55 #1

1.4K 176 4
                                    

Pagi ini langit begitu cerah, sinar matahari masuk melalui celah-celah jendela membuat pandangan menjadi sedikit silau namun hal yang tidak kalah indah dari pemandangan langit pagi ini adalah pemandangan dari sebuah keluarga kecil yang sedang bersenda gurau dan saling mengejek satu sama lain. Suara tawa mereka sangat mendominasi di dalam ruangan ini, suara tawa yang lepas seperti tanpa beban. Sebuah kebahagiaan kecil yang sempat hilang beberapa bulan terakhir dari mereka.

Sejak peristiwa yang terjadi di rumah saat Levin memberitahu mengenai keinginan Revano untuk mendonorkan organnya, tidak ada yang setuju dengan itu karena harapan Revano bisa sembuh sangatlah besar dan mereka membuat dua penjanjian.

Yang pertama adalah untuk mencari pendonor yang cocok untuk Anjani dan setelah mendapatkannya baru akan memberitahu Revano. Kemudian yang kedua adalah untuk selalu membuat Revano bahagia dan jangan pernah memperlihatkan kesedihan di depan Revano.

Pagi ini Revano terlihat bahagia, melihat hal itu membuat Levin dan yang lain ikut merasa bahagia. Gelak tawa itu terdengar hingga keluar ruangan, dan sesekali Rosa mengingatkan karena takut mengganggu pasien lain. Di tengah candaan mereka tiba-tiba saja Revano terbatuk dan memegang kepalanya, belum lama bibirnya mengulum senyum dan tertawa lepas tapi sekarang kembali terdengar erangan dari bibirnya karena rasa sakit itu kembali menyerang. Dengan cepat Alex berlari keluar untuk memanggil dokter Rian. Levin membantu Revano untuk berbaring di tempat tidurnya dan beberapa menit kemudian Rian datang bersama Alex.

Rian langsung memeriksa kondisi Revano. Setelah memberikan beberapa obat dan suntikan kepada Revano akhirnya Revano mulai tenang, perlahan rasa sakitnya berkurang. Melihat nafas Revano yang mulai teratur dan sudah terlelap karena efek obat, Rian tersenyum sambil mengusap dahi Revano yang basah karena keringat.

“Papa tau kamu anak yang kuat,” gumam Rian.

“Biarkan Revano beristirahat, setelah bangun saya akan memeriksanya lagi.” Rian meninggalkan ruangan Revano.

Alex berdiri di sebelah ranjang Revano, meninju pelan lengan Revano. “Lo buat gue panik,” ucapnya.

“Gue pulang dulu sama Galih, sekalian mau jemput Anjani.”Alex mengacak rambut Revano namun kemudian di rapikan kembali.

“Mah, kalo Revano bangun kabarin Al ya. Kayanya Al agak lama di rumah,” ucap Alex.

“Kalian hati-hati di jalan,” ucap Rosa setelah Alex dan Galih berpamitan dan mencium tangannya juga Levin.

“Mas, kamu tidak pergi ke kantor?” tanya Rosa pada Levin karena melihat Levin yang duduk di sofa namun sibuk dengan ponselnya.

“Mas,” panggil Rosa karena Levin masih sibuk dengan ponselnya.

“Bimo, bagaimana persiapannya?” bukannya menjawab pertanyaan Rosa, Levin justru sibuk berbicara dengan Bimo melalui sambungan telepon. Levin sedang merencanakan sesuatu, semuanya ia lakukan sepanjang hari tanpa tidur yang cukup selama tiga hari terakhir. Levin sudah berbicara mengenai rencana ini bersama dokter Rian dan juga dokter Dava, setelah menutup telepon Levin bergegas untuk pergi.

“Sayang, aku pergi sebentar. Setelah ini aku akan memberitahumu semua,” ucap Levin kemudian mengecup pucuk kepala Rosa. Rosa hanya menatap kepergian Levin tanpa bertanya apapun padanya.

“Apa yang sedang kamu kerjakan mas, beberapa hari ini kamu begitu sibuk bahkan kamu tidak tidur.” batin Rosa.

****
Thanks Sa, lo udah selalu ingetin gue dan buat gue sadar kalo belakangan ini gue bener-bener bodoh.” Raka dan Vanessa duduk di teras belakang rumah Raka.

Semalam Vanessa menginap dan menjaga Raka karena pemuda itu jatuh sakit akibat maag-nya kambuh, terlalu banyak pikiran membuat Raka makan dengan tidak teratur. Pagi hari saat terbangun, Raka melihat Vanessa tertidur dengan posisi duduk di pinggir ranjangnya. Raka tersenyum melihat wajah damai gadis itu saat tertidur. Raka memperhatikan wajah Vanessa dengan lekat, Raka merasa beruntung mendapatkan hati gadis ini karena di balik sifat sarkasnya Vanessa juga sangat peduli dengan orang di dekatnya.

AlReGa [END]√Where stories live. Discover now