Masih Mencintaimu

264 44 3
                                    

Mungkin pertengahan Maret sekitar tanggal lima belas, Erwin mendapat kabar dari Ghunter bahwa ia akan segera membuka toko di kota Levi, meskipun itu terkesan mendadak, namun Erwin bersyukur karena Ghunter bisa membuka toko di kota.

Setelah mendapat kabar itu, ia langsung menelepon Kuchel.

"Halo Erwin, ada apa?" Tanya Kuchel di seberang telepon.

Erwin merasa tidak enak untuk mengatakan nya. "Kuchel-san.. boleh aku meminta satu hal padamu?"

Sepertinya Kuchel tengah mengangguk di sana. "Tentu saja Erwin, apa yang kamu mau?"

"Begini.. kedua murid saya, mereka juga temannya Levi, katanya keduanya akan membuka toko di kota, namun keduanya belum memiliki tempat tinggal untuk mereka tinggali, bolehkah mereka menginap di sini? tidak selamanya Kuchel-san, hanya sampai mereka—"

"Tidak apa-apa Erwin" ucap Kuchel masih dengan suara ramah. "Lagi pula tinggal di rumah sebesar itu sendirian akan membosankan, aku juga jarang pulang dan sudah tak ada pelayan yang bekerja disana, jadi sebaiknya kamu membiarkan kedua muridmu tinggal di sana untuk menemanimu"

Erwin bernafas lega. "Terima kasih banyak Kuchel-san, aku benar-benar berterima kasih!"

Kuchel terkekeh. "Iya baiklah sama-sama, jaga dirimu baik-baik Erwin, aku tak akan pulang dalam waktu yang sebentar"

"Aku mengerti Kuchel-san, kalau begitu sampai jumpa"

Erwin menutup teleponnya, lalu setelah itu membaca lokasi yang baru saja di kirim Farlan kepadanya, dengan cepat ia langsung pergi keluar rumah, menaiki mobilnya dan mulai melaju ke jalan raya.

Untung saja toko Ghunter dan Farlan tidak jauh dari rumah Levi, jadi Erwin bisa dengan cepat sampai di tujuan.

Tapi ngomong-ngomong soal Levi, Erwin terus memikirkannya saat ia mengatainya dengan sebutan pembohong, ia tak menyangkal karena dirinya memang begitu, ia berjanji akan mengabari Levi setiap harinya, namun sayangnya ia bukanlah tipe orang yang suka menanyakan kabar lewat handphone, ia hanya ingin bertemu Levi dan memeluknya, mengatakan padanya secara langsung bahwa dirinya merindukan nya.

Mungkin ia akan segera menyusul Levi ke Prancis, jadi untuk saat ini, ia membiarkan hubungannya dengan Levi merenggang sebentar, karena ia juga kesulitan untuk berekspresi dengan hubungan jarak jauh, ia bukan tipe orang yang manis di massage.

Tidak lama kemudian, toko Ghunter dan Farlan mulai terlihat olehnya, Erwin segera turun dari mobil dan menghampiri mereka dan lima pegawainya yang membantu mereka beres-beres barang.

"Pak Erwin!" Seru Farlan.

Erwin mengangguk dan tersenyum menatap keduanya. "Sibuk ya?" Tanyanya.

"Sedikit" ucap Farlan. "Sebentar lagi kami akan selesai membereskan semuanya"

Erwin mengangguk paham. "Biar saya bantu"

Ghunter segera menahannya. "Tidak usah Pak, kami tidak ingin merepotkan mu, lagi pula kami benar-benar akan selesai membereskan semuanya"

Akhirnya Erwin hanya menuruti perkataan mereka, ia duduk di salah satu kursi yang ada di sana, lantas menatap kedua mantan muridnya.

"Jadi kenapa Pak Erwin meminta kami untuk mengabari?" Tanya Ghunter, Farlan juga menanti jawabannya di sampingnya.

"Apa kalian berniat mencari apartemen atau semacamnya untuk tempat tinggal?" Tanya Erwin.

Farlan segera mengangguk. "Ya, apa bapak punya rekomendasi tentang tempat tinggal yang bagus di sekitar sini?"

Lukisan Terakhir [ ERURI ] ✔️Where stories live. Discover now