40. The Traitor

912 117 0
                                    

"Aku ingin menggunakan jaringan Floo." terangnya kepada pemilik Leacky Cauldron, Tom.

"5 Sickle." kata pria itu.

Tunggu. Ia bahkan tidak memikirkan uang sebelumnya. Semua mata uang itu berada di bank penyimpanan Gringotts. Bahkan uang dollar hanya tersimpan beberapa lembar di tas kecilnya. Idiot.

"Maaf, Sir. Aku--aku tidak membawa uang penyihir."

"Lalu kenapa kau kesini tanpa membawanya, anak muda?" tanya Tom terheran-heran.

"Tunggu," dia selesai meneliti perawakan Caroline. "Kenapa kau memakai sarung senjata di tubuhmu?" tanyanya curiga.

"Sorry, aku tidak bermaksud memakainya-ini hanya latihan." Caroline meyakinkan. Ia mendecak ketika raut pria itu tidak melunak."Aku berjanji, Sir. Ini tidak digunakan. Aku bahkan tidak mahir."

"Aku akan mengganti uang Sickle dengan yang lain, tunggu sebentar," ia mengorek tas kecilnya lalu mengeluarkan benda yang kecil pula. "Ini, harganya berkali-kali lipat dari 5 Sickle."

"Apa itu?"

"Earphone. Ini sudah dimodifikasi," kata Caroline dengan canggung masih memegangnya. "Gunakanlah di telinga, nanti ada musik terdengar."

"Benda Muggle?"

Caroline mengangguk. Tapi segera dia tambahkan, "Sebenarnya ada kabel panjang disini, tapi aku bongkar dan aku masukan chip berisi musik-musik klasik."

"Jadi, apa ini bisa?" tanya Caroline. Perutnya sudah melilit sedari tadi tapi ia tahan. Pemilik bar ini harus menyetujuinya dulu, jika ia menunggu lebih lama lagi ia akan muntah di lantai bar itu. Otomatis Tom akan mengusirnya.

Tom menimbang-nimbang.
"Biarkan aku mencoba." pintanya.

Earphone itu terpasang di telinganya sekarang.

"Kau bisa mengetuknya pelan dengan bergumam musik yang ingin kau putar. Cobalah musik klasik yang kau tahu."

Dahi Tom mengerut tapi dia menuruti.

"Bagaimana--tunggu, ini asli? Kau yang menciptakan ini?" Tom tersentak, musik itu sudah berbunyi.

"Tidak, aku hanya menyihir sedikit--" ia mengelak.

"Belum pernah kudengar seorang penyihir bereksperimen dengan benda muggle. Kau pasti murid Hogwarts? Siapa namamu?"

Ia mengangguk, "Caroline Lysander."

"Well, ini melebihi ekspektasiku. Tentu kau boleh memakai perapian itu, silahkan."

"Thanks," kata Caroline lega.

Ia menuju perapian di ujung, mengela nafas karena nanti saat di Hogwarts, ia tidak bisa lagi mendengarkan musik diam-diam. Tapi memang, ia tidak pernah lagi menggunakan benda itu beberapa bulan terakhir.

Bubuk Floo ia jatuhkan. "The Burrow."

"Holy shit!!"

"Bahasamu, Ginny!" Molly berseru mendekati anaknya di dapur.

"CAROLINE!" Ginny menerjang masuk kedalam perapian lantas memeluknya erat.

"Caroline?!" suara dua orang datang dari arah dapur. Ron dan Harry yang menginap disana--mereka sedang membersihkan taoge.

"Ah, Dear, mengapa kau tidak memberitahu kami lebih dulu?" tanya Molly.

Ia dan Ginny keluar dari perapian. Tangan ibu Ginny itupun menepuk pundak Caroline untuk menghilangkan debu dari bajunya.

"Maaf, Molly, aku memang tidak merencanakan ke sini sebelumnya."

"Tidak apa! Ini kejutan yang menyenangkan," gurau Molly.

Selenophile [ Draco Malfoy ]Where stories live. Discover now