Cemburu

280 45 1
                                    

Beberapa Minggu berlalu, namun Levi tampak tak mendapat kabar sedikitpun dari Erwin, sudah dua Minggu berlalu tanpa ia mengobrol dengan pria itu.

Awalnya Levi selalu menelpon Erwin terlebih dahulu, namun ia terlalu takut kalau dirinya akan mengganggu pria itu, mungkin Erwin tengah sangat sibuk menjalani harinya, apalagi dia adalah seorang guru yang harus bertanggung jawab terhadap anak didiknya.

Sekarang kelas bahasa Prancis Levi akan segera di mulai, namun guru yang mengajar akan sedikit telat untuk datang kekelas, jadi pria kecil itu hanya iseng membuka-buka laptop nya sambil menggambar sebuah komik di aplikasi yang ia miliki, gambaran digital nya sudah mulai bagus dan membaik.

Onyankopon menatap gambaran Levi dengan kagum, lalu menatap karakter-karakter tampan yang di gambar oleh Levi, salah satu karakter dari mereka sangat mirip sekali dengan tunangannya Levi, yaitu Erwin.

Ngomong-ngomong tentang Erwin, Onyankopon juga sudah lama tak mendengar kabarnya.

Levi terus asyik menggambar karakter di laptopnya, namun ketika sadar bahwa Onyankopon sedang memperhatikan gambaran nya, ia langsung menghentikan kegiatannya dan keluar dari aplikasi menggambar digital nya.

"Kenapa?" Tanya Onyankopon. "Gambaran mu sangat bagus, karakter Erwin-san juga sangat keren"

Levi mendengus sebal. "Itu bukan Erwin, itu Er, karakter buatanku sendiri"

Onyankopon tersenyum. "Tapi dia sangat mirip Erwin-san"

"Tapi dia bukan Erwin!" Sentak Levi, yang membuat Onyankopon sedikit terkejut karena pria kecil itu menyentaknya.

Levi ikut terkejut karena ia tiba-tiba melampiaskan kekesalannya kepada Onyankopon, sepertinya ia sangat kesal karena Erwin tidak mengabarinya selama dua minggu.

Onyankopon akhirnya memutuskan untuk diam dan bungkam, melihat Levi yang tampak kesal lalu ia membuka massage nya.

Levi melihat kontak Erwin yang tampak Online, namun pria itu tidak meneleponnya, atau bahkan mengirimkan pesan padanya, apakah dia benar-benar sibuk dengan urusan sekolah nya?

Namun tidak lama kemudian, Erwin kembali Offline dan membuat Levi mendengus kesal, lantas ia menutup laptopnya dan mulai mengobrol lagi dengan Onyankopon sambil menunggu guru mereka yang sedang dalam perjalanan kekelas.

Tak lama mereka mengobrol, guru yang di tunggu-tunggu datang dan memasuki kelas, Levi sudah jago dalam beberapa kata bahasa Prancis, ia juga sering membaca buku dan belajar bersama Onyankopon, awalnya Erwin-lah yang sering membantunya, namun karena si pirang itu tak pernah ada kabar lagi, Levi mulai belajar sendiri, kadang-kadang di bantu oleh Onyankopon.

Kelas mereka lumayan berat dan juga terasa lebih lama dari biasanya, sehingga Levi terus mengeluh berkali-kali saat dirinya keluar dari kelas, ia merasa bahwa sekarang dirinya tak membutuhkan pembelajaran bahasa Prancis lagi, ia sudah lumayan jago dalam banyak kata, atau mungkin beberapa?

"Levi, saya mau pergi membeli makanan, kamu mau ikut?" Tanya Onyankopon.

Levi segera menggeleng. "Sepertinya aku ingin tidur seharian saja.." jawabnya, yang di balas gelengan kepala oleh Onyankopon, sampai akhirnya mereka memutuskan untuk berpisah jalan.

Levi benar-benar kembali ke kamarnya dan membanting pintu kamar dengan keras, lantas segera melompat ke atas ranjang dan menidurkan dirinya yang sangat kelelahan, hari yang panjang dan menjengkelkan, karena lagi-lagi Erwin tak mengabarinya, ia khawatir kalau pria itu menemukan orang baru di sana.

Levi sedikit menimbang-nimbang, apakah dirinya yang harus mengirim pesan terlebih dahulu pada Erwin atau justru menunggu Erwin yang mengirim pesan padanya.

Lukisan Terakhir [ ERURI ] ✔️Where stories live. Discover now