64. The Swan

646 77 8
                                    

Revisi: 13 Desember 2023

*


November datang bersama hawa dingin di Cokeworth, Inggris. Draco berkata di hari pertamanya bahwa hari itu hari Kamis. Sekarang minggu dan tidak ada siapa-siapa selain dirinya. Snape kembali ke Hogwarts, tidak memberitahu persis kapan dia pulang--begitupun dengan Draco.

"Helix berpikir kaulah sebagai keturunan Alkimia yang membuat batu Bertuah baru. Kau mengerti? Tapi ada pengecualian bagi kami berdua, kau tidak harus melakukannya. Pembuatan itu dilakukan satu kali dalam seminggu oleh Snape. Aku akan membantunya--atas perintah ibuku." kata-kata terakhir Draco sebelum dia pergi. Sangat dapat dipahami.

Terhitung tiga hari ia sendirian di rumah ini. Berjelajah di Lab yang tidak terkunci, Caroline siang-malam menyeduh ramuan yang ada di dalam buku resep milik Profesor Snape dengan tulisan tangannya.

Hari pertama, tanpa tongkat sihir, Caroline belum bisa mengambil bahan-bahan di rak teratas dengan wandless, akhirnya ia membersihkan meja Lab dari kuali-kuali dan naik kesana, menurunkan semua bahan-bahan ramuan.

Hari kedua, tanpa tongkat sihir. Ia berhasil mengaduk ramuan yang dalam langkah-langkahnya harus menggunakan percikan sihir dari tongkat hanya pakai gerakan tangan diatas kuali. Di malam hari itu, 20 botol ramuan penambah darah dan 10 botol ramuan Penolong Organ tertata rapi di sudut Laboratorium.

Di hari ketiga, ia tidur setengah hari karena kelelahan. Sisanya membaca buku si penghuni rumah ini tentang Mantra- Mantra Tingkat Lanjut.

Seperti mantra Carboneskre, untuk menghanguskan organ hingga terbakar kehitaman. Mantra fidelius, dapat menyembunyikan suatu bangsal seperti lingkupan kubah sihir. Padahal, ia beberapa kali merapal itu untuk menyembunyikan tubuhnya. Ternyata bisa untuk tempat. Mantra Sectumsempra juga disebutkan di buku, mantra yang diserukan Harry kepada Draco.

Sinar matahari dari sudut atap kamarnya yang bening--dibuat dadakan oleh Snape agar Caroline mendapat sedikit kemanusiaan darinya, menunjukkan awan jingga bercampur kelabu pekat.

Enam buku dalam tiga hari. Itu juga dipisahkan di sudut kamarnya, pun buku itu dari lemari buku Snape, agar ia tahu seberapa banyak ia mencoba.

Krak

Bahunya berjengit karena suara apparate yang muncul. Ia cepat-cepat mengendap ke tangga, mengintip dibalik rak buku, dan dikejutkan oleh Peri Rumah yang matanya besar ada didepan wajahnya. Ia tersandung ke belakang.

Rak buku tergeser sementara Caroline mencoba bangun.

"Tolong maafkan, Zelo, Miss! Zelo tidak bermaksud untuk mengejutkan!"

"No problem." Caroline tersenyum kecil, ia akhirnya dapat bicara dengan seseorang meski itu Peri Rumah.

Zelo, Peri Rumah di Dapur Hogwarts membungkuk dan merapikan rambutnya yang dikepang dua. Dia selalu memakai kaos kaki belang-belang berwarna hitam putih.

"Profesor Severus Snape menugaskan Zelo untuk merawat Miss Caroline. Zelo merasa senang."

Ia tahu siapa Zelo sekarang, pandangan terhadapnya berbeda setelah memori itu. Selama ini Zelo tahu menahu semuanya tentang Caroline. Wajah Zelo tidak menunjukkan apapun selain terhormat bisa bicara dengannya.

"Aku tidak akan menyusahkanmu, Zelo."

Zelo menganggukkan kepalanya berulang kali. Rambut dikepang duanya ikut melayang. "Miss sangat pucat. Sebaiknya Zelo masak sesuatu seperti sup jamur."

"Uhm, tidak perlu, tapi terimakasih. Aku tidak ingin kau dibebankan olehku--"

"Tidak, Miss! Tolong Zelo, biarkan Zelo memasak untuk Miss Caroline!"

Selenophile [ Draco Malfoy ]Where stories live. Discover now