37

3.8K 312 38
                                    

“Kenapa semuanya selalu gagal?” gumam seorang wanita yang tengah duduk di sebuah ruang tamu.

“Segala cara aku lakukan tapi semuanya gagal.”

Wanita itu melihat sebuah foto keluarga dan dalam foto itu mereka terlihat sangat bahagia. Semakin lama ia memandang foto itu kebenciannya semakin memuncak dan sangat ingin mengahapus kebahagiaan yang terlihat dalam foto tersebut. Wanita tersebut merobek foto itu hingga tak berbentuk dengan sorot mata yang penuh dengan kebencian.

“Aku sudah bersumpah akan membuatmu hancur. Dan aku tidak akan pernah mengingkari sumpahku sendiri,” ucapnya seraya tersenyum miring.

“Aku tidak akan bisa menghentikanmu walaupun pada akhirnya usahamu akan tetap gagal dan sia-sia,” ucap seorang pria yang baru saja tiba kemudian duduk di sebelah wanita tersebut.

“Kamu hanya cukup melihat dan mendukungku saja,” ucap wanita tersebut.

“Karena salah satu dari mereka sudah masuk dalam perangkap dan dia yang akan melanjutkan rencanaku berikutnya. Sifatnya sangat mudah untuk di adu domba,” lanjutnya.

“Amora... sikapmu yang seperti ini semakin membuatku jatuh cinta padamu.”

“Sikapku yang bagaimana? Sikapku yang jahat?”

“Semakin kamu menunjukan sifat iblismu dengan seringaian cantik itu, aku semakin mencintaimu.”

“Denis, diamlah... aku muak mendengarnya,” sahut Amora.

“Baiklah....”

“Dimana putri kesayangan kita?” ucap Denis.

“Dia sedang pergi kerumah temannya,” sahut Amora.

“Apa dia sedang dekat dengan seseorang?”

“Denis... dia sudah remaja, dia bisa menjaga dirinya.”

“Baiklah... aku tahu sejahat apapun seseorang, ia tetap akan menyayangi anaknya.”

“Hei, kamu juga menyindir dirimu sendiri. Lebih baik kamu diam dan pergi mandi,” ucap Amora kemudian pergi meninggalkan Denis sendirian di ruang tamu.

“Wanita tidak punya hati,” gerutu Denis kemudian ikut beranjak dari tempat itu.

****
Sebuah mobil mewah berwarna hitam memasuki pekarangan rumah megah yang bagaikan istana. Semua pelayan serta para bodyguard berkumpul menyambut kedatangannya, mereka berdiri sedikit membungkuk ketika seorang pria dengan setelan berwarna merah maroon keluar dari mobil dan disusul oleh seorang perempuan cantik yang tidak lain adalah istrinya kemudian seorang pemuda dengan setelan seperti biasa, casual dan tetap tampan.

Akhirnya Levin, Rosa dan Revano kembali kerumah setelah melalui perdebatan sengit. Bagaimana tidak, Revano selalu meminta untuk pulang dengan berdalih bahwa dirinya sudah merasa baik-baik saja. Sedangkan dokter Rian melarangnya untuk pulang begitupula dengan Levin dan Rosa. Tapi tetap saja, bukan Revano namanya jika tidak berhasil membujuk ketiga orang tersebut meski melalui negosiasi yang panjang. Dan dengan begitu Revano juga terjebak oleh pilihan yang diberikan oleh sang dokter.

“Pulang dan kembali lagi dua minggu nanti untuk menjalani operasi atau tetap dirawat agar kondisimu bisa saya pantau setiap hari?” pertanyaan tegas itu terlontar dari mulut Rian karena tidak ada ada pilihan lain untuknya jika ingin membuat Revano menang tetapi juga terpojok dalam negosiasi yang ia ciptakan demi lolos dari rumah sakit dan  juga jarum suntik.

“Selamat malam Tuan, Nyonya dan Tuan Muda..,” ucap kepala bodyguard yang tidak lain ada Bimo.

“Malam Bim..,” sahut Rosa.

AlReGa [END]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang