35

3.2K 337 73
                                    

Ketika kebenaran semakin menunjukkan keberadaannya dan di saat itu pula masalah datang secara beruntun. Maka disanalah kesetiaan akan di uji. Seberapa besar kepercayaan akan terjaga tanpa ada kesalahpahaman antara satu dengan yang lain.

•••

Sudah beberapa hari Alex dirawat dirumah sakit dan kini kondisinya sudah semakin membaik dan sangat baik untuk bisa pulang kerumah dan selama itu pula ia tidak melihat Revano datang untuk melihat kondisinya. Sejak Alex sadar, orang pertama yang ia cari adalah Revano. Namun Galih dengan keras kepalanya mengatakan bahwa Revano tidak akan perduli dengan kondisi Alex karena bagi Galih, Revanolah penyebab Alex masuk rumah sakit.

Meskipun Alex menjelaskan panjang lebar, Galih tetap tidak percaya dan mengatakan bahwa Alex tidak perlu membela bajingan seperti Revano. Galih sudah salah paham kepada saudaranya tersebut tanpa ingin mendengarkan penjelasan dari Alex.

Saat Alex masih dirawat, Levin melihat kondisinya sesekali kemudian kembali keruang ICU untuk menemani putranya dengan berdalih bahwa ia harus bertemu dengan klien. Hal tersebut selalu dilakukannya setiap hari demi menepati janji kepada Revano untuk tidak membuat mama dan saudaranya khawatir dengan keadaannya yang sebenarnya.

“Re.. sebenernya lo kemana?” batin Alex.

“Kenapa lo gak pernah dateng buat tau kondisi gue?” lanjutnya dalam hati.

“Apa yang lo lakuin diluar sana Re?”

“Apa lo kira gue marah?”

“Re... gue khawatir, gue gak marah sama lo.”

“Sayang... Ayo makan dulu, habis itu minum obat.” Suara Rosa membuyarkan lamunan Alex. Di kamar dengan nuansa putih bersih dan sangat rapi itu dengan aroma mint kesukaannya, Alex duduk bersandar pada ranjang king size-nya memikirnya Revano yang entah kemana.

Mom..” ucap Alex pelan saat Rosa duduk di sisi ranjangnya.

“Apa yang kamu pikirkan?” ucap Rosa seraya mengelus pucuk kepala putranya.

“Revano dimana?” Alex menatap Rosa.

“Revano sedang ikut papa ke bandung,” sahut Rosa.

“Kenapa dia gak nemuin Alex ma?” lirih Alex.

“Mama juga tidak tahu sayang, tapi kata papa Revano sedang dalam hukuman papa dan dalam pengawasan papa.”

“Apa kalian membuat masalah? Atau Revano membuat masalah dan kalian ikut terlibat karena tidak mau Revano sendirian?”

“Maafin Al mah..,” ucap Alex seraya menunduk.

“Kami balapan motor di jalur tengkorak.”

“Mama kecewa sama kamu Al,” ucap Rosa membuat Alex sontak menatapnya.

“Mama tidak kaget dengan pengakuan Al?”

“Mama dan papa sudah tahu,” sahut Rosa.

“Sudah tahu?”

“Papa mencari informasi itu melalui Bimo dan anak buahnya.” Alex tersenyum getir.

“Memang papa selalu tahu lebih cepat,” ucap Alex.

“Mama kecewa sama kamu Al,” ucap Rosa mengulang kalimatnya barusan.

“Kenapa kamu tidak mencegah Revano tapi malah ikut balapan itu.”

“Maafin Al mah..” Alex menatap Rosa sendu.

“Galih..,” Rosa menatap Alex dengan tatapan serius.

AlReGa [END]√حيث تعيش القصص. اكتشف الآن