15

4.6K 411 114
                                    

Byuuurrrr......

Seorang pemuda menceburkan diri ke dalam kolam renang besar yang ada di rumahnya, bergerak lincah di dalam air dari ujung sampai ujung. Setelah itu dua pemuda lainnya menyusul masuk ke dalam air kemudian mereka berenang bersama.

Alrega, merekalah ketiga pemuda tersebut. Hari ini adalah hari minggu, dan mereka mengawali minggu pagi ini dengan berenang di kolam renang besar yang ada di rumah mewah tersebut. Sedangkan Levin dan Rosa berada di ruang tengah menonton tv seraya menunggu para pelayan menyiapkan makanan untuk sarapan.

Kondisi Revano sudah terlihat semakin membaik dan dia mulai rajin meminum obatnya serta rajin menemui Rian karena dokter tersebut sangat rajin menerornya. Dan seminggu yang lalu ia baru saja menemui dokter tersebut. Bagi Rian untuk menghadapi anak nakal seperti itu harus dengan cara yang gila, sesuatu yang di luar dugaan.

Alrega sudah mulai masuk sekolah seperti biasa dan pastinya mereka mendapat banyak sekali PR dari guru semua mata pelajaran. Namun mereka tidak pernah mengambil pusing hal tersebut, karena senakal-nakalnya Alrega tetap saja kejeniusan otak Levin menurun pada mereka bertiga.

Semua hal yang Levin ajarkan pada putra-putranya diserap dengan baik oleh Alrega. Kecuali sifat nakal mereka yang mampu membuat salah satu guru di sekolah terkena serangan struk.

Levin terkadang merasa jengkel dengan sifat nakal mereka yang diluar batas. Mereka juga sering terlibat masalah-masalah yang mengharuskan Levin bertindak tegas pada mereka. Sering terlibat tawuran, balapan, bolos, serta di hukum berdiri di lapangan bahkan surat cinta dari BK pun sudah biasa bagi mereka.

Namun Levin masih tetap bersyukur karena mereka tetap bisa menjaga diri mereka dan tidak sampai terjerumus ke dalam dunia hitam seperti mengkonsumsi narkotika bahkan minuman keras.

“Re... lo tau gak? Kemarin lo dicariin sama Vanessa,” ucap Galih seraya mendekat ke arah Revano di tepi kolam.

Revano mengangkat sebelah alisnya.

“Ngapain dia nyariin gue?”

“Mana gue tau, emang lo gak ketemu dia kemarin?” Revano menggeleng karena ia memang tidak bertemu dengan Vanessa.

“Alahh... kaya lo gak tau dia aja Gal. Ni bocah kan dinginnya ngalahin es di kutub,” sela Alex.

“Ya.. tapi aneh aja Al. Tumben-tumbenan tu cewe nyariin dia,” ucap Galih.

“Udah deh.. masih pagi ga usah bahas cewe. Ga mood gue,” sahut Revano kemudian keluar dari kolam renang.

Revano duduk di kursi panjang yang ada di tepi kolam seraya menyruput orange jus. Ia teringat sesuatu, dia pernah menbuat kesepakatan dengan Darwin untuk balapan di zona tengkorak. Tapi kenapa sampai saat ini Darwin belum menghubunginya padahal waktu yang mereka tentukan sudah lewat karena saat itu Revano masuk rumah sakit.

Revano merasa heran, tidak biasanya Darwin diam saja jika Revano mengingkari janji. Revano sangat tau watak Darwin, dia akan terus meneror Revano dengan berbagai ancaman ataupun menyerang tiba-tiba saat mereka di jalan.

“Tumben si anjing gak neror gue?” batin Revano.

“Apa dia tau kalo gue masuk rumah sakit waktu itu?” tanya nya lagi dalam hati.

“Atau jangan-jangan.” Revano melirik Alex yang masih setia di dalam air bersama Galih.

Tiiing.....

Sebuah suara dari ponsel Revano yang menandakan sebuah pesan masuk. Revano tidak menghiraukannya, ia tetap pada posisinya. Bersantai di atas lounger rotan dengan memejamkan mata menikmati sejuknya cuaca pagi di pinggir kolam renang seraya menunggu kedua saudaranya yang masih betah berendam di kolam renang.

AlReGa [END]√Where stories live. Discover now