Kuchel

552 85 6
                                    

Waktu bagaikan cepat berlalu, membuat Levi kini sibuk dengan tugas-tugas yang bahkan tidak bisa ia mengerti, prinsip, kerjakan, kumpulkan, lupakan.

Dan seiring berjalannya waktu pula, teman-teman Levi yang ada disana sudah jarang mengganggunya, mungkin mereka sudah bosan dan Erwin selalu berada didekat Levi setiap saat sehingga membuat anak-anak itu sulit menjahili Levi, bahkan tak berani menjahilinya karena takut berhadapan dengan Erwin.

Levi cukup bersyukur akan hal itu, karena dia bisa sesekali menggambar dengan tenang tanpa ada seorangpun yang mengganggunya, walaupun tetap saja tak ingin ada yang berteman dengannya dengan alasan bahwa Levi orang penakut yang hanya bisa berlindung dibalik punggung Erwin, sungguh Levi tidak peduli, ia tak ingin mempermasalahkan hal yang menurutnya tidak penting.

Dan kini ia baru saja selesai belajar dan membereskan peralatan nya, memasukan satu persatu kedalam tas hingga akhirnya keluar dari kelas tanpa memperdulikan sekitarnya.

"Cebol, kau piket" ucap Petra yang entah kapan sudah berada diluar kelas sambil menatap punggung Levi dengan tajam.

"Jadwalku hari Jumat" ucap Levi, mengingat ini adalah hari Kamis dan ia tidak merasa kalau dirinya memiliki tanggung jawab membersihkan kelas di hari tersebut.

"Aku tidak peduli, cepat bersihkan kelasnya, aku masih ada urusan!"

Levi berbalik. "Memangnya kemana orang-orang yang piket di hari Kamis?" Tanyanya sambil menatap Petra keheranan.

"Mereka sedang sibuk" ujar Petra.

Levi menaikan sebelah alisnya, lalu dilihatnya semua anak didalam kelas keluar beramai-ramai dan berdiri di belakang Petra.

"Kami sibuk, jadi kamu yang membersihkan kelasnya.." ucap Petra masih dengan nada sinis.

Kini Levi menatap teman-temannya dengan pandangan bingung. "Kalian mau kemana? Ada urusan apa?"

"Tidak bisa kah kamu tak bertanya?" Cibir Eld. "Ini urusan kami, bukan urusanmu"

Dan mereka semua langsung berbalik dan berjalan pelan, samar-samar Levi bisa mendengar Petra yang membicarakan tentang liburan setelah ulangan tengah semester, Sepertinya mereka hendak merencanakan liburan bersama tanpa mengajak Levi.

Levi hanya bisa menghela nafasnya, karena sejak awal disini tak ada yang mau berteman dengannya, dia tidak heran jika teman-teman sekelasnya mengabaikan keberadaannya dan hanya menganggapnya sebagai pengganggu kelas.

Levi dengan langkah gontai langsung masuk kembali ke kelasnya dan menyimpan tasnya di atas meja, lalu ia mulai membersihkan semua, dari lantai, rak buku, membereskan kursi, mengelap jendela, serta mengepel lantai dan menghapus papan tulis.

Melakukan piket sendirian bukanlah hal yang menyenangkan, itu membuatnya kelelahan dan setelah melakukan semuanya Levi hanya bisa bersender didinding depan kelas sambil mengusap keringatnya yang bercucuran.

"Ternyata pekerjaan seperti ini berat juga.." keluhnya, yang bahkan tak bisa berdiri karena ia terlalu lelah.

Krieet

Seseorang membuka pintu kelas, namun Levi tidak mempedulikannya, ia terus menutup matanya dan masih bersender di dinding sambil memeluk alat pel di tangannya.

"Levi.." panggil orang yang baru masuk itu.

Levi terkejut dan sontak membuka mata, melihat Erwin yang sedikit membungkuk menatapnya.

"Ahh.. kau? Ada apa?" Tanya Levi sambil menguap.

"Sedang apa disini? Yang lain mana?" Tanya Erwin sambil melihat sekeliling.

Lukisan Terakhir [ ERURI ] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang