71. Breathe Out

596 75 5
                                    

22 Mei 1998
After War

"Kau takkan percaya surat yang datang kemarin malam."

"St. Mungo? Yeah, aku dapat satu," kata pria berkacamata yang baru saja mengunjungi flat Hermione dan pergi ke dapur membuat kopi. "Kapan kita pergi?"

"Harry, ini bukan karena aku kesal dengan cara mereka menggunakan memo seperti Kementerian, tapi karena—sekarang tanggal 21! Mereka butuh banyak waktu, begitu, untuk memeriksanya dan mendiagnosis apa yang terjadi?"

"Banyak korban, Hermione. Healer juga terbatas. Lihat, aku membuatkanmu kopi dan roti panggang, ayo makan dulu lalu kita langsung menjemput Ron." kata Harry.

Hermione memperhatikan uap kopi miliknya, mulai duduk disamping Harry. Rasanya teringat di perkemahan darurat sebelum perang. "Ini sudah berakhir, Harry. Tidak baik minum kopi dengan perut kosong."

"Tapi aku ada karbohidrat bersamaan!" Dia marah saat Hermione mengganti minuman mereka dengan teh.

"Lagipula ini menjadi kebiasaan."

Mereka saling tatap memberi senyum pahit.

Healer St.Mungo yang telah Harry perintahkan untuk merawat Caroline, sekarang berada dibalik dinding ruang kerjanya ini. Seingat mereka——dia memakai jubah lime yang lebih hijau dibanding Healer lainnya. Dengan saling lirik, akhirnya Ron memutuskan membuka pintu lebih dulu.

"Oh! Kalian telah sampai." kata Healer perempuan bernama Anelida.

Dia memiliki potongan rambut laki-laki dan banyak kerutan di dahinya saat tersenyum.

Tersedia tiga kursi. Mereka segera duduk.

"Apa kita bisa langsung saja?" tanyanya. Hermione mengangguk mewakili. "Terhitung tiga minggu Ms Caroline tak sadarkan diri. Mungkin kita akan menyebutnya koma. Aku sudah mengatakan kepada Tuan Ted Tonks jika analisis kami karena cedera otak. Dia memberitahu kalian, bukan?"

Ron kali ini mengangguk mewakili. Entah kenapa ketiga pahlawan perang ini tidak ada yang mau bercakap banyak.

"Luka fisik luar menurutku dapat disembuhkan dengan cepat dan aku melakukannya. Patah tulang dan kutukan ringan dan lain-lain itu semua telah sembuh. Sepertinya juga splinching di sisi kiri perutnya disembuhkan oleh seseorang dan luka kepala yang bocor. Tapi... Aku disini memperhatikan luka pada otaknya." jelas Healer Anelida.

"Apa sekarang dia mulai siuman? Atau membaik mungkin?" tanya Ron cepat-cepat.

"Tidak ada perubahan."

Hermione menutup mata. Itu perkataan yang sangat mereka hindari. Harry mendengus kasar yang membuat Healer Anelida menambahkan kata-katanya.

"Maaf jika berita ini tidak memuaskan kalian. Aku akan terus memantau setiap hari dibantu asistenku, Julian Joule. Sekarang kalian bisa menengoknya sebentar."

Mereka bertiga saling melirik saat mendengar Joule si kakak kelas, yang dulu pernah menjadi penyebab Caroline disiksa.

Hermione masih tidak puas, banyak yang harus mereka pastikan. "Tapi dia tidak akan memiliki tumor, 'kan, Mrs Anelida?" tanya Hermione.

"Tidak. Tapi itu sangat keajaiban. Kondisinya saat dibawa kemari, hari pertama, maaf jika aku berkata begini tapi dia seperti meninggal. Auror Prancis yang membawanya terus mengatakan Caroline masih hidup. Beberapa saat, aktivitas otaknya aktif dan otomatis darahnya pun masih bekerja dari pompaan jantungnya!" Healer itu agak bersemangat menjelaskannya.

Selenophile [ Draco Malfoy ]Where stories live. Discover now