Tetap Membolos

838 112 7
                                    

Malam ini Levi mengikuti arus teman-teman sekolahnya untuk pergi ke aula dan mengadakan acara makan bersama, karena seperti yang dikatakan Erwin, beginilah mereka menjalankan kesehariannya untuk lebih mengeratkan hubungan persaudaraan.

Levi merasa aneh dengan sekolah ini, mungkin ini adalah sekolah sihir atau semacamnya? Atau mungkin sebenarnya Erwin adalah seorang guru yang bisa ninjutsu lalu tak sengaja merekrut Levi sebagai muridnya karena ia memiliki suatu kekuatan tertentu? Itu berarti orang-orang disini adalah super hiro? Ninja? Atau penyihir? Atau calon bajak laut kelak?

Levi menggelengkan kepalanya cepat-cepat, sepertinya ia terlalu banyak membaca manga.

Lalu setelah mereka sampai di aula, ada sebuah meja yang amat besar dan murid-murid langsung duduk melingkar, Levi duduk di sebelah gadis dengan rambut orange, lalu disampingnya ada seorang bocah yang tadi siang memarahinya karena kencing di tanaman Erwin.

"Murid baru?" Tanya gadis itu ramah.

Levi mengangguk tanpa minat.

"Namaku Petra dari kelas Grafika, salam kenal" ucapnya sambil tersenyum lebar.

"Levi" balasnya singkat, ia ingin segera mendapatkan makanan karena seharian ini belum memakan apapun, kecuali apel pemberian Erwin, kalau biasanya ia akan membeli jajanan di mall atau makan makanan mewah di kafe, kali ini tidak, ia harus menunggu jadwal hanya untuk makan sesuatu.

"Kapan pindahnya?" Tanya Petra.

"Baru kemarin" jawab Levi.

"Oooh"

Dan akhirnya makanan datang, makanan itu diberikan dalam bentuk kotak, sejenak Levi memikirkan bahwa isinya adalah KFC atau McD, namun saat ia membukanya, ia cemberut ketika hanya mendapati Kentang, wortel dan telur dadar, lalu masing-masing murid mendapatkan yogurt yang sangat tidak di sukai Levi, ia lebih suka minum teh.

Mendadak nafsu makannya jadi menurun, biasanya saat makan malam ia akan memakan daging panggang atau ramen di kedai langganannya, ia tidak terlalu suka makan telur ataupun sayuran.

Levi menyerahkan kotak makan nya pada Petra. "Kau mau?" Tanyanya.

Petra langsung menatap Levi keheranan. "Kenapa? Makanlah agar kamu tidak kelaparan"

Levi menggelengkan kepalanya. "Aku sedang tidak nafsu makan" jawabnya.

Petra menggaruk tengkuknya dan tampak kebingungan. "Aku juga tidak pernah makan dengan porsi banyak, berikan saja makanan itu pada Shasa"

Levi menaikan sebelah alisnya. "Shasa?"

"Gadis kelas satu yang disamping ku" ucap Petra, Levi langsung menatap Shasa yang agaknya memiliki porsi makan yang sangat banyak dan tidak kenyang jika hanya diberi satu kotak saja.

"Shasa, kamu mau makanannya lagi?" Tanya Petra.

Shasa menoleh pada Petra dengan semangat. "Malam ini diberi dua porsi?" Tanyanya gembira.

Petra tertawa renyah. "Begitulah.." ucapnya, seraya mengambil kotak makan Levi dan memberikannya pada Shasa.

"Trims" ucap Levi, dan kini ia bingung harus mengisi perutnya dengan apa, ia ingin memesan makanan diluar, tapi bagaimana caranya?

"Aku harus ke toilet sebentar" ucap Levi.

"Baiklah, hati-hati.." ucap Petra, yang meneruskan acara makan nya dan membiarkan Levi pergi menuju toilet.

Sebenarnya dia tidak benar-benar pergi menuju toilet, ia pergi mencari penjual makanan yang dapat ia curi, mengingat ibunya tidak memberikan sepeser pun uang.

Lukisan Terakhir [ ERURI ] ✔️Where stories live. Discover now