65. Selfish, Adore, Fool

694 75 16
                                    

Revisi: 13 Desember 2023

*

TW: torture, self-harm thought.

*

Flamel dan Dumbledore adalah para pria rumit. Rahasia terbesar Alkimia berada di koper yang dapat Ayahnya buka dalam satu jam. Apa yang kau harapkan? Semuanya sangat aneh seperti ekspresi Caroline kemarin.

Draco dengan kelihaiannya menyalin semua bahan-bahan Batu Bertuah itu di kepalanya. Setelah sampai di Manor, ia menulis ulang pada perkamen. Meskipun ia harus menyentuh buku-buku bersampul aneh ini; Draco tahu ada yang salah dengan resepnya.

Draco harus menurunkan kesombongan yang mendarah daging--yang sebelumnya tidak disadari--saat dia membayar tiga buku pada muggle. Ambil semua kembaliannya. Tapi ini bukan uang kertas! Kau main-main--. Ini adalah emas, girl. Keluarga Malfoy akan malu jika keturunannya menyimpan buku pengetahuan muggle di kamarnya.

Persetan dengan itu, dia tuntas membaca semuanya, menandai kata-kata yang sama seperti di perkamen. Asam nitrat, asam sulfat, dan natrium bikarbonat. Tiga bahan muggle yang tertulis di perkamen tua milik Nicholas Flamel. Terkadang hal-hal kecil seringkali ditinggalkan.

Voldemort yang angkuh dan Flamel yang tidak bisa diremehkan.

Snape tertebak tidak pernah membaca buku Ilmu Kimia hasil otak kaum Muggle. Well, Draco melakukannya demi Caroline. Dia rasa isinya bagus juga, lalu ia sadar ia harus secepatnya menemukan bahan-bahan itu sebelum Snape sadar apa yang terjadi. Draco pergi ke Oxford siang hari.

Informasinya tentang dimana itu terjual sangat minim. Semua bahan itu, menurut buku, cukup berbahaya untuk disalahgunakan sebagai bom. Toko biasa tidak akan menjualnya. Dengan artian Draco harus mencari seorang Muggle peneliti Kimia--lalu sisanya diserahkan pada mantra imperius. Dia menghela nafas ketika sampai di gang dunia muggle.

"Fuck it." Draco keluar dari persembunyian. Berjalan yakin pada salah satu pria berjas, kepala botak, dan banyak map di pelukannya yang baru saja keluar dari gedung sekolah.

"Permisi, Sir." seru Draco. Tempat menyimpan kendaraan muggle ini tidak ada oranglain. Ia terpaksa memasang senyum singkat, "Bisakah aku bertanya, siapa Profesor Ilmu ... Kimia di sekolah ini?"

Pria itu mengangkat alis dan tersenyum. "Well, itu aku! Adakah keperluan yang penting?"

"Aku sangat tertarik dengan Kimia," ia menambahkan dengan kaku. Sialan, Draco benci melakukan ini. Dibalik jubahnya, tongkat sihir sudah siap.

"Bagus kalau begitu, Nak!——"

"Imperius."

"Tuan ..." Draco melirik pin nama di dadanya. "Baik, Tuan Pitchard, bisa anda tunjukkan dimana aku membeli bahan-bahan kimia ini?" tak peduli begitu anehnya dia menunjukkan perkamen di hadapan muggle, Pria itu hanya mengangguk mengerti.

Sorot mata yang keheranan sekaligus senang muncul, nampak terpana pada Draco. "Aku memilikinya sendiri di Laboratorium. Ingin kesana untuk ber-eksperimen, pemuda? Ayo, naik mobil,"

Draco agak bingung dan waspada saat pria itu memutari kendaraan, membukanya dengan kunci lalu duduk kedalamnya. Jadi benda kotak mengkilap ini dinamakan mobil.

"Tunggu apa lagi?! Ah, sudah lama aku tidak bertemu remaja yang semangat tentang kimia." suaranya lantang terdengar Draco.

Apa bahkan imperiusnya bekerja sekarang? Pria itu memandang kosong tetapi tetap bahagia.

Draco akhirnya masuk kedalam mobil. Alasan apa yang membawanya ke dunia muggle dan berurusan dengan mereka? Bagaimanapun, selagi mobil bergerak Draco dengan non-verbal mengatakan Muffliato disekitar kepalanya.

Selenophile [ Draco Malfoy ]Where stories live. Discover now