sinis Benua dan Samudra bersamaan.

"Bodo amat. Makanya jangan miskin, Ducati aja minjem punya gue. Sana minta sama Papa lo."

"Kita aduin Mamah tau rasa!" ancam Benua dengan muka-muka polos minta dihajar.

Rival memejamkan matanya sebentar untuk menahan emosi. Tidak ada yang bisa mengalahkan kuasa mamanya. Bahkan papanya saja dibuat bertekuk lutut.

"ALAM SEMESTA!"

"Apa, Kak?"

"GUE LAGI BADMOOD. JANGAN SAMPE LO BERDUA LANGSUNG GUE KIRIM KE NERAKA JALUR TENDANGAN YA!"

Killa---mama Rival datang sambil menenteng spatula. Siapa sangka, wajah yang terlihat lembut serta cantik itu menyimpan beribu kesangaran jika anak-anaknya nakal.

"Nuklir-nya anak-anak ada di belakang. Ayo diambil boom-nya sekalian ya. Jangan cuman lewat omongan doang dong, kurang cetar membahana berantemnya," oceh Killa dengan kalem.

Rival tersenyum lalu mendekati Killa. "Mamah, alam semesta gangguin Rival mulu." Rival mencium pipi Killa kebut.

"Aduh!!" Rival meringis ketika ada jeweran yang mendarat di telinganya. Pelakunya adalah Reynald---papanya.

"Aduh Papa! Jangan durhaka dong sama anak. Rival cuman nyium sebentar geh!"

Reynald sangat posesif dengan Killa. Entahlah, papanya itu kekanak-kanakan sekali.

"Ngeluarin kamu dari KK itu gampang loh, Val."

Benua dan Samudra tertawa ngakak. Penderitaan kakaknya adalah kebahagiaan untuknya.

Killa gantian menjewer Reynald. Ia tak terima anaknya dijewer. Reynald yang kaget langsung melepaskan jewerannya di telinga Rival.

"Killa astaga!" keluh Reynald sambil meringis.

Rival tertawa ngakak.

"Mamah Killa emang triple kill!"

****

"Hah?!" kaget Genta, Lego, dan Gilang secara bersamaan.

Tadi, Rival sudah menceritakan persoalannya tentang Cahya dari awal sampai akhir. Tujuannya agar mendapat solusi dari mereka.

"Anjer, lo ngajak balikan dia beneran?!" Lego bertanya lagi karena masih tak percaya.

"Sebenernya enggak mau, sih. Tapi muka dia melas banget, jadi gue kasihan," elak Rival.

"HALAH BACOT!" ketiganya membentak Rival. Tak percaya dengan omongan cowok itu lagi.

Rival melongo sambil menjepit hidungnya. "Anjer! Jangan keras-keras bege! Perpaduan jigong kalian berkolaborasi nih!"

RIVAL (End) Revisi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang