39. Tiga Sembilan

72.6K 12.2K 449
                                    

Rival buru-buru turun menuju lantai satu ketika telinganya mendengar keributan. Matanya membelalak kaget melihat Mama Killa membawa sebuah golok tajam.

"Astaga, Mama! Ngapain bawa golok?!" tanya Rival dengan histeris.

Nastar dipangku oleh Samudra, sedangkan Benua hanya duduk menyaksikan. Tampang adik-adiknya itu terlihat pasrah. Mata Rival membola begitu melihat Papanya diborgol. Di benak Rival terus bertanya, siapa yang berani memborgol sultan seperti Reynald?

"Papa korupsi? Kok diborgol. Berbuat kriminal apa, Pa?!" interogasi Rival penasaran.

Reynald hanya merespon dengan gelengan pelan. Mukanya terlihat lesu.

"Ini ada apa, sih? Ada badai apa selama Rival rebahan di kamar?" tanya Rival bingung. Keadaan rumahnya terasa benar-benar menyeramkan.

"Papamu itu selingkuh. Mau Mama mutilasi lima menit lagi," ucap Killa sadis.

"Jangan, Kill. Kapan lagi dapet suami good looking, good attitude, and good money kaya aku?" Buah jatuh tak jauh dari pohonnya. Perkataan Reynald persis dengan perkataan Rival yang dikatakan oleh Bumi.

"Selingkuh?" ulang Rival masih tak percaya. "Papa selingkuh sama siapa? Emang ada ya yang mau sama Papa selain Mama?"

"Enggak Rival! Papa nggak selingkuh, mana bisa Papa selingkuh dari bidadari tak bersayap ini," gombal Reynald agar Killa luluh. "Mamamu cuman salah paham."

Rival mendengkus jengkel. "Jelasin ada apa, Ma? Rival nggak mau ya keluarga ribut. Kalo emang Papa selingkuh biar Rival aja yang hajar."

"Tadi salah satu bodyguard Papamu bilang kalo kemaren ngawal calon Nyonya Antergio. Itu udah bukti nyata kalo Papamu selingkuh."

Penjelasan dari mulut Killa itu membuat Rival menepuk jidatnya bodoh. Ia ingat kemarin mengatakan kepada bodyguard untuk mengawal Cahya, dan Rival menyebutnya calon Nyonya Antergio. Jadi ... permasalahan ini karena perkataannya yang salah?

"Ma, lepas borgol Papa," suruh Rival karena kasihan papanya diborgol. "Itu Rival yang bilang sama bodyguard buat ngawal calon Nyonya Antergio. Bukan Papa."

"Hah?!" kaget semua orang di sana.

"Iya itu yang bilang Rival. Papa nggak macem-macem kok di belakang Mama. Yakin deh."

Rival meyakinkan membuat Killa percaya. Killa berjalan menuju Reynald lalu mengambil kunci di sakunya. Dengan gesit ia membuka borgol yang melingkar di tangan Reynald dengan sedikit kasar.

Reynald mengembuskan napasnya lega. Akhirnya ia bebas juga. "Sayang ... percaya sama akuuu," rengeknya manja. Seperti bukan Reynald yang biasanya.

Killa menunjukkan goloknya yang berkilauan. "Selingkuh dikit, golok ini meluncur!"

"Kan Rival yang salah," ujar Reynald membela dirinya sendiri. "Kita kick aja yuk dari kartu keluarga Reynald."

"ASTAGA PAPA! TEGA BANGET!"

"SETUJU!" sorak Benua dan Samudra kompak.

"Gue banting lo berdua!" ancam Rival menyeramkan.

"Eh, bentar. Kamu bilang calon Nyonya Antergio, Val? Berarti secara nggak langsung kamu nyuruh bodyguard Papa buat kawal pacarmu?"

Detik itu juga Rival mati kutu. Pertanyaan Reynald membuat Rival terdiam kaku. Keringat dingin mengucur di pelipisnya. Ia bingung ingin berbuat apa, sekujur tubuhnya mendadak menjadi batu.

Pengen ngilang aja dari bumi. Plis, jurus ngilang, bereaksi sekarang plis, batin Rival.

****

RIVAL (End) Revisi Where stories live. Discover now