51. Suspects

726 85 9
                                    

Caroline memperhatikan mobil Ted. Keluaran Prancis dengan warna gelap. Ia duduk disana karena telah diizinkan Andromeda untuk kembali ke Inggris. Meskipun ada sedikit ketidakinginan wanita itu, tapi Caroline bersikeras dan membawa-bawa masalah keselamatan Leo dan Reina.

"Kita akan naik kapal?" tanya Caroline pada Ted di kursi kemudi.

"Tentu. Apparate tidak akan mudah, Portkey juga perlu komunikasi dari pihak Inggris, sedangkan surat menyurat sedang diawasi. Jadi, kita pakai cara muggle, tidak apa 'kan?" Ted mulai menyalakan mesin.

"Tidak masalah," ia menjawab agak lama, begitu Ted sudah mengeluarkan mobil dari garasi terbuka, dan menuju jalan dua arah.

Caroline duduk diam disamping Ted seraya melihat-lihat jalanan. Tidak ada jalan khusus untuk lewat, hanya rerumputan tipis yang menguning. Rumah Tonks memang berada di atas tebing rendah, dan saat Caroline sampai di Le Havre, ia berada di pantainya.

Ia melihat titik-titik kecil dari depan, berwarna merah dan navy.

"Itu rumah-rumah muggle?" tanya Caroline.

"Ya, rumah kami masih satu wilayah dengan mereka." kata Ted, suaranya bergetar karena banyak batu-batu di jalan yang mobil lalui.

"Oh, aku kira rumah Tonks tidak terlihat oleh Muggle." bisik Caroline.

Caroline dan Ted sampai di pelabuhan dalam waktu sepuluh menit. Ia hanya duduk di dalam sementara Ted berbicara pada petugas di gerbang kapal. Ted kembali masuk ke mobil, memasukkan mereka begitu gerbang besi kapal sempurna terbuka.

"Kita hampir tertinggal," ungkap Ted.

Kegelapan menyeruak begitu mobil mereka masuk. Caroline menghela nafas, ia berpikir mungkin setelah menunggu perjalanan selama--aduh Caroline tidak bertanya dahulu.

"Mr. Tonks, berapa lama perjalanannya?"

Sekarang Ted yang menghela nafas, dia sedikit ragu. "Enam jam. Lalu, dari Portsmouth ke Wilshire satu jam tiga puluh menit."

Matanya berkedut memikirkan banyaknya jam itu.

"Mungkin seharusnya pakai sapu terbang," ia berkata seraya keluar dari mobil.

"Benar. Tapi durasinya sama dan melelahkan, kurasa." kata Ted.

Caroline akhirnya mencari tempat tidur di lantai atas dan langsung memejamkan mata.

*

"Sudah jelas dia Draco Malfoy," Hermione berterus terang di ruang rapat mereka.

The Burrow penuh dengan orde ketika mobil Leo Lysander berada di perbatasan mantra Fidelius. Remus Lupin harus mengkonfirmasi yang berada di dalam, agar mereka tidak mengira muggle tersesat.

Sekarang Leo dan Reina telah diberi ramuan Wiggenweld, antidote bagi ramuan Hidup bagai Mati. Arthur sedang menjelaskan pada mereka di lantai dua.

Molly bertanya setelah penjelasan Hermione selesai. "Dear, seperti yang kita tahu, si anak Malfoy adalah Pelahap Maut. Apa benar Caroline dekat dengannya? Bagaimana kalian tahu?" Matanya juga seakan bertanya pada anak-anaknya.

Ginny berkata pelan. "Caroline menampar Harry saat Harry tidak sengaja mengutuk Malfoy."

"Hanya sebatas itu saja? tidak ada yang lain?" timpal Tonks.

"Kupikir juga Caroline sudah berhubungan diam-diam dari dulu. Kitanya saja yang menyangkal." kata Ron, dia bersidekap di kursi tegak. "Bagaimanapun, aku masih tidak percaya. Harry tidak mengatakan apapun yang Caroline teriakkan padanya saat itu."

"Kau ini bagaimana? Percaya atau tidak?" kata Ginny mendelik. Memang ucapan Ron berbalik-balik.

Anak Weasley paling muda itu emosi ingin bergabung dalam rapat mereka.

Selenophile [ Draco Malfoy ]Where stories live. Discover now