04. Cheer a Snake

2.2K 326 24
                                    


⚯͛

Ada sesuatu yang sakit. Panggilan itu berdengung, berulang-ulang, dan menyerempet perasaannya.

Ia harus ke Danau Hitam. Tempat yang sangat sepi dan hening. Awan-awan mendung menghiasi langit sepanjang Caroline berlari ke tempat itu. Ia terus merapal kata-kata positif ke dalam pikirannya hanya untuk menghilangkan satu kata yang bisa menyesakkan seluruh tubuhnya seketika.

Malfoy memang selalu bejat! Padahal, ia sudah berusaha mati-matian untuk mengalahkan pandangan rendah itu dengan mencapai peringkat ke-empat dalam satu angkatan. Untuk menutup mulut Darah Murni yang 'suci' saat nama Caroline muncul di papan peringkat.

Demi Merlin yang Agung, pantas saja, Malfoy 'kan berada di peringkat kedua——lebih tinggi darinya. Tidak ada kekonyolan yang muncul jika dia mengatakan darah lumpur.

Harry yang baru saja keluar dari Ruangan Professor McGonagall, segera menyadarinya, teman satu-satunya dari Slytherin itu terlihat berlari di koridor menabrak beberapa orang. Sesekali mengusap pipinya. Harry dengan cepat menyusul Caroline.

Dia akhirnya berhasil menemukan Caroline yang sedang duduk di jembatan kayu kecil tepi danau.

"Caroline," Dia mulai mendekat. "kau terlihat tidak baik-baik saja."

"Harry," Caroline mengusap sisa air mata di pipinya. Memeluk lututnya kembali saat Harry duduk disampingnya. Mengubah wajahnya secepat kilat. "Aku hanya ingin kesini saja." ia mengangkat bahu.

Dia mendudukkan diri di sampingnya. "Kenapa matamu sembab? kau habis menangis?" Harry memiringkan kepala menghadap pada Caroline.

"Tidak."

"Kalau kau punya masalah, kau bisa cerita denganku."

"Terimakasih, Harry." Caroline memaksakan dirinya untuk tersenyum.

"Aku-Aku punya sedikit masalah dengan Malfoy," ucapnya pelan setelah satu menit diam.

"Malfoy? dia mencari masalah denganmu? itu sebabnya kau menjauhi kami?"

"Tidak, bukan begitu! Maaf aku menjauhi kalian beberapa hari ini, tapi ..."

Caroline mulai menceritakan dari ia yang terkena detensi, saat di ruang Professor Snape, saat Malfoy yang ternyata terkena Ramuan Cinta oleh Caroline sendiri, sampai kejadian di asrama beberapa menit yang lalu.

Dari awal sampai akhir Harry masih merangkul Caroline.

"Apa yang dia lakukan padamu?" tanya Harry.

"Dia——bertingkah seolah aku kekasihnya, lalu memaksaku untuk memanggil nama depannya, hari ini dia-" memanggilku Mudblood. Ia terhenti karena berusaha untuk tidak menceritakan yang sebenarnya. "Aku sudah menceritakannya padamu, Harry."

"Kenapa kau tidak bilang padaku? kau bisa bersembunyi di asrama Gryffindor saat Malfoy mencarimu." Harry mengangkat alis tersenyum dengan gigi-giginya yang muncul.

"Harry-"

"Yang penting, kau tidak sengaja bukan? biarkan saja si Parkinson dan Malfoy. Kalau kau mau, nanti malam kau duduk di meja Gryffindor saja." kata Harry menyemangati.

Selenophile [ Draco Malfoy ]Where stories live. Discover now