28

2.8K 282 42
                                    

“Lo gak akan gue biarin menang Re.” Alex menatap tajam kedepan seraya melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi dan lebih mengijak pedal gas untuk menambah kecepatan mobilnya.

Revano masih berada tepat di belakangnya dengan terus berusaha untuk menyalip namun tetap saja tidak ada celah untuknya karena Alex tidak akan membiarkan hal itu terjadi. Dalam balapan ini Alex harus menang agar Revano membatalkan tantangan dari Darwin karena jika ia kalah maka ia harus membiarkan Revano bertaruh nyawa di arena berbahaya itu lagi dan Alex tidak ingin itu terjadi.

“Al, lo terlalu keras kepala. Gue gak akan biarin lo menang Al.” Revano menginjak gas lebih dalam untuk menambah kecepatan mobilnya.

Kedua mobil sport itu terus melaju kencang di arena balap, saling salip-menyalip untuk bisa berada di posisi terdepan. Semua itu mereka lakukan demi tujuan yang sama yaitu kemenangan namun dengan alasan yang berbeda. Alex dan Revano, mereka memang sama-sama memiliki keahlian dalam balapan. Namun di antara mereka, Alex lebih unggul dari Revano dalam hal balapan mobil. Dan disini Alex mengeluarkan semua keahlian yang ia miliki untuk bisa memenangkan balapan sehingga Revano menjadi kesulitan untuk mengimbangi Alex.

Setelah berusaha dengan keras kini mobil Revano berhasil mengejar dan berada tepat di samping mobil Alex. Revano ingin menyalip untuk bisa berada di depan namun tetap tidak bisa, mobilnya dan mobil Alex tetap sejajar di lintasan. Posisi ini berbaya saat ada tikungan apalagi kedua mobil melaju dengan kecepatan tinggi, bisa-bisa kedua mobil tersebut bertabrakan karena posisinya sejajar saat tikungan. Dan tepat di depan sana tikungan di lintasan terakhir menanti, jika seperti ini terus akan mencelakai mereka berdua.

“Lintasan terakhir dan di depan sana tikungan terakhir. Gue harus bisa berada di depannya.”

“Gue harus menang. Tapi kalo kaya gini terus kita gak akan bisa lewatin tikungan terakhir.”

“Al sorry, gue harus lakuin ini.” Revano membanting stir sehingga hal yang terduga pun terjadi.

Ciittttt...

Braaakkk..

Bledarrr!

Kedua mobil tersebut lepas kendali dan keluar arena menabrak pembatas. Galih dan Raka terkejut dengan kejadian tersebut, mereka langsung berlari ke arah mobil Alex dan Revano.

“Al, lo gapapa?” Galih membantu Alex keluar dari mobilnya.

“Gue gapapa cuma sedikit puyeng aja,” sahut Alex sambil memegangi kepalanya.

“Revano gimana?” ucap Alex.

“Raka yang bantuin,” sahut Galih sambil memapah Alex untuk mencari tempat duduk.

“Re,” ucap Raka setelah membuka pintu mobil Revano. Awalnya ia panik karena mengira Revano tak sadarkan diri di mobilnya tapi hatinya lega melihat Revano yang masih sadar sambil bersandar pada jok mobilnya.

“Re, lo oke bro?” Raka menepuk pundak Revano.

“Hhmm.”

“Lo kenapa?”

I don’t know.”

“Kenapa lo ngelakuin hal tadi?”

“Gue gak punya cara lain, gue terpaksa.”

“Ya tapi gak kaya gitu juga caranya Re, kalian berdua bisa celaka.”

“Gue cuma berniat buat mobil Al sedikit keluar jalur, makanya gue nabrak bagian samping. Gue gak ada niat buat celakain dia, kalo gue gak ngelakuin itu salah satu dari kita bisa celaka karena tikungan di depan. Memaksa menancap gas dengan mobil sejajar saat tikungan sangat berbahaya, gue tau gimana Alex. Dia pasti nekat dan gue gak mau dia celaka, kalo gue biarin dia menang itu juga gak mungkin.”

AlReGa [END]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang