23. Bludger

1.2K 202 0
                                    

"Oh-aku, aku tahu itu. Ya, kita memang tak se.de.kat. itu." kata Draco setelah diam beberapa saat.

Mulai dari akhir katanya sampai hari-hari selanjutnya, Draco tak pernah berbicara secara rahasia lagi dengannya.












"Terry, Anthony, dan Cho. Kalian sekelompok. Kita akan melihat seberapa maju kinerja kalian."

Cho memulai,
"Pertificus totalus!"

"Stufepy!" seru Terry Boot lantang.

"Immobulus," kata Anthony Goldstein.

"Expelliarmus,"

"Liberacorpus!"

"Levicorpus!"

Berlanjut beberapa menit menegangkan, walaupun tidak ada satupun yang terluka. Mereka bertiga terengah-engah dengan senyum merekah.

"Briliant! kemajuan kita sangat pesat. Bagaimana kalau sekarang kita melakukannya secara bersama, melemparkan patung besi ini secara bergantian."

"Tolong, Ginny, kau jangan sampai mengirimkan mantra guna-guna kelelawar-mu." seru Fred. Dan di angguki semua orang, membuat Ginny terkekeh sendirian.

Ernie Macmillan ingin membuka mulut saat dia dengan Susan Bones mendekati Harry, Ron, dan Hermione-ketiganya masih ada di ruangan membetulkan dinding. Dia berdeham, "Hm, Harry-well, aku dan Susan ingin mengatakan sesuatu." kata Ernie.

Serempak mereka membalikkan badan.

"Ya, ada apa?"

"Kau tahukan. Caroline Lysander."

"Tentu saja aku tahu. Dia anggota Laskar kalau kau tak memperhatikan." kata Harry.

"Yeah, well, aku tahu itu. Tapi, masalah yang ingin ku katakan, adalah, bagaimana kalau Lysander membocorkan perkumpulan ini."

Ketiganya tersentak tak terkira.
"Caroline?? tidak mungkin! dia tidak mungkin seperti itu. Sampai sekarang wajahnya tidak ada bintik sama sekali." kata Ron.

"Bintik?" tanya Susan kebingungan.

"Jika salah satu dari kita ada yang membocorkan perkumpulan ini, wajahnya akan dipenuhi bintik hitam." terang Hermione.

"Setiap tanda tangan sudah aku mantra." jelasnya lagi.

"Aku tidak berkata kalau Lysander sudah membocorkannya, tapi bagaimana kalau dia akan?" seru Ernie tak sabaran.

Harry dan Ron menggeleng keras.

"Dengar, aku mendapat nasihat dari bibi ku. Dia bilang, musuh bisa saja ada disekitar kita, yang mana kemungkinan adalah dia. Aku dan Ernie hanya menduga. Karena kami khawatir." ucap Susan.

"Bibi mu? Amelia Bones? kau memberitahukan laskar padanya??!" kata Harry terlihat marah.

Ada perasaan amarah menggelegak tiba-tiba. Amelia Bones...Anggota Wizengamot di kementerian...

"Tidak, tentu saja aku tak sebodoh itu. Aku hanya mengingat ucapannya saat dia menceramahi ku tentang pentingnya memilih teman."

"Aku tak peduli dengan ceramah bibi mu, Susan. Kita sudah memastikan bahwa Caroline kita percayakan seratus persen!" teriak Ron menggema.

"Tenang, Ron, aku hanya berwaspada secepat mungkin. Sebelum terlambat-"

Harry memotong ucapan Ernie sebelum perempuan itu menyelesaikan.
"Kau berpikiran dia akan menghianati kita karena dia Slytherin? dengarkan aku, Ernie, Susan, aku hargai kecurigaan kalian yang akan sangat membantu di situasi lain. Tapi, aku tahu dia semenjak aku menginjakkan kaki di dunia sihir. Aku sudah kenal dia bertahun-tahun."

Selenophile [ Draco Malfoy ]Where stories live. Discover now